"Tas ada salam dari mas Audi," Thania teringat waktu itu laki-laki bernama Audi menitip salam padanya untuk disampaikan ke Tasya, "Siapa tuhhh?" Godanya.
"Dih ngapain sih dia? Tau tuh biasa fans gue!" jawab Tasya ketus.
"Napa sih lo? Cemberut gitu.."
Disela-sela pelajaran recurrent Thania memperhatikan ekspresi dan tingkah laku temannya itu sedikit aneh.
"Sebel aja gue diledekin sama Audi."
"Ya kenapa sebelnya? Masa ngga ada alesan?"
"Ngga tau gue sebel aja liat mukanya rese gitu," jawaban Tasya tidak masuk akal sama sekali
"Ye ati ati ah, sebel sebel malah cinta lagi."
Wajah Tasya semakin ditekuk lalu ia meringis jijik, "Ihhh ogah deeeh.."
Berjam-jam sudah Thania menghabiskan waktunya di kelas recurrent yang harus ia lalukan enam bulan sekali. Kelas ini lebih seperti revisi atau pembaharuan pelajaran yang sifatnya mandatory sangat membosankan! Tapi untungnya to kill her boredom hari ini Thania yang sengaja tidak membawa kendaraan menerima ajakan Andra akan menjemput dirinya seusai kelas untuk mengajak Thania jalan-jalan.
"Cewe," tiba-tiba sebuah suara menghentikan langkah Thania yang hendak berjalan menuju parkiran, ia menoleh ke arah suara itu dan ternyata Andra dengan senyum jahilnya, "Nungguin siapa sih?"
"Nungguin orang," balas Thania dengan nada ketus yang dipaksakan, padahal ia sangat ingin tertawa.
"Orang siapa? Abang culik yah?"
"Andraaa apaan sih!!" Thania memukul pelan lengan Andra, "Gak lucu ah jayusss! Pulang yuu panas nih."
"Siap tuan putri," Lengan kecil Thania ditarik pelan oleh Andra mereka berdua pun sama-sama berjalan menuju parkiran mobil tempat mobil Andra terparkir.
"Tadi gimana recurrentnya?" tanya Andra, sekarang mereka berdua sudah berada di dalam mobil.
"Ya gitu deh, pas mulai tes langsung pada contek-contekan gitu."
"Lo yang nyontek apa yang kasih contekan?"
"Both.." Thania menyeringai,
Tangan Andra bergerak bebas mengacak-acak rambut gadis disebelahnya kelakuannya itu membuat Thania berdecak kesal, karena sekarang rambutnya jadi berantakan ia memelototi Andra dan mendadak tatapan mereka berdua terkunci satu sama lain membuat munculnya sesuatu yang aneh. Entah perasaan apa yang merasukinya saat ini. Hanya saja jantung Thania berdegup lebih kencang dari biasanya.
"Ehhh.." Thania membuka suara mencoba mengalihkan suasana canggung ini. Kembali matanya melihat pada jalanan, "Tumben ngga macet yah," ucapnya asal. Apasih Than!
Andra menyeringai sambil masih menatap gadis itu. Ia tahu kalau dirinya sukses membuat Thania salah tingkah. Lihat aja mukanya merah! Gemes banget sih ini cewek!
"Ndraa apaan sih ngeliatin gue mulu!" Kebiasaan banget, dari awal Thania ketemu Andra, laki-laki itu selalu menatapnya dengan tatapan yang sama persis seperti sekarang, "liatin jalanan tuh.."
"Bosen ah liatin jalanan, kalau liatin lo kan ngga bosen," ujarnya santai berhasil membuat wajah Thania merah bak kepiting rebus dan mengunci bibirnya sehingga tidak tahu mau menjawab apa.
"Jangan salah tingkah gitu dong Than," ledek Andra menangkap basah Thania yang lagi salah tingkah.
"Siapa sih yang ngga salah tingkah kalau di gombalin mas Andra?" balas Thania berusaha santai padahal dalam hati sih udah degdegkan banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cabin Crew Love Story
RandomCerita tentang kisah cinta seorang pramugari bernama Thania. Andra Chandrawinata, laki-laki yang berasal dari luar lingkungan Thania, anak hukum, mempunyai masa lalu yang merubah pikirannya.. Dan Marcel Prasetya, co-pilot muda, crush at the first...