Chapter 5

1.4K 192 44
                                    

"Kau dipecat!"

"Ta..tapi nona, aku baru bekerja disini"

"Aku tak peduli!"

Krystal berjalan meninggalkan pria yang baru saja dipecatnya itu dan berjalan masuk ke dalam rumah..

Kenapa kakek membawa orang yang selalu tidak becus dalam bekerja! payah!

"Ah nona krystal, baju yang kemarin kau suruh untuk mencucinya, sudah kutaruh dalam lemarimu nona"

"Hm.."
Krystal tersenyum tipis dan mengangguk, segera ia masuk ke kamarnya untuk melihat baju kesayangannya itu..

Tak lama Krystal keluar dari kamarnya dengan wajah yang penuh emosi

"SIAPA YANG MENCUCI BAJUKU?!"

Seluruh pelayan dirumah itu tertunduk takut melihat nona mereka sedang naik pitam, krystal menatap para pelayannya satu persatu dengan tajam

"Baiklah jika kalian tidak mau mengaku, kupastikan kalian semua dipecat hari ini juga"

Semuanya masih terdiam, sampai akhirnya satu orang menunjuk tangan, dia adalah Kim Naeun, pelayan senior yang sudah bekerja pada keluarga jung ini selama kurang lebih 25 tahun.

"S..saya nona, saya yang mencuci baju nona"

Krystal menoleh ke pelayan yang mengacungkan tangannya dengan berani, krystal pun terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.. ia pun mulai tertawa, terkesan seperti dibuat-buat, para pelayan yang melihat tersebut malah makin takut dengan perilaku krystal yang aneh itu.

"Hahaha kau? aku tau kau bukan bagian mencuci pakaian dirumah ini, kau itu sudah lama bekerja disini dan hasil kerjamu bagus, kau tak pernah melakukan kesalahan, kerjamu selalu baik, lalu apa kau rela dipecat demi orang yang tidak becus bekerja? atau kau mau menjadi pahlawan disini? hah? JAWAB AKU!" ucap krystal menarik kerah baju pelayan itu, para pelayan lainnya tersentak dengan sisi lain krystal yang baru pertama kali mereka lihat,

"Maaf nona krystal, bukannya aku mau menjadi pahlawan, nona.. kadang batu harus disiram oleh air terus menerus agar ia hancur dan luruh" sahut pelayan tua itu menatap krystal dengan tatapan sedih

"Apa maksudmu?!"

Lalu pelayan itu memegang tangan krystal yang masih mencengkram kerahnya dan melepaskannya secara perlahan dan menggenggamnya

"Nona, kenapa nona harus seperti ini? aku tau nona krystal adalah orang baik dan sudah bisa berpikir lebih dewasa, nona ingat? nona pernah mengobati tanganku waktu tanganku terluka terkena pisau, waktu itu nona dengan telaten mengobati luka ku, walau nona tak pernah mengeluarkan kata-kata sedikitpun, tapi aku tau nona punya sisi kebaikan dan kepedulian dalam diri nona pada orang-orang disekitar nona, mulai saat itu aku percaya bahwa nona sebenarnya baik, hanya saja nona belum bisa mengekspresikannya, nona.. mulailah menunjukkan kebaikan mu itu, jangan menahannya dan jangan biarkan ego mu itu menang."

Krystal yang mendengar itu tersenyum remeh, dan memutar bola matanya malas

"Baik? HAHAHAHAHAHA jangan sok tau, yang tau diriku hanya aku seorang, Haha kau mencoba menasihatiku ya? boleh juga nasehatmu, kenapa tak bekerja menjadi penasihat presiden saja? Haha"

"Nona, kau itu baik, aku yakin nona bisa berubah, mungkin nona belum bertemu seseorang yang tepat yang bisa membantu nona mengekspresikan kebaikan hati nona"

Pelayan tua itu pun tersenyum, lalu pergi kekamarnya dan mengemasi barang-barangnya, tak lama pelayan tua itu keluar lengkap dengan tas dan koper berisi bajunya

"Terimakasih atas kebaikan nona selama ini, ah iya sampaikan ucapan terima kasihku pada Kakekmu ya, jangan membuat kakekmu sedih dan selalu lah berada di sampingnya selagi ia masih sehat dan kiat seperti sekarang, maaf juga bila aku melakukan kesalahan selama ini."

Krystal hanya menatap pelayan tua itu dengan wajah datar

"Permisi nona krystal, saya akan pergi" ucap pelayan itu melangkahkan kakinya keluar dari rumah yang telah memberinya kebahagiaan selama 25 tahun ini

Krystal menggenggam bajunya dengan erat dan membuang bajunya tersebut, lalu masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan kencang

Brakkk

Pluk

Krystal menghempaskan badannya diatas tempat tidurnya, lalu ia pun mencoba memejamkan matanya untuk tidur, namun usahanya untuk terlelap gagal, ia malah masih memikirkan kata-kata pelayan tua tadi

Nona, kau itu baik, aku yakin nona bisa berubah, mungkin nona belum bertemu seseorang yang tepat yang bisa membantu nona mengekspresikan kebaikan hati nona

"ishhh kenapa aku harus memikirkan hal yang tidak penting seperti ini?" ucap krystal sambil mengacak-acak rambutnya sendiri dan mengusap kasar wajahnya

nona.. kadang batu harus disiram oleh air terus menerus agar ia hancur dan luruh

Kata-kata itu terngiang dikepala krystal, ia masih belum paham betul dengan perkataan pelayan tua itu

Kau bodoh Krystal! kenapa kau malah memikirkan hal sperti ini dan tidak tidur? Dasar bodoh!

"Baiklah, ayo tidur sekarang..huft"

Krystal dengan susah payah berusaha agar ia bisa tidur, setelah cukup lama ia memainkan hp nya, akhirnya ia pun bisa terlelap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Krystal dengan susah payah berusaha agar ia bisa tidur, setelah cukup lama ia memainkan hp nya, akhirnya ia pun bisa terlelap.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc~

Letting GoWhere stories live. Discover now