10 - Alex

11.4K 681 25
                                    

.

..

...

"Dia tidak apa-apa. Hanya terlalu banyak minum minuman berkadar alkohol tinggi dan sedikit luka pada kakinya yang terkena pecahan gelas."

Alex bernapas lega dan menunggu para perawat untuk membawa Daisy ke kamar rawat. Ethan yang sedar tadi bersamanya bersandar di ruang tunggu, setelah mendapatkan telepon dari Irene. Alex yang melihat itu memandangnya dengan pandangan bertanya.

"Ada apa?"

"Para tamu sudah pulang dan Nona Ara mengatakan bahwa kerabat Anda satu-satunya sedang mengalami kecelakaan." Jelas Ethan.

Alex mengerjap setengah terkejut. Ara telah terlupakan dari pikirannya setelah tadi mendengar Daisy yang mengancam bunuh diri. Ia tidak akan membiarkan siapa pun orang terdekatnya mengakhiri hidup seperti itu. Tidak setelah ia menemukan ibunya memilih mengakhiri hidupnya sendiri karena pengkhianatan ayahnya.

"Lalu? Bagaimana dengan Ara?"

"Nona Ara sudah pulang."

"Begitu?" katanya setengah tak sadar. Alex sudah tahu pasti bahwa kali ini Alan akan benar-benar membunuhnya. Dan kini ia hanya harus mempersiapkan diri untuk menghadapi Alan dan juga Ara yang dia tinggalkan seperti itu di altar.

Alex mengepalkan tangannya begitu ia kembali teringat Ara yang mencengkeram lengannya untuk menahannya pergi. Penyesalan kini merambati hatinya dan membuatnya tiba-tiba sulit untuk bernapas. Ia harus menemui Ara. Sekarang.

"Nona Daisy sudah sadar."

Alex mengangguk dan dengan langkah kaki yang terasa begitu berat, ia masuk ke kamar rawat Daisy. Wanita itu terlihat pucat dan mata cokelatnya memandangnya dengan penuh air mata. Alex menyeret langkahnya dan duduk di sisi wanita yag terbaring itu dan menyambut tangan wanita itu yang terulur padanya.

"Terima kasih mau mendengarku." Katanya.

"Kau membuatku pergi meninggalkan pengantin wanitaku." Kata Alex dengan pahit.

"Maaf."

"Aku meninggalkannya di sana hanya karena ancaman darimu."

Daisy menutup matanya dan membiarkan air mata mengalir di pelipisnya. "Maaf." Lagi-lagi kata itu yang mampu diucapkannya.

Alex berusaha bersabar di tengah berbagai macam emosi yang kini membebani dirinya.

"Apa tunanganmu baik-baik saja?"

"Entahlah. Dia sudah pulang ke rumah dan kurasa sekarang ia kembali membaca-" Alex menghentikan perkataannya dan lagi-lagi ia ingin berlari untuk menemui Ara dan memeluknya erat-erat. Tak lama setelah Daisy tertidur, Alex keluar dari ruang perawatan itu dan berlari menuju mobilnya.

...

"Apa lagi yang kau inginkan?" suara Alan terdengar begitu dingin saat Alex muncul di depan pintu rumahnya.

Alex dapat melihat pandangan mata Alan yang seolah-olah sanggup membunuhnya. "Maaf, aku-"

"Ara tidak ada di sini. Jadi, bisa kau cepat pergi dari sini?"

"Aku ingin bicara dengannya."

"Dia sedang tidak ingin bertemu denganmu."

Alex menerobos masuk dan membuat Alan menyumpah-nyumpahinya di belakang sambil mengejarnya. Ia mendorong pintu kamar Ara dan tak menemukan siapa pun di sana. Bahkan di kamar mandinya pun gadis itu tak ada. Alex mendesah pelan dan duduk di tempat tidur single Ara sambil mengacak rambutnya sendiri.

If I FellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang