"Mbak, biasanya cewek paling suka boneka apa ya?"
Vito menggaruk kepalanya, bingung.
"Tergantung sih Mas, si cewek sukanya sama apa."
"Ya kalau itu mah saya tahu, tapi yang lebih spesifik biasanya cewek paling suka sama boneka apa?"
"Kalau menurut saya, cewek suka sama boneka apa aja. Asalkan dikasih sama orang terdekatnya, mereka pasti terima kok."
Vito mengangguk. "Makasih ya, mbak."
"Sama-sama, Mas."
Vito memutuskan untuk memilih boneka berbentuk kuda yang biasa disebut ponytail dan satu buah boneka lotso. Boneka ponytail tersebut berwarna Pink dan Biru.
"Semoga suka deh."
***
Gue sama Abi lagi makan nasi goreng yang tadi Abi beli, rencananya Abi mau nginep dirumah gue. Tanpa ada Zahra, karena Zahra lagi ada acara keluarga. Ya biasalah, Zahra emang suka banget ikut acara-acara yang berbau kekeluargaan.
"Kakak Ica, aku haus."
Kesha mengucek pelan matanya, mungkin tadi dia udah tidur terus bangun, akhirnya haus. Daritadi nggak pernah lepas sama boneka Elsanya.
Gue memberikan segelas air putih dan langsung diminum sampai setengah. "Kesha bobo lagi ya, mau aku anter?"
Kesha menggeleng.
"Siapa tuh Ca?" Tanya Abi, "anaknya tante gue. Ibunya lagi nyusul ayahnya keluar kota." Abigail mengangguk.
"Satu bulan lagi Ujian! Mampus. Gue belum siap. Pusing gue." Keluh Abi. Gue cuman ketawa.
"Makanya belajar! Jangan pacaran terus, nanti kebablasan jadinya hamil lagi."
Abigail melotot, "idih amit-amit! Lo mah nyumpahinnya gitu banget."
"Abisnya pacaran mulu, nggak ada waktu buat belajar. Berasa pinter banget kali."
"Gue kan emang pinter, nggak kayak lo."
"Maksud lo? Gini-gini gue pernah dapet ranking 1 berturut-turut ya." Abi memutar bola matanya, "iya ranking 1 pas SD."
Gue ketawa, "iyalah. Hebat kan gue."
"Idiot!" Abigail langsung ketawa.
"Lo percaya nggak kalau Vito romantis?" Ucap gue serius, Abi senyum-senyum nggak jelas. "Percaya. Soalnya dulu dia pernah nyanyi bareng gue, pake gitar. Itu romantis banget sumpah, gue nggak bohong."
"Pas pensi?" Abigail mengangguk, "kalau aja dulu gue sama dia mungkin sampe sekarang gue nggak bisa move on, apalagi sekarang dia itu tambah ganteng. Untungnya gue nggak suka. Jadi hati gue masih terselamatkan."
Terselamatkan? Dikira hati dia hewan langka? Yang harus diselamatkan?
"Cowok romantis itu.. kayak Azka. Waktu dia nembak gue, pake kata-kata yang buat gue terharu banget. Dia yang udah berusaha buat bikin bentuk dari kertas origami, sampe akhirnya jadi bentuk yang sempurna. Itu yang buat gue nggak bakalan bisa lupain hal itu, dan hal itu juga yang udah buat gue beruntung banget dapetin cowok kayak Azka. Azka yang baik, Azka yang pengertian, Azka yang selalu buat gue ketawa, dan Azka juga yang udah buat gue hancur kayak gini, sama semua sikap dia ke gue. Gue kira dia tulus, nggak taunya malah.."
KAMU SEDANG MEMBACA
We Belong Together
Teen Fiction🍭SEQUEL (lanjutan) CERITA "FRIENDZONE?"🍭 "Karena nyatanya, persahabatan 'murni' tanpa kata 'jatuh cinta' itu cuman sedikit." -Marissa Baca dulu ya guys cerita "FRIENDZONE?" Kalian bisa temuin di works aku, bisa kalian cek di profile aku ya. Note...