"Ya nuna, aku akan mengambil pekerjaan itu." ucap Amber yang sedang duduk di bangku taman dekat pusat perbelanjaan di Seoul.
"Itu bagus am, aku akan selalu mendukungmu sayang." ucap jesica tersenyum sambil mengusap kepala amber.
Amber pun tersenyum dan memeluk jesica dan menghirup aroma tubuh nuna nya itu dalam-dalam, aroma yang sangat ia suka sejak lama dan yang bisa membuatnya tenang.
Sore itu amber dan jesica menghabiskan waktu bersama. Mereka jalan-jalan disekitar pusat pebelanjaan di kota Seoul. Membeli beberapa pakaian, menonton bersama, makan bersama, bahkan bermain di game center bersama.
"Nuna.."
"Hm?"
"Aku akan traktir nuna setelah aku sudah mendapat gaji pertama ku, aku akan ajak nuna kemanapun nuna mau, hitung-hitung sebagai ucapan terima kasihku selama ini karna nuna selalu membantuku."
Jesica tersenyum mendengarkan perkataan amber, lalu ia mencubit hidung amber gemas,
"Kau ini... ish ingin pamer ya?"
"Awhhh nuna.. sakit sekali, bagaimana nanti kalau hidungku rusak, nanti aku tidak tampan lagi."
Jesica mendelik dan menatap amber dengan tatapan Anak ini punya kepercayaan diri yang tinggi dan over..ckck
"Iya ya, agar kau bisa genit pada wanita-wanita didekatmu, kau kan selalu menebar pesona kepada setiap wanita."
"Enak saja, aku kan hanya genit pada nuna hehe" amber terkekeh geli melihat jesica mengerucutkan bibirnya.
"Haft, jadi kita balik ke topik tadi, jadi kenapa kau ingin mentraktirku bahkan mau mengikuti kemanapun aku pergi?Heum?"
Amber membernarkan posisi duduknya menjadi menghadap jesica, dan memegang kedua tangan jesica..
"Baik, begini nunaku sayang, seperti tadi aku bilang, ini ucapan terima kasihku, aku juga hanya bisa memberikan apa yang ada padaku, tidak memaksakan hal yang berlebihan. Aku kan juga ingin memberikan sesuatu untuk nuna. Aku ini laki-laki, masak aku selalu ditraktir nuna terus, selagi aku masih bisa, kenapa tidak, iya kan?"
Jesica terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya. Lalu ia menatap amber dan menangkupkan kedua tangannya dipipi amber,
"Tak usah repot-repot sayang, gunakan uang itu untuk hal yang lebih penting, misalnya biaya pengobatan ibumu. Karna sekarang bagiku, mendengar suaramu, melihat senyum dan tawamu, serta berada disisimu saja itu sudah cukup."
Amber memejamkan matanya, menikmati angin yang berhembus menenangkan, apalagi ditemani orang yang ia sayang setelah eommanya. Amber pun membuka matanya menatap orang yang ada didepannya kini.
Jesica mengelus pipi amber dengan ibu jarinya, mata mereka saling bertemu, saling mengunci, tanpa sadar amber memajukan wajahnya dan tak melepaskan pandangannya ke mata jesica, semakin dekat wajah amber, perlahan mata jesica pun mulai sayu.
Deg
Deg
Deg
Ketika amber hendak mencium bibir jesica...
Kring kring kring
Dering hp amber pun berbunyi, sontak mereka berdua terkesiap dan menetralkan degupan jantung mereka masing-masing, Amber pun merogoh sakunya untuk melihat panggilan yang masuk,
Mengganggu saja ish batin Amber sambil mengangkat panggilan itu
"Ehm..Halo?"
"..."
YOU ARE READING
Letting Go
RandomSaat kita ingin memperjuangkan sesuatu yg baru,sanggupkah kita melepaskan yg lama? (Jessber vs Kryber)