Fix That Heart

11.4K 1K 63
                                    

— Fix That Heart —

Hinata bukanlah orang yang mudah menyerah. Hanya saja, ia selalu tidak percaya diri. Ini yang membuatnya tidak menonjol. Sakura dan Ino, mereka adalah kunoichi yang berbakat dan cantik, disukai banyak laki-laki. Hinata pun sama; ia berbakat dan cantik. Bedanya adalah, Sakura dan Ino mempunyai kepercayaan diri yang tinggi sedangkan Hinata tidak.

Semua orang tahu Heiress dari Klan Hyuuga itu sangat pemalu. Dari dulu selalu bersembunyi di balik seseorang, atau sesuatu. Selalu menundukkan kepalanya, wajahnya selalu dihiasi semburat kemerahan dan ia mudah pingsan. Hanya melihat Naruto saja, ia pingsan.

Apapun hal tentang Hinata, tidak pernah sekalipun terlintas dalam pikiran Sasuke. Tentu, ia pernah melihatnya. Dan saat itupula ia ragu apakah Hinata benar-benar seorang penerus klan, dan seorang ninja. Apa benar orang seperti itu bisa menjadi ninja? Dan penerus klan Hyuuga itu? Dilihat darimanapun, Hyuuga Neji akan lebih cocok. Begitu pikirnya.

Tapi itu dulu.

Kali ini malah pikirannya terus tertuju pada Hinata seorang. Ia ingin melihat senyumnya, ia ingin melihat rona merah di wajahnya, ia ingin melihatnya tersipu malu, menggemaskan. Namun apa yang harus ia lakukan? Apalagi setelah mendengar gossip—yang memang sebenarnya terjadi—bahwa Hinata telah mengungkapkan perasaannya pada Naruto, dan...sayangnya, perasaan tulus Hinata tidak diterima oleh pemuda berambut pirang itu.

Untuk Sasuke, itu adalah sebuah keuntungan. Tentu saja, bagaimana tidak?

"Gomennasai, Sasuke-kun. Aku harus pergi... S-sampai jumpa."

Sampai ia menyadarinya. Tidak ada senyum cerah nan manis di wajahnya, yang ada hanyalah senyuman palsu terburuk yang pernah Sasuke lihat. Rona merah yang menggemaskan itu pun tidak terlihat, wajah cantiknya malah terlihat pucat.

Itu beberapa hari yang lalu. Dan sekarangpun masih sama.

Itu mungkin memang sebuah keuntungan untuknya, tapi, Hinata yang seperti itu membuatnya... Entahlah, marah? Tidak, tidak. Bukan marah pada Hinata.

Ia marah pada Naruto.

— Fix That Heart —

"Sasuke-kun!"

Tatapan tajam dengan kemarahan itu tertuju pada Naruto yang sekarang sudah terhampar beberapa meter di depannya. Keduanya babak belur, dengan nafas terengah-engah, bertukar deathglare pada satu sama lain untuk alasan tertentu.

"Sasuke-kun, kau tidak apa-apa?" Sakura yang sedari tadi melihat pertarungan Sasuke dan Naruto pun sudah tidak bisa melihatnya. Ia jelas khawatir dengan keduanya.

"Astaga, apa yang terjadi pada kalian berdua?!" Teriak sang gadis Haruno itu. Dan hanya dibalas dengan keheningan dari kedua pemuda satu timnya itu.

"Tch." Sasuke berdecak pelan, menyeka sudut bibirnya yang sedikit berdarah dengan punggung tangannya. Ia berbalik, dan pergi tanpa mengatakan apapun pada kedua rekannya.

Sakura benar-benar tidak mengerti. Dengan Sasuke yang tiba-tiba saja menunjukkan kemarahannya pada Naruto tanpa alasan yang jelas—atau yang belum ia ketahui, lebih tepatnya. Naruto awalnya terlihat bingung, namun setelah sekian menit mereka bertarung, Sakura bisa melihat air mukanya yang berubah. Apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka?

— Fix That Heart —

"Hinata."

Itu adalah panggilan yang ke enam kalinya hari ini, dari orang yang berbeda-beda. Yang pertama adalah Sakura, lalu Ten-Ten, disusul dengan Ino, kemudian Kiba dan selanjutnya Shikamaru. Kali ini bukan salah satu dari mereka. Dari suaranya, ia bisa menebak kalau suara itu milik seorang pemuda dari klan Uchiha itu.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang