Part 4.

16 0 0
                                    

"Hati-hati lena! Lo mau ke injek-injek emang nya? Udah sih disini aja, jangan ke depan-depan." Ucap Nathan keki.

Tadi, saat bel pulang sekolah berbunyi. Nathan datang ke kelas ku, dan bilang katanya dia mau menemaniku melihat pensi disekolah ku. Dia mengalah demi aku, itu membuat ku sangat senang. Jelas saja.

"Nanti ngeliat kak Ical nya enggak puas dong." Ucap ku pura-pura sedih.

"Yaelah, Hel. Lo kan setiap hari ketemu dia disekolah." Ucap nya sambil memutar kedua bola mata nya.

"Itu kan kak ical, nath! Dia pengen tampil nathaaaannn." Ucapku histeris, sambil loncat-loncat kegirangan.

"Ya ampun, lena. Diliatin orang tau. Lo malu-maluin ih. Gue pulang aja deh." Ucapnya tidak aku perdulikan.

Aku tau kok jika semua orang menatap ku. Yaiyalah jelas, mereka menatap ku sinis karna ada Nathan. Mereka Iri, tapi apa peduli ku?

Kak ical memulai BeatBox nya, dan aku langsung berteriak sekencang-kencang nya. Seperti fans-fans Fanatik, hehe. Aku sekilas melirik Nathan, dia menatap ke arah panggung dengan malas. Kenapa sih dia tidak pernah suka dengan kak Ical?

"kak ical ganteng banget, ditambah lagi dia pake Jacket." Ucap ku, dengan mata berbinar.

Sumpah, aku sangat tergila-gila dengan kak Ical.

"Alay lo." Ucap Nathan.

Aku tidak memperdulikan ucapan nathan, aku masih menikmati Beatbox nya kak ical. Tidak lama kemudian, semua penonton bertepuk tangan, dan aku sedih karna kak ical sudah selesai BeatBox.

"Akhirnya tuh jamet selesai juga. Ayok pulang." ucap Nathan mendesah lega.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik lengan ku, dan ternyata itu Nathan.

"Mau kemana?" Ucap ku sambil berusaha melepaskan tangan nya, dari lengan ku.

"Pulang." Ucap nya, dan sekarang dia malah menggenggam tangan ku.

Semua wanita menatap ku sinis, sudah ku pastikan mulai hari ini banyak yang membenci ku.

***

Drtttt.. Drtttt..

Handphone ku sejak tadi terus berbunyi, mungkin itu Chat dari Nathan.

Aku membuka Handphone ku, dan betapa kaget nya aku, itu bukan Nathan. Tapi Kak Ical.

M.Ichal : addback dong, helena :)

M.Ichal : Helena?

M.Ichal : ini helena kan? Kelas Xipa2?

Dengan cepat aku membalas Line dari kak Ical.

Helena Hyora: udah kak, sorry gue baru liat.

M.Ichal : lo yang tadi nonton Pensi paling Histeris kan? Wkwk .. muka lo kocak banget. Makasih ya.

Sudah ku pastikan sekarang wajah ku memerah seperti kepiting rebus. Disgusting.

Helena Hyora : iyaa, hehehehe ..

M.Ichal : nggak usah malu kayak gitu, lo cantik kok pas lo teriak sambil loncat-loncat .

Sialan! Kak ical melihat nya. Oh iya, kak ical tau dari mana id.line ku?

Helena Hyora : oh iya kak, kok bisa tau Id line gue?

M.Ichal : kepoo. Ada deh pokok nya.

Tiba-tiba Mama, memanggil ku dari bawah. Dengan malas aku menemui nya -_-

"Apaan sih, ma? Udah tau aku la----- elo? Ngapain kesini?" Ucapku kaget.

Pantas saja mama memanggil ku, karna si Nathan ada disini.

"Keluar yuk, hel. Gue Bete nih." Ucap nya sambil tiduran di atas sofa putih milik ku.

"Udah malem ih, pulang sono. Ganggu gue tidur tau nggak lo."

"Lena, nggak boleh kayak gitu." Ucap mama, sambil membawa es teh untuk nathan. "Diminum Nathan."

"Iyaa, Woles tante." Ucap nya.

Nathan mengambil es teh itu, lalu meminum nya. Kemudian dengan cepat menarik tangan ku, keluar dari rumah.

Dasar si tukang paksa!

Our Silly PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang