Bab terbaper! Jadi jangan lupa tinggalkan bintang!
-Hari yang paling indah bagiku. Dan akan kuukir kenangan ini di dalam hati dan akan kuingat hingga ke surga nanti-
***
Brushhhh..
Sebuah mobil ferari menerobos derasnya hujan dan si pengemudi menginjak pedal gasnya dengan kuat. Memberikan tekanan tinggi kepada mobil yang dinaikinya itu.
Tin..tin..
Klakson mobil banyak terdengar akibat ulah pemuda yang mengendarai ferari hitam itu dengan ugal-ugalan.
"Njir. Lo ngapain disana Ian? Ah!" geram Kevin saat dia gagal untuk menerobos lampu hijau yang kini sudah berubah menjadi merah.
'Pokoknya, semua rencana yang telah gue susun matang-matang bareng Kelvan gak boleh gagal cuma karena Tian!' Kelvin menyeringai licik sebelum menekan pedal gas mobilnya dengan kencang saat lampu menunjukan warna kuning.
***
"Oh ya? Jadi Kim udah punya adek lagi? Wah enak dong!" seru Zara girang saat Tian menceritakan bahwa dirinya dan Kimberly kini mempunyai seorang adik yang lucu yang seumuran dengan Rico.
"Hahah iya. Aku janji, nanti bakalan ngajak kamu ketemu Tion. Dia pasti bakalan seneng," ajak Tian seraya menatap mata biru sahabat kecilnya itu.
"Mau! Aku mau banget! Pasti Ion ganteng!" uar Zara seraya tetap fokus ke acara talk show yang ada di televisi ruang tamu.
"Yey, gantengan juga aku!" Tian mencebikkan bibir.
"Ye, Geerlo! Haha..." Zara menoyor kepala Tian sebelum pergi ke dapur untuk mengambil camilan.
"Dari dulu, suka banget noyor pala gue! Ckcck!" ujar Tian sebal seraya memegang kepalanya yang sakit akibat ulah Zara.
"Wahahah...biarin ueekk!" teriak Zara dengan juluran lidahnya dari dapur.
"Tian, Zara nya mana?" tiba-tiba Nandha turun dari tangga seraya menggendong Rico.
"Tuh ma, lagi nyolong makanan! Kayaknya dia udah bosen punya badan wow," jawab Tian seraya melirik ke dapur. Zara yang mendengar ucapan Tian pun menghentikan aktivitasnya untuk menggali isi kulkas.
"Eh, apa lo bilang hah?" tanya Zara galak seraya melotot ke arah Tian.
"Lah? Emang gue ada ngomong?" jawab Tian dengan songongnya seraya menaik turunkan alis tebalnya itu.
"Sialan lo, serasa pingin gue buang lo ke samudra Pasifik dan membiarkan lo di makan paus!!" ujar Zara lalu membungkukkan badan untuk kembali menggali kulkas.
Jedug..
"Adauww! Kulkas sialan!" gerutu Zara karena kepalanya terbentur dengan kepala kulkas saat dia ingin menutupnya.
"Waahahah.. kena karma kan lo. Haha..." tawa Tian menggelegar sehingga membuat Zara kesal.
"Aaaaaa... gue kesel sama ELO!!" teriak Zara lalu berlari ke arah Tian untuk memberinya pelajaran dengan selai strowberi di tangan kanannya dam pisau di tangan kirinya.
"Wih.. ada yang mau nyerang. Lari Ahh!" Tian pun berlari ke arah Nandha yang sedari tadi hanya mengeluarkan kekehannya.
"Mama, Ian ngeselin elah!" ujar Zara saat melihat Tian bersembunyi di balik punggung sang bunda.
"Uek, gak kena,gak kkena Haha.." ejek Tian seraya menjulurkan lidahnya.
Rico yang ada di pelukan Nandha, ikut tertawa melihat adegan lucu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar And My Ant
Teen Fiction*** "The hardest part of loving someone is knowing when to let go, and knowing when to say good bye. " -Kelvin- "Sometimes I choose to look happy because I do not want to explain why I am sad to them who even can not understand what I feel." -Zara...