Sekali lagi terima kasih untuk yang membaca, kasih vote dan komentar. Happy reading!
.
..
...
Dari tiga jenis alat tes kehamilan semuanya menyatakan aku sekarang tengah hamil. Dan dari sepuluh buah alat tes kehamilan berbentuk stick yang sering kulihat di televisi, satu buah menunjukkan satu garis merah. Perbandingan yang sangat besar dengan jumlah yang lainnya. Ini akurat, kan?
Ini sangat gawat. Aku sudah membuat Alex marah dan itu bisa jadi membahayakan diriku sendiri. Jika aku ketahuan, Alex akan benar-benar menyingkirkannya. Anak ini tidak bersalah, dia ada karena aku dan Alex. Walau dia tidak diharapkan ayahnya, setidaknya aku mengharapkannya untuk tetap hidup. Masih ada aku yang akan berada di sisinya. Dan untuk itulah, aku menyimpan semua alat tes kehamilan itu dalam kantong plastik dan menaruhnya di tasku. Yang kutunjukkan pada Alex nanti adalah satu stick yang menunjukkan satu garis merah.
Hal pertama yang aku lakukan setelah membuat keadaan menjadi baik adalah berusaha mencari jalan keluar dari sini. Alex menyimpan satu kunci untuk pintu teralis, dan malam sebelum ia pergi aku melihatnya memberikan kunci itu pada Edgar. Hanya pada Edgar. Pria itu tidak cukup mempercayai asisten rumah tangga wanita yang mudah luluh itu.
Edgar adalah pria lajang berusia 41 tahun. Untuk pria seusia itu, dia masih cukup tampan dan memiliki magnet untuk para wanita. Pria itu memiliki mata abu-abu tajam dan juga rambut hitam pekat. Sayangnya, ia tidak lebih baik daripada Alex. Setiap aku mengajaknya bicara, ia hanya menjawab seperlunya dan tersenyum sopan. Tipikal pria membosankan.
"Edgar, boleh aku mengunjungi kakakku?"
"Tidak."
"Boleh aku pergi ke rumah Lea sebentar?"
"Tidak."
"Bisa aku pergi ke tempat Alex sekarang?"
"Tidak."
"Jadi kemana kau bisa pergi mengantarku?"
"Toko buku." Jawabnya.
Great. Sepertinya Alex benar-benar menganggap serius kalimatku saat kubilang bahwa aku tak akan pergi kemana-mana kecuali toko buku. "Bisa kau mengantarku ke rumah sakit?"
Edgar memandangku heran. "Apa Nona sedang sakit?"
"Check up rutin." Aku berusaha meyakinkannya. "Kesehatan lebih penting saat ini."
Edgar selama beberapa saat memandangku lama. Ayolah! Aku sudah berlatih untuk tidak ketahuan berbohong. Jangan sampai Edgar ternyata seorang Human Lie Detector seperti Cal Lightman dalam series Lie to Me.
"Baiklah, rumah sakit mana yang akan Nona kunjungi?"
...
"Baiklah, aku sebenarnya sedang paranoid. Aku hanya memastikan bahwa aku tidak hamil, oke? Kuharap kau tidak mengatakannya pada Alex."
"Itu tergantung."
"Apa maksudmu?"
"Tergantung dari hasil permeriksaan Nona."
Aku mengumpat dalam hati dan duduk di ruang tunggu setelah melakukan registrasi. Edgar sama sekali tak mengatakan apa-apa dan aku pun enggan mengajaknya bicara. Ketika tiba saatnya giliranku, Edgar ikut masuk dan membuat Suster maupun Dokter wanita yang memeriksaku mengira dia suamiku. Baik aku maupun Edgar tidak ada yang membantahnya dan membiarkan mereka berprasangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Fell
RomanceDi saat sang kakak di penjara atas tuduhan penculikan terhadap seorang wanita. Ara tinggal di rumah seorang pengusaha misterius yang ternyata adalah tunangan dari wanita yang telah menghilang itu. Awalnya Alex berniat membalas perbuatan sang kakak m...