Bab 2: Knowing Lil Thing About You

332 5 0
                                    

"Jadi kita semua sudah tahu yah tanggung jawab masing-masing?"

Semua crew mengangguk perlahan.

"Coba cabin lima, bila terjadi ditching harus bagaimana?" Tanya laki-laki berjas dengan namtag 'Budiman' itu bertanya pada salah seolah pramugari di dalam ruangan briefing.

"Saya lari ke overwing purser, observe cabin 4 dan 6." Jawab perempuan bernama Nesya itu.

Si purser mengangguk merasa puas dengan jawaban yang diberikan Nesya. Ia lalu menjelaskan kembali peraturan-peraturan yang harus di taati saat memasuki negara Australia. Seketika, kehadiran Captain dan Co-pilot yang memasuki ruangan briefing menghentikan pembicaraan Purser Budiman.

"Selamat pagi Capt.. Kita sudah siap." Ucap purser Budiman menyalami Captain diikuti awak kabin yang lainnya, termasuk Thania.

"Iyaa, kalau begitu perkenalkan saya Captain Rudi. Dan rekan saya disini Marcel." Thania memalingkan wajahnya pada laki-laki yang lagi-lagi memamekan lesung pipinya. Aaah rasanya mau meleleh ditempat. Cute abis!

"Marcel ini masih bar dua, jomblo. Jadi nanti di Perth ajak jalan-jalan ya sama mba-mbanya yang cantik" canda Captain Rudi membuat Marcel salah tingkah. Matanya menangkap sosok Thania. Seperti pernah melihat gadis itu tapi entah dimana..

Selesai memperkenalkan diri akhirnya semua crew baik captain dan awak kabin keluar dari ruangan briefing. Thania memilih untuk keluar paling terakhir, karena ia malas harus berbasa-basi. Langkahnya diperlambat sampai yang lainnya sudah berada di depan bus yang akan mengantar mereka menuju bandara. Tiba-tiba saja sebuah suara memalingkan wajahnya.

"Mbaa bareng yaaa.." Suara itu terdengar asing baginya. Terdengar berat.

"Eh.. Oh... Iya mas."

Sosok Marcel berjalan di sampingnya! What? Thania semakin salah tingkah. Setelah sekian lama mengagumi laki-laki itu dan sekarang ia bisa sedekat ini?!

"Ke Perth ya mbaa.. First flight?"  Tanyanya. Kini mereka berdua memasuki bus yang berukuran cukup besar. Thania memilih duduk di barisan belakang diikuti dengan Marcel yang duduk disebelahnya. Bau parfum Marcel, La Nuit Del Homme nya YSL tercium jelas. Sukses membuat Thania berkeringat dingin.

Deg.

"Eh iya mas, ngga ko. Saya udah pernah ke Perth. Cuma paling kalau kesana ke city nya beli makan terus pulang.." Jelas Thania. Ia menoleh sebentar ke arah Tasya yang tersenyum menggoda padanya. Sialan Tasya biasa aja kalee!

"Oh, saya first flight mba. Ntar jalan kali yaa seruu.." Ucap Marcel sambil tersenyum.

Duh jangankan jalan-jalan deh! Kemana pun pasti aku temenin deh mas!

"Boleh mas.."

Thania geli sendiri mendengar jawabannya. Muraah banget deh gue?

"Kita cari makanan enak kali ya.. Saya suka makan soalnya."

Kita? Jadi maksud mas, aku sama mas aja nih? Pikiran Thania udah menerawang kemana-mana. Haduhhh Thaniaaa sadar-sadarr!

Rasanya Thania tidak mau cepat sampai di Bandara. Namun apa boleh buat, momen indah sepuluh menitnya harus berakhir saat bus berhenti tepat di depan terminal 2. Ia pun berjalan keluar dari bus dan mengambil koper miliknya.

"Asik yeee ngobrol sama orang ganteng.." Goda Tasya seraya berjalan menuju tempat pemerikasaan passport.

"Apaan sih lo.." Thania malah mesem-mesem sendiri mengingat perkataan Marcel tadi. "Eh dia ngajak jalan di Perth." Ceritanya pada Tasya.

Cabin Crew Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang