Sekarang aku dan Nathan sudah kelas 11. Kita beda kelas lagi, dia XI Ipa1 dan Aku XI Ipa3. Semakin hari, Fans nathan terus Bertambah. Bahkan waktu itu aku sempat diancam oleh Fans nya, untuk menjauhi Nathan. Tapi aku tidak pernah perduli, karna nathan selalu melindungi ku.
Aku duduk sambil menatap Handphone milik nathan. Ya, tadi dia datang ke kelas ku dan menitip kan handphone nya kepada ku. Tiba-tiba aku jadi penasaran siapa saja yang Chat sama nathan.
Aku mulai membuka handphone milik Nathan, dan langsung terpampang wajah ku dan wajah nya ketika kami SMP dulu. Aku membuka Password dihandphone nya. Lalu membuka aplikasi Line. Mata ku terbelalak kaget, banyak sekali Chat dari perempuan.
"Serius banget lo." Ucap nya sambil mendorong kepala ku kebelakang.
Dia baru saja masuk ke kelas ku, dan tentu saja menjadi bahan perhatian.
"Sejak kapan lo Chat sama banyak cewe? Kontak lo juga kebanyakan cewe semua." Ucap ku to the point.
"Gue kagak pernah bales Chat dari mereka."
"Bohong. Kok sekarang lo Ganjen sih." Ucap ku kesal.
"Apaan sih, lena." Ucap nya sambil mencubit pipi ku.
"Sono deh, jangan deket-deket gue. Males temenan sama orang Ganjen." Ucap ku membuang muka.
Gak peka banget. Udah tau gue cemburu!
"Waktu itu mereka tuh minta id line gue, tapi kagak gue kasih. Terus besok nya, mereka tetep minta lagi sampe seterus nya mereka tetep minta. Dan gue cape, akhir nya gue kasih. Terus mereka Chat gue tapi nggak gue bales. Masa kayak gitu dibilang Ganjen." Ucap nya sambil menatap wajah ku.
"Kenapa dikasih? Tetep aja itu nama nya lo Ganjen. Lo lenje."
"Lo tuh yang Ganjen sama Ical. Gue kasih, karna gue cape ngadepin mereka semua. Resiko orang ganteng emang kayak gitu." Ucap nya sambil menarik hidung ku, yang kini mungkin mulai memerah.
"Bodo. Lo ganjen, sekarang lo berubah."
"Apa sih, ngawur woooo.." ucap nya terkekeh.
"Apaan sih ketawa-ketawa! Nggak lucu. Pergi sono ke kelas lo."
"Dasar ambekan." Ucap nya, sambil menjulurkan lidah. Lalu berlalu pergi meninggalkan kelas ku.
***
ElNathan.P : Nanti pulang nggak bisa bareng ya. Lo nebeng sama Tera aja, kalo lo takut Naik Bus.
Ini pasti ada apa-apa. Aku kenal Nathan sudah sangat lama. Aku tahu jika dia menutupi sesuatu hal dari ku.
Helena Hyora : kenapa nggak bisa?
ElNathan.P : Gue ada urusan. Lo pulang sendiri gpp kan? Apa mau dianter sama Dion?
Helena Hyora : urusan apa?
ElNathan.P : Kepo banget sih lo, Jelek . Wkwkwk..
Helena Hyora : urusan apa Nathan???? Lo dimana sekarang?
Sudah 5 menit, Nathan tidak membalas Chat dari ku. Sebenarnya apa sih yang dia tutupi??
Helena Hyora : Nathan dimanaaa??? Ke kantin sekarang!
"Kenapa sih, len? Kok muka lo gitu?" Ucap Tera, baru saja datang sambil membawa makanan.
"Lo liat Genk nya Nathan, nggak?"
"Emang nya kenapa?"
"Lo liat nggak?"
"Mana gue tau sih, len."
Aku mengecek handphone ku lagi, dan tidak ada balasan dari Nathan.
"Temenin gue ke kelas nya dia yuk." Ucap ku sambil menarik tangan Tera.
***
"Lo tau Nathan dimana?" Ucap ku kepada seorang cewe, ketika baru saja memasuki kelas Nathan.
"Enggak." Jawab nya ragu-ragu.
Aku menatap seluruh penjuru kelas, dan aku tidak menemukan tas milik Nathan.
"Lo jawab jujur, nathan kemana? Kok tas nya dia enggak ada." Ucap ku sambil melotot.
Cewe ini terlihat gugup.
"Tadi dia sama Genk nya keluar bawa tas, Kakak kelas juga ada yang ikut. Tapi gue enggak tau dia kemana."
"Yaudah, makasih ya." Ucap ku lalu keluar dari kelas Nathan.
Aku membuka handphone ku, lalu mengirim chat kepada Nathan.
Helena Hyora : Pulang sekarang!
♡♡♡
Gaje banget yaa hmmm...
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Silly Promise
Teen Fiction"Kita akan terus bareng-bareng selama nya, dan diantara kita nggak boleh ada yang nama nya CINTA." ElNathan Pratama. "Gue nggak bisa bohongin perasaan gue sendiri, gue Cinta sama lo. Dan itu artinya, gue udah mengingkari Janji kita." Helena hyora. ♡...