Part 5.

16 1 0
                                    

"Len, mana id line nya Nathan?" Ucap Tera, saat aku baru saja duduk dibangku ku.

"Buat apaan sih?"

"Cuma mau temenan doang."

Emang nya Nathan mau temenan sama lo? -_-

"Minta sama orang nya aja deh."

"Bilang aja lo suka kan sama Nathan, maka nya lo nggak kasih id line nya dia ke orang lain. Biar nggak ada yang ngerebut?"

Skakmat!

"Nih deh gue kasih. Gue udah pernah bilang kan, gue sama dia cuma Sahabatan! Nggak mungkin gue suka." Ucap ku sambil memberikan handphone ku pada Tera.

"iya gue juga tau kok, lo cuma sahabatan. Gue bercanda doang tadi." Ucap nya sambil terkekeh.

Sebenar nya Tera itu baik, dia adalah sahabatku setelah Nathan. Dia juga Cantik, banyak yang menyukai nya. Maka dari itu, aku takut jika Nathan juga menyukai Tera, lalu melupakan ku.

"Kok lo bengong sih, len? Kantin aja yuk, kita hari ini free class lho."

"Ayookk.."

***

"Liat tuh len, ada siapa disitu." Ucap Tera, ketika kita baru saja sampai dikantin.

Mata ku langsung menatap orang yang ditunjuk oleh Tera. Dengan cepat aku langsung menunduk, dan membalikan langkah ku menuju kelas.

"Helena, lo mau kemana?" Teriak Tera.

Dasar tera bodoh, kalo dia teriak teriak kayak gitu kan, kak Ical nanti bisa lihat aku..

"Len, kalo lo kayak gitu. Nanti lo dikira nya suka beneran sama Kak Ical." Bisik Tera, dihadapan ku.

"Ih apaan sih, gue mau balik ke kelas tuh bukan karna kak ical. Tapi emang lagi enggak pengen ke kantin."

Itu hanya akal-akalan ku saja. Sebenarnya sih memang karna ada kak Ical, makanya aku jadi ingin ke kelas lagi.

"Gak usah bohong sama gue ya, len. Udah ah, gue laper." Ucap Tera, lalu menyeret ku masuk ke dalam Kantin.

Aku berusaha sebisa mungkin untuk terlihat biasa saja. Sungguh aku sangat malu ketika mengingat Chat dari Kak ical.

"Eehh ada Helena." Aku mendongakan kepala ku menatap orang yang berdiri dihadapan ku.

Hampir saja mata ku ingin keluar. Kak ical, memanggil nama ku didepan semua siswa yang berada dikantin. Memang sih, kak ical tidak terlalu Famous seperti Nathan. Tapi tetap saja, kak ical adalah orang yang sangat aku idola kan.

"Bangku yang ini kosong kan. Gue boleh duduk disini nggak?" Ucap nya, lalu aku hanya mengangguk.

"Kok lo diem aja sih?" Ucap nya tersenyum.

Aku hanya tersenyum--Terpaksa.

"Ekskul lo apa?"

"Nggak ada." Ucap ku sambil terkekeh.

"Kok nggak ada?"

"Iya, gue males ikut Ekskul."

"Kenapa nggak Coba Ekskul Beatbox?"

"Emang nya ada?!" Ucap ku berteriak.

"Buset dah." Ucap nya sambil menggosok-gosok telinga nya.

"Sorry kak, gue Kaget soalnya." Ucap ku sambil nyengir.

"Ada kok. Gue ketua nya, lo mau ikut nggak?"

"Beneraaan???" Ucap ku Histeris.

Aku tau jika aku Lebay. Tapi aku memang sangat suka dengan orang yang bisa BeatBox.

"Iyaa, helena. Lo doyan banget Teriak ya?" Ucap nya Tersenyum, dan itu Manis sekali.

"Enggak kak, gue seneng banget." Ucap ku dengan mata berbinar.

"Latihan nya abis pulang sekolah, hari rabu sama kamis. Bisa kan?"

"Bisa kok. Oh iya, gue kan nggak bisa BeatBox. Terus gimana?"

"Gimana apanya? Kan ada gue, nanti gue yang ajarin kok. Tenang aja."

Ahhhh... Melted!!

"Bener ya kak, yaudah deh nanti gue ikut."

"Selow. Yaudah gue duluan ya."

"Iyaa.."

Our Silly PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang