15

55 9 0
                                    

Enjoy reading
.
.
Sorry typo
.
.

Darvin POV

Veronica Prisca? Dia cukup cantik dan manis. Sejak perjalan pulang tadi dia masih terus murung.

Ahh ini pasti gara gara cowok tengil itu. siapa namanya aku lupa? Kalau tidak salah Feli? Ehh tidak, Verly.

Dia sangat sombong. Dia belum tau aku ini siapa.

Veronica POV

Setelah pulang dengan Darvin aku langsung masuk kerumah tetapi sebelumnya aku berterima kasih dahulu kepada Darvin karena dia sudah mau menemaniku pulang. Darvin baik, dia mengerti aku yang sedang banyak pikiran dan dia mencoba untuk tidak mengajaku mengobrol.

Sudah kuduga pasti mama belum pulang. Mungkin mama ada Shift malam. Aku harus sensirian lagi dirumah, sungguh membosankan.

Aku langsung berlari kekamar dan bergegas untuk mandi. Mungkin berendam bisa membuat pikiranku tenang.
*
*
Haha benar dugaanku sudah satu jam aku berendam. Mama dan Sheila sudah tidak terganggu lagi dengan kebiasaanku ini. Yaa aku sangat senang berlama lama di dalam kamar mandi. Karena menurutku hanya dikamar mandi lalian bisa lupa segala masalahmu hari ini.

Keluar dari kamar mandi aku langsung berpakaian mengenakan hot pants dan kaus yang panjangnnya hampir sama dengan hot pants ku.

Kemudian aku mengambil ponselku di tas untuk mendengarkan musik. Saat aku melihat layar ponselku terdapat dua pesan dari nomor yang tak ku kenal.

From: 08232xxxxxxx

Hei Ver??? Masih galau yeen udah jangan galau mulu.

From:08232xxxxxxx

Oia gue lupa. Ini gue Darvin wkwk, gue dapet no.hp lu dari Sheila. Jadi gimana? Masih galau.

Aku tersenyum karena pesan dari Darvin. Kami baru berkenalan hari ini tapi entah mengapa sikapnya seperti dia sudah mengenalku lama. Dia sangat perhatian terhadapku, contohnya seperti dikantin tadi siang sebelum kejadia yang memalukan tersebut terjadi.

Huft aku tak ingin mengingatnya.

Ngomong ngomong tentang Verly. Aku jadi bimbang dengan hati ini, terkadang dia sangat baik terhadapku danterkadang dia bersikap kasar. Aku tahu dia sudah pernah mengingatkanku dari awal bahwa dia cuman kepaksa pacran sama aku. Tapi apakah perjuanganku kurang, dia tidak memandangku sama sekali. Aku tidak mau menyerah memperjuangkannya, aku sangat mencintainya, sangat. Tapi aku hanya lagi bingung dengan perasaanku.

Daripada memikirkannya hanya membuat kepalaku tambah pusing. Lebih baik aku membalas pesan dari Darvin.

To: Darvin (udah diganti)

Heyoo:),, apaan sih gue gak galau yaa. Sotoy lu

Tak lama lemudian Hp ku berbunyi tanda pesan masuk

From: Darvin

Haha. Iya deh gue sotoy, tapi lu gakpapa kan? Cowok tadi sombong banget ya

To:Darvin

Enggak papa kok. Hehe dia cuman lagi bete aja kali

Aku belum mau memberi tahu status hubungan kami kepada Darvin. Aku hanya berfikir tidak penting orang lain tau. Yang penting kami berdua tau.

From: Darvin

Yaudahlah ya. Ngapain juga bahas dia, mending bahas lu aja hehe. Lu lagi apa?

"Dreaming"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang