"Nath.." ucap Seorang gadis sambil memasuki kamar lelaki, yang tidak dikunci.
Gadis itu menatap lelaki yang sedang duduk diatas kasur, sambil memainkan Gitar nya.
Helena menarik nafas pelan.
"Lo lagi deket sama cewe ya?" Ucap nya to the point.
Nathan sekilas menatap Helena, lalu menatap kembali gitar nya lagi.
Hening. Tidak ada jawaban.
Helena menarik kursi lalu menyeret nya tepat dihadapan Nathan.
Helena duduk sambil menatap wajah nathan, yang sama sekali tidak berniat untuk membalas pertanyaan nya.
"Lo enggak mau cerita ke gue?" Ucap helena tersenyum miris.
Nathan mendongak.
"Gue nggak deket sama siapa pun. Apalagi ce---"
"Gue tau lo Nath. Lagian siapa juga yang enggak tau kalo lo lagi deket sama cewe? Satu sekolahan juga tau.."
Nathan menghela nafas.
"Sebelum nya gue minta maaf sama lo, karna nggak ngasih tau lo dari sebelum nya." Dia mendongak menatap wajah helena. "Jujur, gue nyaman sama Lyla, hel."
Helena bungkam. Dia terdiam.
Lyla?
Bagaimana bisa?
Nathan merasa nyaman dengan orang lain, selain dirinya?
Selain Helena.
"Gue nggak tau ini perasaan apa. Intinya, gue ngerasa nyaman sama dia." Ucap Nathan lagi.
Hancur.
Itu yang dirasakan Helena sekarang.
"Lo kapan deket sama dia?" Helena berusaha agar suara nya tidak terdengar parau.
"Gue lupa. Yang jelas, Dia beda dari cewe lain, Hel."
Gimana bisa?
Gimana bisa? Kamu ngomong kayak gitu didepan aku, Nath?
Helena menatap langit-langit kamar Nathan, berusaha agar air mata nya tidak jatuh.
Aku harus kayak gimana sekarang? Kamu suka sama orang lain, aku harus apa? Pura - Pura bahagia?
"Nyanyi, yuk?" Ucap Nathan tersenyum.
Tidak lama kemudian terdengar suara Gitar Mengalun. Mereka bernyanyi bersama..
***
Helena pulang. tentu dengan diantar oleh Nathan.
Baru saja helena membuka pintu rumah nya, sebuah barang terlempar hampir mengenai wajah nya.
"AKU UDAH CAPE. PUNYA SUAMI NGGAK BERGUNA KAYAK KAMU!"
"KAMU PIKIR SAYA MAU PUNYA ISTRI KAYAK KAMU? KAMU DAN HELENA SAMA! CUMA BENALU."
Helena menutup mata nya rapat-rapat.
Kenapa? Kenapa selalu aku yang salah?
Helena memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Tidak perduli dengan dua orang yang sedang bertengkar itu.
Helena menghempaskan tubuhnya dikasur. Dia lelah, Baik Fisik maupun Batin.
Apa yang harus dibanggakan dari hidupnya?
Mempunyai keluarga yang sama sekali tidak Harmonis bukan kemauannya, begitu juga dengan semua orang.
Setiap hari harus mendengar suara teriakan-teriakan orang tua nya yang bertengkar karna nya.
Ditambah lagi, sekarang orang yang sangat disayangi nya, orang yang mengerti tentang dirinya, orang yang paling berharga dihidupnya..
Mencintai gadis lain.
Helena menarik nafas dengan kasar.
Miris, banget hidup gue..
***
"Hel!!"
Helena menengok ke belakang, mencari orang yang memanggil nama nya barusan.
Dia Nathan. Sedang berlari menghampiri Helena yang sedang duduk ditaman sekolah.
"Kenapa?" Ucap helena, ketika Nathan baru saja duduk disebelah nya.
"Kata Tera, Lo belum makan dari pagi. Kenapa?"
"Gue nggak laper." Ucap Helena, lalu kembali membaca Novel ditangan nya.
"Cerita sama gue kalo lo lagi ada masalah.."
Helena diam. Mencoba untuk tidak memperdulikan Nathan yang berada disamping nya.
"Kalo ada Masalah jangan dipendem sendirian, Hel." Ucap nya lagi.
Helena tetap diam.
"Helenaa.."
Nathan berbicara lagi. Tapi helena, tetap berpura-pura Membaca Novel nya.
"Lenaa!"
Helena tetap diam, dia menahan air mata nya yang mendesak ingin keluar.
"Lena. Kalo lo kayak gini, masalah lo nggak akan pernah selesai. Lo te-------"
"GUE NGGAK PUNYA MASALAH KARNA MASALAH NYA ITU GUE, NATH! GUE MASALAH NYA!" teriak Helena.
Nathan melebarkan mata nya tidak percaya. Tidak percaya jika yang berteriak tadi itu adalah Helena--Sahabat nya.
--------------
Oke, Sampe sini dulu aja yaa ceritanya..
Tadinya pengen bikin Baper, tapi kayak nya ini nggak Baper 😂😂
DiMulmed itu Nathan yaa 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Silly Promise
Teen Fiction"Kita akan terus bareng-bareng selama nya, dan diantara kita nggak boleh ada yang nama nya CINTA." ElNathan Pratama. "Gue nggak bisa bohongin perasaan gue sendiri, gue Cinta sama lo. Dan itu artinya, gue udah mengingkari Janji kita." Helena hyora. ♡...