16

72 10 0
                                    

Natalie Imbruglia - Torn
One Direction - I'll changed my mind
*
*
*
Enjoy reading
.
.
Sorry typo
.
.

Veronica POV

Setelah pelajaran pak harjo, aku Sheila bergegas untuk kekantin. Darvin sepertinya sedang ada urusan dengan klub sepak bola. Saat berita menyebar jika SMA budi luhur kedatangn murid baru, semua mata disekolah ini mencari tahu seluk beluk Darvin sebelum dia bersekolah disini. Diketahui bahwa saat sekolahnya di New York dia memegang jabatan sebagai kapten tim klub sepak bola dan dangat berprestasi.

Maka dari itu karena klub sepak bola disekolah ini tidak menbuang kesempatan untuk merekrut Darvin sebagai kapten sepak bola.

Dan dia sekarang sedang sibuk sibuknya mempersiapkan klubnya untuk pertandingan akhir pekan ini. Semoga saja Darvin dapat mengharumkan nama sekolah.

Aku dan Sheila berjalan beriringan ke kantin. Sampai di kantin aku melihat segerombolan anak anak populer duduk di salah satu meja terbesar dikantin ini. Disana terlihat ada banyak anak populer termasuk Raihan, Verly dan Kenya yang selalu menempel seperti lintah pada Verly.

Dasar cewek genit.

"AW..AWW... SAKIT VER. LU MAU REMUKIN TANGAN GUE", saking sebalnya aku tidak sadar sedari tafi aku sudah mengencangkan penganganku pada lengan Sheila.

"Sorry Shel. Gue lagi kesel banget sama tuh cewek atu" aku pun menunjuk kenya dengan dagu ku.

Dan Sheila malah ber-oh ria.

"Sono samperin lah. Kalo bisa labrak sekalian enak. Gak tau diri banget dia, udah tau Verly pacar lu"

"Maunya sih gitu Shel, tapi gue bisa apa lu inget status gue sama Verly dan perjanjian gue sama Verly kan?" Jelasku sedih.

"Oia lupa gue. Lagian sih lu mau aja digituin sama dia"

"Yaa gimana lagi namanya cinta. Apa aja rela gue lakuin"

Dia hanya memutar kedua matanya.

Dari tempat anak meja populer terlihat Raihan melambaikan tangannya kearah kami berdua, seakan mengajak kami untuk bergabung bersamanya. Tanpa pikir panjang Sheila pun langsung menariku tanpa persetujuanku.

"Hei Rai", sapa Sheila

"Hei Shel, Tomat", aku rindu panggilan itu. Hehe

"Hei tuan tampan" kami berdua hanya tetkekeh. Dia sudah seperti kaka ku sendiri.

Sesaat aku melihat ke arah Sheila. Ups aku sampai lupa kalo Sheila suka dengan Raihan. Aku harus lebih bisa menjaga perasaanya. Aku pun berbisik ketelinganya, "weh jangan cembetut gitu. Inget gue sama dia cuman nganggep adek kaka"

Dia sedikit kaget. Tetapi stelah itu aku dapat melihat kemvali senyuman keceriaannya seperti biasa.

"Udah pesen makan?", kali ini Raihan yang bertanya.

"Belum Rai", jawabku

"Yaudah yuk gue juga belum pesen makanan"

"Hmmm gue disini aja deh, wei Shel gue mager jalan nih. Gue nitip elu aja ya? Elu sama Raihan sono. Gue pesen bakmie 1 sama es jeruk nipis yaa. Nihh duitnya"

"Ehhh iya iyaa, yaudah tunggu sini ya. Yuk Rai", jawab Sheila.

"Yuk lah"

Dan disinilah aku di kelilingi oleh murid populer SMA Budi Luhur. Aku tidak kenal mereka semua kcuali Verly dan kenya. Yaa Kenya itu juga perkenalan kami bukan dalam arti yang baik. Dan sedari tadi Verly mengacuhkanku. Sebenernya ada apa dengan dirinya? apa dia punya penyakit bipolar? Tadi pagi dia malah yang memaksaku untuk mengantar jemputku setiap hari. Tapi apa sekarang dia srakan tidak kenal denganku dan menganggap aku tifak ada disini.

"Dreaming"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang