19

55 8 2
                                    

Zayn Malik - Fool For You

*
*
Enjoy reading
.
.
Sorry Typo
.
.

Veronica POV

Aku sebenarnya ragu dengan apa yang aku lakukan.

Memutuskan Verly. Itu suata hal yang paling pantang aku lakukan. Bahkan saat Verly memutuskan ku aku yang paling tidak ingin putus.

Tetapi sekarang rasanya aku tidak kuat lagi. Dia selalu membuat orang sayang sayang kepadaku untuk menjauh. Aku tidak kuat.

Saat kejadian tadi Verly tidak berkafa kata. Dia langsung menancap gas dengan kencang. Saat audah sampai di depan rumah malahan dia tidak berkata apa apa. Saat aku turun dia langsung melesat jauh.

Sebenarnya aku sedih dengan sikap Verly yang tidak menunjuka bahwa dia sedih hubungan ini telah selesai.

Aku butuh ketenangan. Besok aku harus minta maaf dengan Darvin dan menjelaskan semuanya. Lebih baik sekarang aku mengirim pesan Sheila. Aku lagi sedang ingin curhat banyak tentangnnya.

*
*
*

"WHAT?! LU PUTUS VER? KOK BISA", teriaknya saat aku membukakan pinte depan untuknya

"Sttt berisik njirr lu udah tau malem. Ada Mama gue juga dirumah". Aku pun mempersilahkannya masuk.

Saat aku mencapai tangga terdengar suara Mama, "Siapa yang putus Ver? Kamu putus sama Verly?"

Aku hanya memberi tatapan tajam ke Sheila yang berarti tuh-kan-gara-gara-lu. Yang di pelototi hanya terkekeh.

"Iya mah"

"Kok bisa? Dia kan baik", Sheila tergelak.

"Kenapa Shel? Ada yang salah?", tanya Mamaku bingung. Sheila langsung menghentikan tawaanya.

"Enggak tan. Cuman denger tante bilang si Verly baik lucu aja. Seorang Verly bisa baik juga rupanya"

"Apa sih Mama gak ngerti. Ver?", tanya Mama ke aku.

"Enggak papa Mah. Cuman gak cocok aja lagi. Udah ya Mah Vero mau naik ke atas Sheila juga mau nginep ya Mah. Vero mau curhat sama Sheila"

Mama mengelus rambutku. "Yaudahh sana tidur. Jangan tetlalu mikirin nanti kamu sakit. Di luar sana masih banya cowok yang ngantri jadi pacar kamu"

"Ihh apasih mah gombal", Mama pun terkekeh.

"Good night mah"

"Good night too sayang"

Aku dan Sheila langsung berlari ke atas. Dan memulai sesi curhat mencurhat.

*
*
Pagi ini aku tidak bangun telat karena ada Sheila yang membangunkanku.

"VER GECE BANGUN UDAH PAGI WOI! SEKOLAH KANG MOLOR", teriaknya tepat di telingaku. Aku terbangun dan menatapnya kesal.

Dia seperti menahan tawa. Ada apa dengannya.

"Bisa gak sih gak tetiak teriak. Toa toa kapan batre lu abis njirr. Terus ngapain lh ketawa?", ucapku jengkel.

Kurasa dia tidak biaa menahan tawnaya lagi. Dan benar saja tawanya pecah seketika. "HAHAHAHAHA, sumpah Ver lu ngaca sana. Muka lu ngakak anjir"

"Apasih?", aku bangkit dan menatap kaca meja hiasku. Aku terkaget siapa orang yang ada di depankh sekarang. Matanya bengkak dan merah, ada kantung hitam di baeah matanya. Pipinya penuh dengan bekas air mata yang mengering. Aku tidak kenal dengan siapa yang ada di depan ku sekarang. Kalian mengenalnya?

"Dreaming"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang