Part 13.

22 1 0
                                    

Semakin lama jarak Nathan dan Helena semakin Lebar. Mereka berdua terlihat jauh, tidak seperti dulu. Nathan sangat sibuk dengan Lyla--pacarnya, sedangkan Helena sibuk dengan perasaan nya sendiri.

Tera dan Helena sedang melewati koridor sekolah dengan tangan yang sibuk membawa buku tulis milik mereka, dan teman-teman nya. Tidak sengaja mata helena menatap dua orang yang sedang tertawa bahagia ditengah lapangan.

Tiba-tiba perasaan sesak menyeruak begitu saja. Melihat orang yang kita sayang, tertawa bahagia bersama orang lain. Nathan mulai melupakan helena, hanya karna seorang Lyla? Apakah rasa sayang Nathan terlalu besar kepada lyla, hingga dengan mudah melupakan helena.

"Gue tau kok rasa nya jadi lo, len." Kata-kata tera membuat helena tersadar dari lamunan nya.

"Gue nggak ngerti maksud lo, ra." Bohong helena. Jelas dia tau apa arti dari ucapan Tera. Hanya saja helena tidak mau memperburuk suasana hatinya.

"Nggak usah bohong sama gue, len. Gue cewe, sama kayak lo. Gue ngerti gimana rasanya ngeliat orang yang kita sayang, bahagia sama yang lain. Gue tau lo suka sama dia kan.." Tera menunjuk Nathan dengan matanya. "Kenapa nggak pernah jujur sama gue sih, len? Tanpa lo bilang, gue juga bisa liat.."

Helena tertawa hambar "Keliatan ya?" Helena menatap dua orang yang berada ditengah lapangan lagi. "Kalo lo aja bisa liat gue suka sama dia, kenapa dia yang temen kecil gue nggak pernah bisa liat?"

"Harus nya lo jujur tentang perasaan lo sendiri ke dia, len."

"Lo tau apa, ra? Gue sama dia udah buat janji."

"Ck. Perjanjian tolol. lo takut kalo lo bilang sama dia kalo lo suka, dia bakal pergi ninggalin lo gitu? Lo harus nya mikir len, kalo dia emang sahabat lo, dia nggak akan pergi ninggalin lo cuma karna janji yang udah lo ingkarin. Emang nya siapa sih yang bisa jaga hati? Siapa yang bisa nangkis perasaan kalo lo sebenernya suka dia? Nggak akan ada yang mau, kalo dia tau akhirnya akan kayak lo begini." Ucap tera panjang lebar, membuat helena bungkam dengan pikiran nya sendiri.

Emang nya siapa sih yang bisa jaga hati? Siapa yang bisa nangkis perasaan kalo lo sebenernya suka dia? Nggak akan ada yang mau, kalo dia tau akhirnya akan kayak lo begini.

Perkataan Tera terus saja terngiang diotak helena.

***

"Lo Helena kan?"

Helena baru saja keluar dari toilet, setelah dia meminta izin terlebih dahulu kepada guru yang mengajar dikelasnya.

Dia. Mau ngapain?

"Iya. Kenapa?" Jawab helena mulai risih, karna orang yang berada didepan nya terus saja menatap nya dengan pandangan menilai.

"JANGAN PERNAH DEKETIN COWO GUE LAGI! PAHAM LO."

"Lo Tolol? Apa nggak waras? Lo pikir lo siapa? Belom ada sebulan sama Nathan aja udah banyak gaya ya lo!" Helena berusaha untuk keluar dari toilet tapi jalan nya ditutupi oleh Lyla "MINGGIR! GUE MAU LEWAT."

------------

Pengen konflik nih dikit lagi. Baca terus Our Silly Promise nya yaaa 😙😙

Our Silly PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang