"Kok diem Az? Kenapa?"
Azka menggeleng, "nggak. Yaudah, pulang yuk."
Tuh kan, kayaknya gue emang harus bilang deh. Gue pengen break dulu. Sumpah, pengen nangis!!!
"Kayaknya kita harus break dulu deh, Az." Gue menggigit bibir gue, keputusan ini mudah-mudahan baik.
"Apa?! Break?"
Gue mengangguk.
"Enggak! Apaansih? Kayaknya hubungan kita baik-baik aja deh. Kamu kenapa sih?"
Hubungan kita baik-baik aja? Baik-baik aja?
Dia nggak sadar? Atau emang nggak pernah sadar? Kalau akhir-akhir ini hubungan gue sama dia tuh nggak jelas.
"Aku nggak mau break." Ucapnya tegas.
Gue menghelas napas panjang, egois banget sih Az.
"Aku tetep mau break. Kalau bisa kita udahan aja. Aku capek. Muak," Gue menatap Azka. "Putus ya?" Lanjut gue.
Azka diem. Gue cuman bisa berharap, dia ngerti gue.
"Kita break aja."
Gue menatap Azka yang lagi fokus sama jalanan dan juga stir. "Kamu serius?"
"Iya. Itu kan yang kamu mau?"
Yang gue mau sih...
"Selama kita break, kamu bisa bebas mau ngapain aja. Nanti, 3 bulan setelah UN kita ketemu lagi. Dan dari masing-masing udah punya pilihan yang tepat buat hubungan ini."
Azka menengok kearah gue.
"Kasih aku alasan kenapa kita harus break." Ucapnya tajam.
Takut anjir, "ya kita emang harus break."
"Kasih alasan yang jelas!" Bentak Azka.
Gue tersentak, ya ampun Azka! Kalau marah serem juga. "Aku capek. Punya hubungan sama kamu tuh batin banget, setiap hari harus sabar, aku nggak bisa terus-terusan sabar Az. Terus, nunggu. Nungguin kamu mah udah kayak nunggu bintang jatuh, padahal bintang nggak pernah jatuh dari langit." Ucap gue pelan.
Azka menghela napas, "intinya kamu bosen kan sama hubungan ini?"
Gue diem. Dibilang bosen, gue nggak terlalu bosen.
"Iya."
Plis, Azka gak pernah tahu gimana gue daritadi nahan air mata biar gak turun. Hiks...
***
"Gue sama Azka break."
Abigail sama Zahra membuka mulutnya setengah, persis ikan koi.
"Kenapa?!"
"Bagus deh."
Dua kata yang bersamaan keluar dari mulut Zahra sama Abigail.
"Gue yang pengen sih. Gue ngerasa hubungan ini emang harus break."
Abigail mengangguk, "kenapa nggak daridulu aja?"
"Abi ih! Nggak boleh gitu Bi." Sentak Zahra.
"Terus Azka setuju?" Tanya Zahra.
Abigail berdecak sebal, "ya menurut lo aja Zah, pastilah si Azka setuju. Kalau Azka nggak setuju, nggak mungkin kan Ica bilang kalau mereka break."
KAMU SEDANG MEMBACA
We Belong Together
Novela Juvenil🍭SEQUEL (lanjutan) CERITA "FRIENDZONE?"🍭 "Karena nyatanya, persahabatan 'murni' tanpa kata 'jatuh cinta' itu cuman sedikit." -Marissa Baca dulu ya guys cerita "FRIENDZONE?" Kalian bisa temuin di works aku, bisa kalian cek di profile aku ya. Note...