"Mbak Than, ikutan yaah.." Seorang perempuan berkulit hitam manis tersenyum sambil menyulurkan tangan. Ia sama seperti Thania, memakai balutan seragam kebaya berwarna hijau tosca dengan motif batik menyebar di seluruh bahannya. Rambutnya di twist rapi persis seperti Thania.
Thania tersenyum lebar sambil menarik cepat uluran tangan perempuan itu. "Eh elo Mir! Terbang bareng ya kita!" Ia merasa senang mendapati dirinya dapat tugas terbang bersama temannya, Mira.
"Berapa hari sih kita?"
Sebuah kertas kecil keluar dari handbag kecil Thania, ia menghitung pelan jumlah hari yang tertera disitu.
"Dua hari aja Mir.." Jawabnya. "Eh pursernya lumayan galak lho.." Thania memelankan suaranya sambil melirik wanita yang duduk tidak begitu jauh dari dirinya. Wanita itu terlihat jauh lebih tua dari Thania. Kalau bisa ditebak usianya seperti 40tahunan. Ia mengenakan setelan seragam yang sama dengan Thania hanya saja, warna seragam itu biru tua. Warna seragam khusus untuk purser.
Mira meringis pelan. Secercah ketakutan terpancar dari mimik wajahnya. "Untung dua hari yah Than.." Gumamnya.
Seorang pria paruh baya berseragam putih dengan tempelan empat bar kuning di kedua bahunya berjalan mendekati sang purser. Mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu. Diikuti dengan pria lain yang tampak lebih muda mengenakan seragam yang sama. Hanya saja bar kuning di kedua bahunya berjumlah dua saja. Pria itu tersenyum sebentar ke arah Thania dan Safira sebelum dirinya ikut nimbrung dengan captain dan purser.
Tidak memerlukan waktu lama, sang purser langsung mengisyaratkan Thania, Mira dan ketiga crew lainnya untuk berjalan masuk ke dalam pesawat. Akhirnya dirinya pun berjalan mengikuti sang captain dengan menyusuri garbarata. Thania dapat melihat alih-alih crew lain yang baru saja landing hendak keluar dari pesawat yang akan dirinya gunakan untuk terbang menuju Medan. Sesuai dengan prosedur yang ada, setiap hendak bertemu dengan sesama crew. Thania harus menyalami satu-satu crew sebagai tanda perkenalan sekedar untuk berbasa-basi. Ini adalah adat istiadat yang harus dilakukan di tempat Thania bekerja sebagai cabin crew. Memang agak malas sih, tapi mau diapakan lagi. Sudah seharusnya seperti ini..
"Thania.." Ujar Thania menyalami salah satu crew yang pertama keluar dari pesawat.
"Hengky.. Terbang kemana mba?"
"Medan, mas Hengky.."
Laki-laki berpakaian jas hitam itu membulatkan bibirnya. "Selamat terbang ya mba.." Senyum merekah diwajahnya.
Belum sempat Thania menyalami crew lain yang berada di belakang mas Hengky. Tatapannya langsung teralih pada seorang pria berkulit putih yang sedang sibuk mengobrol dengan captain. Thania langsung tahu bahwa pria itu adalah co-pilot penerbangan mas Hengky dan crewnya. Senyumnya merekah sesekali saat sang captain menyerukan sebuah candaan. Kedua lesung pipi terpampang lepas di wajahnya. He is so handsome! Dengan langkah gontai pria itu akhirnya menenteng tas besar sambil mengacak-acak rambutnya yang lebat dan hitam. Pria itu pun memakaikan topi pilot di kepalanya. Semakin membuat penampilan dirinya gagah dan tampan. Jantung Thania berdegup semakin kencang. Perasaannya tidak karuan saat pria itu mulai mendekatinya dan mengulurkan tangan padanya.
"Thania..." Jantungnya masih berdegup kencang. Ia dapat merasakan tatapan tajam pria itu. Sambil tersenyum, senyum yang membuat Thania sedikit salah tingkah.
"Marcel.."
Oh namanya Marcel.
"Abis terbang darimana mas?" Tanya Thania mencoba menutupi kesalahtingkahannya.
"Singapore.." Jawab Marcel singkat sambil melepaskan salamannya. Pria itu terus berjalan melanjutkan menyalami crew yang lain satu persatu. Sampai perlahan rombongan crewnya menghilang.
Thania tidak dapat menghilangkan sosok laki-laki itu dari pikirannya. Sudah hampir dua tahun Thania bekerja sebagai cabin crew, ia tidak pernah seperti ini. Laki-laki itu benar-benar membuatnya terbuai. Inikah yang dinamakan crush at the first sight? Perlahan ia pun menjadi senyum-senyum sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cabin Crew Love Story
RandomCerita tentang kisah cinta seorang pramugari bernama Thania. Andra Chandrawinata, laki-laki yang berasal dari luar lingkungan Thania, anak hukum, mempunyai masa lalu yang merubah pikirannya.. Dan Marcel Prasetya, co-pilot muda, crush at the first...