Two2

312 14 0
                                    


   Seorang yang berjubah itu berjalan mendekati mereka. Ia memberikan sebuah bola kecil kepada Bianca. Mereka semua terlihat bingung dengan bola itu. Saat Bianca akan mempertanyakan maksud dari seorang yang berjubah itu, tiba – tiba seorang yang berjubah itu menghilang. Entah mengapa, tidak ada satupun dari mereka yang menyadari kapan hilangnya orang itu.

"Ini maksudnya ap-, lho, kok hilang?" ujar Bianca,

"Kok bisa hilang sih tu orang. Udah yuk, kita balik aja, aku takut banget nih!" ujar Tania yang nggak tahan lagi dengan segala kejadian aneh itu.

Karena saking takutnya, tanpa sengaja Tania menyenggol tangan Bianca sehingga menjatuhkan bola tadi yang sedang dipegang oleh Bianca. Dan saat bola itu terjatuh, tiba – tiba kabut tebal muncul.

"Ini kabut apa??" kata Isabella kebingungan.

"Iya, kok tiba – tiba ada kabut gini ya?" ujar Casey.

"Eh, ini kabut kok kayak pintu gitu ya? kita coba lewatin yuk!" ujar Bianca.

"Gak ah." tolak Tania dan Tanica berbarengan.

"Heh kembar! Kalian berdua ini penakut banget sih?" ledek Bianca kepada Tania dan Tanica.

"Udah, ayok kita masuk, aku penasaran nih! Aku duluan ya! Da dah!" ucap Isabella yang langsung menuju kabut itu. Namun saat ia melewati kabut tersebut, tidak ada Isabella disisi lain kabut tersebut, ini menandakan bahwa kabut tersebut memang benar - benar sebuah pintu masuk. Hal ini tentu membuat Bianca dan Casey semakin penasaran, sedangkan si kembar makin ketakutan.

"Aku gak usah deh, kalian aja." ujar Tanica.

"Iya deh, aku juga gak usah aja." ujar Tania.

(Bianca berbisik pada Casey)

"Yuk Casey! Satu, dua, tiga!" teriak Bianca. Bianca dan Casey langsung mendorong Tania dan Tanica ke dalam kabut itu. Setelah mereka mendorong Tania dan Tanica, mereka berdua juga langsung masuk kedalam kabut itu, mereka lupa bahwa mereka harus kembali ke perkemahan.

Setelah mereka semua memasuki kabut, mereka langsung berada di dunia yang sangat berbeda, dunia yang penuh dengan kemanisan, seperti permen dan cokelat.

"Ini dimana?" kata Tania mengucek - ngucek matanya.

"Gak tau. (melihat ke belakang) Kabutnya udah hilang lagi. (melihat ke tangan nya) Ha? Bola ini." ujar Bianca.

"Eh, coba kalian lihat disekeliling deh, kok penuh dengan permen dan cokelat ya?" kata Isabella yang heran dengan dunia yang baru saja mereka datangi.

"Kita masuk ke dunia cokelat-permen kali." tebak Casey secara sembarang.

"Coba lihat itu." ujar Tania sambil menunjuk sebuah papan dengan kemiringan 45 derajat dari arah mereka dan jarak sekitar 1,5 meter

"Welcome to candy world. You are guest here. Selamat datang di dunia permen. Kamu adalah tamu disini. Apa maksudnya?" kata Tania yang sambil membaca papan yang ia tunjuk tadi.

"Sudahlah, mari kita lihat – lihat dulu disini. Tanica, tolong bawakan bola ini! Hati – hati ya!" Bianca memberi bola yang ada apadanya tadi kepada Tanica. ia berpikir mungkin saja bola itu untuk jalan pulang mereka kembali.

   Mereka pun berjalan – jalan melihat dunia yang super manis itu. Bagaimana tidak manis, semua disini adalah permen dan cokelat. Di manapun kita berjalan, selalu ada permen. Saat disuatu tempat,nmereka menemukan tiga gadis (Hazella Candy, Cherlyla Candy, Allenna Putri Lacandy) yang sedang duduk – duduk sambil memakan cokelat dan permen.

"Lihatlah, ada 3 orang disana. Bagaimana jika kita menanyakan tempat apa ini." usul Bianca.

"Baiklah, ayo!" jawab Isabella yang setuju. Mereka pun menemui 3 gadis tersebut.

"Permisi." ucap Isabella. 3 gadis tersebut terlihat kaget karena kedatangan 5 orang tersebut.

"Kalian siapa?" tanya salah 1 gadis yang sedang memakan coklat.

"Tamu?" ujar salah 1 gadis lain yang sedang memakan permen.

"Dari mana kalian datang?" tanya gadis ketiga yang sedang memakan lollipop.

"E.., aku Bianca Lena, panggil aja Bianca." ujar Bianca sambil menyodorkan tangannya.

"Cherlyla Candy, panggil aja Cherly." balas gadis yang sedang memakan permen sambil menjabat tangan Bianca.

"Aku Allenna Putri Lacandy, panggil aja Allenna." balas gadis yang memakan lollipop.

"Hazella Candy, Hazel." balas gadis terakhir yang sedang memakan coklat dengan ketusnya.

"Aku Isabella Catherine, panggil aja Isabella."

"Aku Casey Patricia, panggil aja Casey."

"Aku Tania Anderson, panggil aja Tania. Ini saudara kembar ku, Tanica."

"Hai, aku Tanica Anderson, panggil aja Tanica."

"Jadi gini, kami tadi tiba – tiba aja ada disini setelah kami memasuki kabut tebal dari bola yang jatuh." ujar Casey yang memulai pembicaraan setelah perkenalan tadi.

"Kabut? Bola?" tanya Hazel.

"Iya, jadi tadi ada seorang yang berjubah memberikan kami sebuah bola, tanpa sengaja aku menjatuhkan bola itu, dan saat bola itu terjatuh, tiba – tiba kabut tebal muncul. Kami pun memasuki kabut itu dan tiba – tiba udah ada di sini." Tanica menjelaskan kepada mereka bertiga.

"Nih dia bolanya!"kata Tanica sambil menunjukkan bola yang ia pegang. Ketiga gadis itu langsung saling berpandangan ketika melihat bola yang ditunjukkan Tanica. Entah apa yang dipikirkan mereka.

...

The Adventure In Candy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang