Part 8

1.2K 117 5
                                    

Happy Reading!

--

At Hospital

Terlihat Yonghwa dan Jungshin duduk layaknya gelandangan di lantai rumah sakit. Dan Minhyuk duduk dikursi yang disediakan. Hanya Minhyuk yang terlihat masih tegar dengan keadaan ini. Kemeja putih Yonghwa sekarang sudah tak berwarna putih lagi karna sudah dilumuri darah karna menggondong Shin hye ke mobil untuk dibawa ke rumah sakit. Dia memegangi kepalanya yang seperti mau pecah dan mengacak-acak rambutnya seperti orang frustasi.

Jungshin. Dia tak beda jauh dari Yonghwa. Bedanya dia hanya diam saja seperti mayat hidup. Semua tulang-tulangnya sudah tidak berfungsi lagi. Tubuhnya lemas bahkan untuk berdiri pun dia tak sanggup. Sudah hampir 2 jam mereka menunggu pintu operasi dibuka.

"Yongie.." panggil seorang yeoja paruh baya dari koridor rumah sakit. Ya itu Ny.Jung.

"eomma.. appa.." Yonghwa langsung memeluk eomma dan appa nya seperti anak kecil yang mengadu kepada orang tuanya karna mainannya diambil temannya.

"waegeure?" Tn.Jung membuka pertanyaan. Tapi Yonghwa bungkam.

"Sajangnim..." Panggil Minhyuk. "tadi... Shin hye melindungi Yonghwa dari tembakan Jonghyun.." jelas Minhyuk yang menahan air matanya. "dan..." Minhyuk mendongakkan kepalanya menahan air matanya supaya tidak jatuh. "dan, Shin hye sekarang sedang masa kritis karna 2 peluru bersarang diperutnya." Jelas Minhyuk.

"Ne?" Tn.Jung kaget mendengar penjelasan Minhyuk tadi.

"Jungshin-a," Tn.Jung mendekati Jungshin yang masih duduk dilantai. Jungshin hanya diam. Dia tidak punya tenaga mengangkat kepalanya untuk melihat wajah appanya.

"Sabar ya Nak, appa juga sedih mendengar kabar ini. Makanya appa dan eomma langsung mengambil penerbangan malam ini untuk pulang ke Seoul." Hibur Tn.Jung.

"appa.." akhirnya Jungshin membuka suaranya. Tn.Jung mendekap erat Jungshin.

"Apa noona bisa selamat?" Tanya Jungshin dengan suara serak karna tak kuasa menahan air mata yang jatuh.

Tuan Jung mengecup puncak kepala Jungshin dan menjatuhkan air matanya di rambut Jungshin. "Pasti. Pasti anakku. Pasti Shin hye bisa diselamatkan. Kita berdoa saja."

TAP TAP TAP

Suara sepatu menyusuri koridor rumah sakit yang sepi. "Chogiyo.." ucap orang itu.

"Hongki sunbae.." Minhyuk kaget karna melihat Lee Hongki di hadapannya.

"kau masih mengenaliku?" Minhyuk mengangguk.

"Mianata." Ucap Hongki yang mendudukkan dirinya dikursi samping Minhyuk.

"Wae?" Tanya Minhyuk. Hongki melihat keadaan disekeliling. Dia melihat keadaan Jungshin, Yonghwa dan Tuan dan Nyonya Jung yang sedang kalut.

"ehem.. Yonghwa-ssi." Panggil Hongki. Yonghwa mendongak. "Hong..Hongki sunbae?" Hongki mengangguk.

"Mianata." Ucap Hongki lagi. "Mianata. Ini semua gara-gara dongsaengku." Lajutnya.

"Dongsaengmu? Maksudmu? Jonghyun.." Minhyuk bertanya-tanya.

"Ne. dia adalah dongsaengku tapi bukan kandung. Hanya aku keluarga yang dia miliki disini. Kamu pasti tau motifnya mendekati Shin hye." Yonghwa, minhyuk dan Orangtua yonghwa mengangguk. Kecuali Jungshin. Dia masih takut memikirkan keadaan noonanya. Bahkan dia tidak menyadari kehadiran Hongki.

The Last MissionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang