18

54 8 1
                                    

Enjoy reading
.
.
Sorry Typo
.
.

Veronica POV

Hari ini menyebalkan. Sungguh. Kalian pasti tau penyebabnya. Sekarang sainganku bertambah. Aku sangat pusing. Untungnya aku memiliki sahabat seperti Sheila, Raihan dan Darvin.

Darvin. Yaaa aku juga tidak mengerti mengapa aku bisa langsung sangat dekat dengannya. di hari pertama kami bertemu contohnya malamnya dia sudah dateng kerumahku dan membawakan makanan.

Ahh sudahlah itu tidak penting. Yang penting dia baik terhadapku.

Tak sadar bel pulang pun berbunyi. Aku langsung merapihkan barang barangku.

"Ver, pulang sama Verly ya?", tak kurasa Darvin sudah berdiri di samping mejaku.

"Iye tau kok Ver. Sekarang udah ada yang anter jemput yekan. Tiap hari lagi, aduh gue kapan ya sama Raihan", celetuk Sheila.

"Wkwk sabar aje ya lu Shel. Berdoa aja supaya nasib lu kali ini beruntung"

"Sialan lu Shel. Kesannya nasib gue jelek mulu"

"Elah gue dikacangin nih, kacang murah"

Kami berdua pun menoleh kearah Darvin, "cihh baper banget jadi cowok. Iya gue sama Verly"

"Yahh padahal gue mau ngajak lu jalan Ver"

"Jalan kemandose?"

"Wehh gue duluan yaa emak rewel nih nelpon mulu dari tadi minta di anter ke arisan. Gue bingung dah emak emak suka banget arisan yee"

"Wkwk udah sono lu Shel ganggu gue sama Vero. Hushh", usir Darvin. Aku hanya terkekeh mendengar Darvin.

"Sialan lu ah. Yaudah bye fellas"

"Hati hati Shel", teriaku saat dia sudah keluar kelas. Dan dibalas teriakan juga darinya.

"So? Gimana? Jalan yuk ama gue"

"Hmm gimana ya Vin gue gak enak sama Verly"

"Jadi lu enak gitu sama gue"

"Gak gitu Vin. Lu kayak gak tau Verly aja. Dia itu terprament orangnya. Apalagi kayaknya dia gak suka gitu sama lu"

"Sini gue yang izinin. Apalagi sekarang ada gebetan barunya itu siapa tuh namanya.. ehh..Vanessa iya"

Aku terdiam. Mengapa Darvin membawa wanita itu. "Kenapa lagi sih? Hmm Ver gue mau nanya sebenernya hubungan lu sama Verly apaan sih? Kok dia mau gitu antar jemput lu tiap hari. Kalian pacaran ya?"

"Hah?", aku harus bagaimana. Verly audah susah payah menutupi hubungan kami. Paling paling yang tau hanya teman teman populer Verly dan sahabat ku. Tapi sekarangkan Darvin juga sahabatku. Apa aku kasih tau aja ya?

"Sebenernya gue sam-"

"Weh lu lama banget dah! katanya mau ikut sama gue, Vanessa. Udah gue tungguin di parkiran juga" bentaknya. Aku sudah kebal.

Ohiya aku baru ingat aku ada janji dengan dia.

"Ver aku-"

"Wah kebetulan banget gue baru aja mau ajak Vero jalan. Mending gue join kalian aja ya sekalian. Jadi nanti kan lu bisa berdua sama gebetan lu itu. Gue sama Vero"

Wajahnya datar. Tetapi rahangnya menegang.

"Terserah.", kemudia dia berlalu meninggalkan kami berdua.

"Selesai. Sekarang mending lu gak usah pikirin dia. Lu nikmati aja gimana rasanya jalan sama cowok ganteng"

"Dih pede banget bang"

"Dreaming"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang