If I Fell

01 - Arabella

Terinspirasi The Good Wife (TV-Series), Sleeping Murder (Agatha Christie), Nemesis (Agatha Christie) & CSI : New York (TV-Series)

Aku kadang berharap kisah hidupku seperti di novel-novel yang kubaca via online. Kalian tahu? Gadis biasa-biasa saja, pria kaya yang tertarik pada si biasa-biasa lalu hidup bahagia. Selain dari itu, kisah menyedihkan seorang gadis yang berjuang demi cintanya pada sang pria. Kalian bisa mengatakan aku seorang masokis sejati. Menyakiti hati sendiri dengan membaca kisah-kisah menyedihkan seperti itu, walau aku tahu akhir ceritanya sebagian besar akan berakhir bahagia.

Terkadang juga aku berfantasi memiliki sesuatu yang berbeda dengan diriku seperti misal, Harry Potter. Harry Potter, anak dengan nama biasa-biasa saja tapi menjadi luar biasa karena dia seorang penyihir. Alice dalam film Resident Evil, karena sebuah virus dia menjadi kuat dan tak bisa dihentikan. Atau bahkan Black Widow dalam seri Marvel The Avangers.

Tapi aku tetaplah aku.

Usia 22 tahun dengan rambut cokelat yang terlalu lurus dan terlihat sama dengan yang lain. Yang membedakan hanyalah pakaianku yang bagi orang terlihat kuno. Sayangnya fashion akan terus terulang dan untuk sekarang tak ada yang akan heran kalau Vintage Dress mulai digemari lagi. Vintage Dress, Converse dan postman bag menjadi ciri khasku.

"Apa kamu yang bernama Arabella?" seorang pria menyapaku yang sedang membaca Persuasion di bawah salah satu pohon di kampusku.

Aku menyelipkan pembatas buku ke halaman yang kubaca. Pria tampan di balik kacamatanya itu tersenyum ke arahku. "Ya betul."

"Perkenalkan, aku Alex teman kakakmu."

Aku menyambut uluran tangannya. "Oh, apa terjadi sesuatu dengan kakak saya atau mungkin Anda ingin bertemu dengannya?"

"Kakakmu baik-baik saja. Hanya saja dia meminta bantuanku untuk menjagamu."

"Oh." Aku mengangguk sok paham. Menghabiskan waktu dengan pria tampan selama beberapa saat, tak ada salahnya. "Ada yang bisa dibantu?"

"Ada beberapa pertanyaan yang ingin kutanyakan."

"Oke." Aku mengangguk dan mulai mengikutinya dan berharap ada kemajuan untuk kasus kakakku. Setengah tahun yang lalu, kakakku dituduh terlibat dengan kasus menghilangnya seorang wanita yang pernah berpacaran dengannya hanya karena wanita itu terakhir kali terlihat masih hidup bersama kakakku, Alan. Oh ya ampun, memangnya mereka pikir ini crime of passion apa? Well, walaupun aku sebetulnya tidak terlalu mengerti artinya, tapi dari CSI: New York yang pernah kutonton, crime of passion termasuk kejahatan yang melibatkan pasangan kekasih sebagai korban atau pelaku dan itu ditunjukkan dengan bukti-bukti yang ada. Jika memang benar seperti itu, ini sangat menggelikan. Hidup bukanlah drama walau sebetulnya drama memungut itu dari hidup seseorang.

Begitu aku masuk ke dalam mobilnya, aroma kopi menyerbak dan terasa hangat, baru kali ini aku memasuki mobil dengan parfum kopi. Bukan wangi lemon yang membuatku mabuk seperti di mobil Alan dan juga bukan wangi bunga yang biasa dipasangkan di kaca spion mobil Lea, temanku. Aku jadi penasaran, apakah pria ini penggemar kopi juga? Kopi hitam misalnya. Pria berstelan jas rapi dengan Black Coffe sebagai sarapannya. Sangat berkelas.

"Kakakmu ingin kamu tinggal bersamaku." Katanya. Ia mempersilahkanku masuk ke sebuah rumah yang cukup besar itu. Rumah itu adalah rumah paling besar yang pernah kukunjungi. Rupanya pria ini cukup kaya juga. Tampan, kaya dan terlihat berkelas. Sial, ini mulai berbahaya.

Aku duduk di ruang tamunya dan seorang wanita yang usianya tak jauh dari usiaku menyodorkan teh hangat. Aku tersenyum padanya dan mengucapkan terima kasih.

"Silahkan diminum, Nona." Katanya.

Aku tersenyum dan mengangkat cangkirku dan pura-pura menyesap teh hangat itu. Asisten rumah tangga ini tidak terlihat mencurigakan. Hanya saja pria itu begitu mencurigakan. Apa tujuannya sebenarnya dengan menarikku ke rumah ini? Pak Abraham, pengacara Alan sudah memperingatkanku akan kemungkinan bahwa seseorang mulai mengincarku, dan sekarang aku menyumpahi diriku sendiri dalam hati karena mau-maunya berada di ambang bahaya demi rasa penasaranku.