.
..
...
Ara
"Kumohon Ara, tolonglah aku." Suara Lena terdengar memelas di seberang.
Aku menarik napas sejenak dan membuangnya perlahan sebelum menjawab pertanyaan Lena. "Lena, apa kau tidak salah? Tinggiku 155 senti dan kau memintaku menjadi model untuk gaun terbarumu. Sekarang, tutuplah telepon ini dan cari model yang lain!"
"Modelku yang satu ini mendadak sakit, terlebih lagi pakaian ini pas denganmu. Ukurannya sesuai juga dengan tubuhmu. Percayalah padaku, kau adalah model yang sangat sesuai."
Aku berusaha menolaknya dengan halus, dan Lena semakin memohon padaku. Akhirnya dengan terpaksa aku menuruti keinginannya. Dan sekarang Lena dengan bersemangat sekali menjemputku dan berkata bahwa ini adalah pemotretan gaun terbarunya. Ia membawaku ke salah satu hotel, dan tak juga berhenti memberikan petunjuk pada para perias untuk mendandaniku agar sesuai dengan keinginannya. Mereka membuat rambutku sedikit bergolmbang tanpa menggulungnya. Lalu memakaikanku tiara kecil.
"Pemotretan kali ini kami melakukannya di taman hotel. Kuharap kau tidak apa-apa kepanasan sedikit." Lena lagi-lagi memberitahuku hal-hal yang tidak penting dan menggiringku ke sebuah tenda besar di mana fotografer sedang mempersiapkan diri. Beberapa wanita hilir mudik dengan gaun penggiring pengantin. Aku tidak tahu bahwa ada model lainnya yang akan menjadi penggiring pengantin di pemotretan ini.
"Lena, kurasa kau salah memilih model-"
"Ara, maafkan aku." Katanya.
"Sialan! Lepaskan aku!" suara yang begitu kukenal mengumpat sambil digiring dua orang dalam suit hitam.
"Alan,"
Alan memebelalakan matanya begitu melihatku dan melepaskan diri dari cengkeraman orang-orang itu. "Ara, ayo kita pergi!" Alan menarik tanganku, tapi Lena mencegahnya.
"Tidak. Tidak. Tidak!" katanya sambil berdiri di depan Ara untuk menghalangi Alan. Ia kemudian berbalik dan memegang bahuku. "Ara, Alex menunggumu di sana. Kumohon padamu untuk tidak mengacaukan ini."
"Ara, jika kau ingin membalas dendam inilah saatnya." Seru Alan. "Kau tidak harus melakukan ini. Kau tidak harus menikah dengannya jika kau tidak mau."
Lututku terasa gemetaran. Suara Lena dan Alan seolah terdengar dari kejauhan dan tubuhku semakin gemetaran. Pikiran berkecamuk hebat dan jantungku terpompa begitu cepat. Aku tidak bisa kabur begitu saja saat Alex sudah mempersiapkan semua ini. Jika aku pergi, itu berarti aku sama saja dengannya dan aku tidak mau seperti itu. Tapi, aku juga merasa bahwa aku tidak sanggup untuk menikah dengannya.
"Ara," Alan menggenggam tanganku. "Kau tidak harus melakukan ini."
"Tapi, aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Itu akan terlihat buruk untukku dan untuknya." Lagi-lagi aku tanpa sadar menangis.
"Ara, kumohon jangan menangis." Lena bergegas memanggil penata rias.
"Ara, kita bisa pergi dari sini."
Aku menggeleng. "Aku akan melakukannya. Kumohon, teruslah bersamaku."
Alan menghela napas. "Baiklah, untuk selanjutnya kita bisa pikirkan ini bersama."
...
Alex
Alex berdiri di altar dengan senyum bahagia. Ara berada di seberang sana dengan Alan yang mendampinginya. Memang ia melakukan ini dengan paksa, tapi ia tersenyum lega bahwa Alan mau membantunya. Ara hari ini terlihatt cantik sekali, terlebih lagi Ara akan menjadi istrinya senyum Alex mengembang semakin lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Fell
RomanceDi saat sang kakak di penjara atas tuduhan penculikan terhadap seorang wanita. Ara tinggal di rumah seorang pengusaha misterius yang ternyata adalah tunangan dari wanita yang telah menghilang itu. Awalnya Alex berniat membalas perbuatan sang kakak m...