13

59 10 1
                                    

Hey itu cover baru ya. Suka aja sama cover sekarang. Kesannya kayak dark dark gimana gitu. Warnanya juga teduh teduh gimana gitu. Pokonya pada suka kan? Iya kan?

***
Enjoy reading
.
.
Sorry typo
.
.

Veronica POV

"Veronica bangun!! Kebiasaan banget setiap hari telat terus ya! Kapan sih bisa gak telat?! Mama bingung sama kamu"

"Nghh.. iya mah nanti kalo aku lulus gak telat lagi deh", ucapku malas malasan dan menaruh kembali kepalaku di kasur.

"Bangun sekarang! Udah jam 6. Kamu tuh mandinya seabad kalo gak bangun sekarang, mama gak bakal potong uang jajan lagi tapi gak bakal mama kasih uang jajan seumur hidup!"

"Hmm iyaiya kejam banget sama anak mah", aku melenggos malas ke kamar mandi dan hanya mendapat tatapan tajam dari mama

Aku mandi dengan kecepatan turbo. Gini gini aku masih takut terlambat. Beberapa menit kemudian aku sudah selesai mandi, memakai perlengkapan sekolah dan pergi ke turun ke bawah untuk pamit.

"Mah Vero mau menimba ilmu dulu ya mah untuk masa depan", ucapku drama sambil mencium tangan mama.

"Yang bener belajarnya Ver. Jangan pacaran mulu"

"Ihh siapa yang pacaran sih mahhh"

"Udah sana pergi sekolah"

"Iya mama cantik"

Akupun mengambil sepotong roti tawar dan berlari menyusuri jalanan kesekolahku. Aku mempercepat jalanku saat beberapa meter gerbang sekolah jam menunjukan pulul enam lewat tujuh belas menit. Tiga belas menit lagi pintu gerbang akan ditutup.

Tiba tiba aku merasakan seseorang menepuk pundakku.

"Hei.."

Aku memincingkan mata dan mencoba mengingat orang ini. Tetapi tidak bisa.

Di depanku berdiri pria yang tinggi, bibir yang merah, rambut yang berantakan tapi terlihat seksi.

Satu kata buatnya. Tampan

"Hei? Maaf siapa ya gue gak kenal sama lu kan?"

"Ehh iya, kenalin gue Darvin Prasetyo"

"Gue Veronica Prisca", aku memasang senyumku dan memperhatikan seragamnya yang sama denganku. Berarti dia satu sekolah denganku. Tapi aku belom pernah melihat wajahnya.

"Gue murid baru nih keluarga gue baru aja pindah minggu lalu di daerah sini"

Aku hanya membuka mulutku berbentuk bulat besar.

"Lu tau ruang guru gak?", tanyanya saat sampai di sekolah. Padahal bel baru saja berbunyi.

"Ohh tau tau. Hmm gue anterin aja ya biar cepet sekalalian searah sama kelas gue"

"Thanks ya, btw lu kelas berapa?"

"Gue kelas XI-IPA 1"

"Ohhh"

Setelah itu tidak ada yang berbicara lagi sampai kami berdua sampai didepan ruang guru.

"Sekali lagi Thank ya Ver"

"Yapp sama sama vin, gue duluan ya"

Akupun berlari kecil menuju kelas.

Darvin Prasetyo?

Hmm baik juga kok.

***

Samapi dikelas aku langsung berlari ketempat duduk.

"Dreaming"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang