BAB 35- KEJAM

48 4 0
                                    

Yep, balik lagi. Jangan lupa vote dan comment nya yaw! Lope lope.

-Terkadang rasa sakit yang teramat membuat seseorang melupakan identitas dirinya dan melakukan hal-hal yang ada dipikirannya tanpa mengetahui sesuatu apa yang menantinya di depan sana-

***

Kelakuan Clarissa semakin hari semakin keterlaluan dan keterlaluan. Dia semakin gencar membully Zara saat tahu respon Zara yang hanya diam menanggapi perlakuan Clarissa padanya tanpa melawan. Clarissa membenci Zara yang sok polos seperti itu.  Andai dia mempunyai kekuatan sekuat Zara yang didukung oleh kedudukan papanya, dijamin. Anandian Elizara Callisto sudah terdepak dari SMA kencana Drila hari itu juga. Tapi sayangnya, Clarissa hanya bisa diem. Tetapi diamnya hanya di depan papa saja. Dia tak ingin harga dirinya jatuh lagi di depan Zara. Tidak. Tidak akan dibiarkan Anandian Elizara Callisto membuat dia malu lagi.

Maka dari itu,  dia terus membalaskan dendam kesumatnya kepada gadis bermata biru itu. Dan kali ini adalah balas dendam tersadis yang akan Clarissa lakukan. Rencana kesekian yang akan membuat Zara jera.

Jika Zara adalah perebut, maka Clarissa akan merebut miliknya kembali. Meski gelar piala bertahannya tidak akan kembali kepadanya, dia sudah tak peduli. Hanya Tian dan Kelvin dipikirannya. Jika Tian dan Kelvin tidak merespon dirinya karena Zara, kenapa orang yang jadi titik pusat dari kedua pemuda itu dilenyapkan saja  dari mata mereka? Clarissa yakin, jika rencananya sukses, Kelvin dan Tian akan berpaling kepadanya. Meski Clarissa tau, hati mereka bukan untuknya, tapi setidaknya dia sudah merebut kembali semuanya dari Zara. Semua.

Kata orang, cinta bisa datang belakangan. Maka Clarissa akan benar-benar memperjuangkan cintanya kepada Tian atau Kelvin. Siapa yang lebih memilih Clarissa, maka dia yang akan Clarissa perjuangan. Dia berjanji.

Rencananya pun dimulai dari sini...

***

Saat ini, Zara baru saja menyelesaikan latihan vokal suaranya bersama Tian saat jam istirahat usai. Latihan vokal diadakan Buk Bitty secara dadakan, karena lomba duet nasional yang diadakan dinas akan segera diadakan akhir bulan nanti sebelum Tian melaksanakan ujian nasional.

Setelah berpamitan kepada Tian dan Buk Bitty,  Zara dengan cepat menuju kelas karena pelajaran pasti sudah dimulai. Setelahnya Zara keluar dari ruang musik, tiba-tiba Zara merasa perutnya mual. Zara pun segera menuju kamar mandi yang ada di pojokan tempat parkir. Meski agak jauh dari kelasnya, tetapi kamar mandi itu sepi jadi dia dengan bebas melakukan apapun. Dia dengan cepat mengeluarkan segala makanan yang ada di perutnya pada wastafel. Ia mual sekali sejak tadi tetapi ia tahan mati-matian. Penyakitnya masih harus tetap dirahasiakan.

"Damn. Ini menyakitkan!!!" kata Zara seraya mencuci wajahnya agar tidak terlihat lesu. Ia pun memandangi dirinya di cermin. Tubuhnya kini semakin kurus. Jari jemarinya menyisakan tulang yang berlapis kulitnya yang tipis. Zara mememperhatikan wajahnya yang saat ini sangat pucat. Rambutnya yang panjang kini telah ia potong sebawah bahu. Rambutnya mulai rontok karena kemoterapi yang ia jalani bersama Glenn secara diam-diam.  Jadi daripada kerontokan rambutnya menimbulkan kecurigaan, dia memotong rambutnya agar rontoknya lebih sedikit.

"Akankah gue bisa menyimpan rahasia ini lebih lama lagi? Gue takut gue terlambat! Gue takut gue keburu pergi meninggalkan mereka sebelum gue bisa menghabiskan detik-detik terakhir gue bareng mereka semua, Arkhh.." Zara memejamkan matanya. Menghirup nafas dengan kuat dan menguatkan diirnya bahwa dia dapat menangung beban ini sendiri dan hingga pada waktunya, ia akan memberitahu semua keluarga dan Tian. Ia juga harus segera mengakhiri hubungannya dengan Kelvin yang sangat menyakitkan ini. Dia tidak kuat jika terus melihat senyum Kelvin yang ternyata palsu untuknya. Cukup Kelvin menyakiti hatinya. Cukup. Meski nantinya harus menerima Kelvin lagi, persahabatan masih terbuka untuknya.

My Sugar And My AntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang