Prolog

7K 250 7
                                    

Cerita ini hanya khayalan fiktif belaka bila ada kesamaan nama, tokoh, tempat, jalan cerita, dll itu semata-mata unsur ketidaksengajaan. :V
:D




Keisha merebahkan tubuhnya dikasur queensizenya. Ia merasa lelah setelah melewati hari yg cukup padat. Ia masih menatap langit-langit kamarnya yg bernuansa cream. Ia juga melihat sekeliling kamarnya yg cukup besar bahkan kamar yg saat ini ia tempati lebih besar dari tempat tinggalnya dulu. Namun ia tidak merasakan kebahagiaan sedikitpun dengan semua fasilitas yg ia dapat. Bahkan jika bisa memilih ia lebih memilih tinggal digubuk reotnya bersama sang mama. Dibanding hidup mewah bergelimang harta namun harus terpisah jauh dari mamanya.

Cklekk....
Pintu kamar Keisha dibuka oleh seorang wanita.
"Sayang kamu ternyata sudah pulang pasti capek ya hari pertama masuk sekolah" ucap wanita yg kira-kira berusia lebih dari setengah abad. Keisha seketika bangkit dari tidurnya melihat Omanya masuk kekamarnya.

"Iya oma lumayan capek" jawab Keisha sekenanya. Meski sudah satu bulan sejak ia menginjakan kaki dirumah ini ia masih merasa asing.

"Sudah makan siang?"
Keisha hanya menggeleng ia baru saja pulang dari sekolah barunya dan langsung memasuki kamarnya.

"Kalo begitu makan dulu baru nanti istirahat. Apa makanannya mau diantar ke kamar?" tanya Oma lembut.
"Ng.. Nggak usah oma aku turun kebawah aja" balas Keisha ia merasa tidak enak jika harus merepotkan pembantu.

Melihat pembantu rumah tangga mengingatkannya pada ibunya. Ibunya yang banting tulang bekerja untuk menghidupinya yang rela menjadi pembantu dan buruh cuci.
Mengingat hal itu Keisha selalu merasa ingin berlari dari istana megah itu lalu berhambur memeluk ibunya. Tapi itu tidak mungkin ia sudah berjanji kepada ibunya untuk kembali setelah ia sukses kelak.

Keisha pun memakan makan siangnya. Meski tak berselera tapi ia menghargai usaha pembantu yg sudah bersusah payah memasak untuknya.

"Nona benar-benar mirip dengan tuan" ucap seorang pembantu paru baya . Karena sikap Keisha yg ramah ia bisa langsung dekat dan berbaur dengan para pembantu karena saat sebelum ia masuk sekolah ia lebih banyak tinggal dirumah megah ini.

"Benarkah?" tanya Keisha penasaran. Ia hanya mendengar cerita tentang ayahnya dari omanya. Karena ibunya tak pernah mau menceritakan seperti apa ayahnya. Selama ia disini ia belum melihat sosok yg sangat ia rindukan sekaligus mungkin ia benci. Melihat dari foto memang benar Keisha merasa mirip dengan papanya matanya hidungnya bak pinang dibelah dua.

Omanya bilang papanya masih sibuk dengan urusannya diluar negeri dan lusa beliau baru datang. Keisha merasa gelisah sendiri menanti hari itu tiba. Ia benar-benar akan melihat langsung sosok seseorang yg ia tau hanya sebatas nama.

" Iya benar nona kami tidak meragukan jika nona benar-benar anak tuan"
Keisha hanya tersenyum samar lalu melanjutkan makan siangnya.

***

Setiap sore Shopia selalu menceritakan tentang papa Keisha dari kecil sampai dewasa. Mendengar cerita dari Omanya Keisha mengetahui sedikit demi sedikit tentang papanya.

"Keisha maafin oma" ucap Sophia sendu.
"Kenapa tiba-tiba oma meminta maaf ?" tanya Keisha yang sebenarnya tahu arah pembicaraan omanya. Ia sendiri masih merasa bingung harus bersikap seperti apa. Apa ia harus berpura-pura tidak mengetahui semuanya atau ia harus meluapkan amarahnya karena selama ini ia dan ibunya sudah dibuang seperti sampah. Lalu tiba-tiba mereka memungutnya kembali namun tidak dengan keadaan utuh.

"Andai saja dulu oma merestui hubungan papa dan mamamu kamu pasti sejak kecil sudah hidup enak dan berkecukupan. Oma bahkan menyuruh mamamu untuk meninggalkan papamu padahal Oma tau mamamu sedang mengandung kamu. Oma benar-benar menyesal"
Entah sejak kapan Shopia sudah berurai air mata.

"Sudahlah oma aku udah maafin oma aku ngerti Oma dari keluarga terpandang pasti malu jika anaknya menikah dengan gadis biasa. Apalagi kondisi mama yg hamil diluar nikah itu pasti aib yg sangat memalukan" ucap Keisha terlihat tersenyum palsu karena sebenarnya ia sendiri rasanya benci sudah mengeluarkan kalimat seperti itu.

"Maafin Oma, Kamu bahkan berhak membenci Oma" ucap Shopia.
'Entahlah aku juga tak mengerti dengan perasaanku saat ini rasa benci tentu saja ada '

"Mana mungkin aku bisa membenci Oma. Oma sudah baik padaku" balas Keisha entah tulus atau hanya untuk menghibur dirinya sendiri.
"Oma sangat menyayangimu keisha bertahun-tahun Oma hidup dalam penyesalan karena sudah membuangmu dan mamamu"sesal Sophia.

"Sudahlah Oma jangan dibahas lagi sekarang aku sudah ada disinikan disamping oma" ujar Keisha tersenyum kepada Omanya.

***

Setelah makan malam dan bercengkrama yang hanya berdua dengan omanya. Keisha langsung naik kelantai atas untuk memasuki kamarnya .

Ia menyusun buku-bukunya untuk besok lalu dimasukan kedalam tas. Setelah itu ia mengambil salah satu boneka yg berada didalam lemari yg berisi puluhan koleksi boneka dari yang berukuran kecil, sedang dan super jumbo. Ia menatap lemari itu tertegun omanya bilang beliau sejak dulu sengaja membeli boneka-boneka itu untuk Keisha setelah mendengar mamanya sudah melahirkan dan tahu jika anak itu perempuan Oma langsung mencari keberadaan mamanya . Namun karena mama Keisha membawa Keisha keluar kota yg sangat terpencil omanya tidak bisa mendeteksi keberadaannya dan mamanya.

Ia menatap sendu sebuah boneka hello kitty berukuran kecil. Ia tersenyum kecut memandang boneka itu .Semua hal seakan selalu mengingatkannya pada mamanya yg terpaksa ia tinggalkan.

Cklekk......

Keisha menoleh kearah pintu dan kedua alisnya bertautan melihat orang yg datang bukan omanya melainkan seorang anak laki-laki yg usianya mungkin sama dengannya.

"Loe siapa? Kenapa ada dikamar ini?" tanyanya mengintimidasi memandang Keisha dari atas sampai kebawah membuat Keisha merasa risih dibuatnya.

Tbc

Hola ini karya keduaku hoho
Aku harap kalian menikmati
Gimana?
Krisar Vomentnya ditunggu ☺

1Maret 2016

Becauase You Loved MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang