LEAVE

976 77 13
                                    

Pagi pagi sekali aku sudah sampai di Music club, aku telah menyelesaikan urusanku dengan pihak pelatihan untuk keluar dari sekolah ini. Ya aku sudah memikirkannya matang matang semalam,

Semenjak gagal audisi kemarin aku sudah jelas tidak bisa lulus dan harus mengulan satu tahun tanpa beasiswa pembelajaran dan apartemen. Aku rasa aku tidak sanggup untuk itu, jadi ku putuskan untuk keluar dari music club.

Semua guru terkejut dengan keputusanku tapi hanya itu yang bisa aku lakukan.

Aku berjalan keluar ruangan kantor melewati korodor music club yang sepi murid. Semua murid telah di nyatakan lulus dan mengambil liburan mereka

Aku berjalan keluar mengelilingi taman sekolah. Melihat lihat betapa megahnya gedung ini dari luar

Aku pun pergi ke cafe tempatku berkerja. Aku mengutuskan mengundurkan diri dari perkejaan itu, mereka bertanya tanaya kenapa tapi aku hanya menjawabnya dengan senyum

Sedikit berkeliling jalan seoul. Melihat pemandangan yang sebelumnya sangat jarang bagiku. Keramaian kota ini,
Aku akan merindukan semuanya

........

Sore pun tiba. Aku telah menelpon teman temanku (Hobie, Cimin, Momo, Bin, dan Alden) setelah berpikir beribu kali kini aku siap untuk mengatakan hal yang sebenarnya

Mereka pun sampai tanpa ekspresi, aku mengerti mereka masih terbawa perasaan kemarin saat aku membentak mereka tapi tidak dengan Alden ia masih tersenyum tulus padaku

"Jadi aku mengundang kalian untuk memberi tahu sesuatu.."

Kami duduk bersama di ataseja makan, bertatap muka bermaksud agar mereka mengerti kalau hal yanh hendak aku bicarakan adalah hal penting

"Cepatlah bicara, aku harus segera menjemput adikku"

Hobie berkata malas, aku tahu Hobie adalah orang yang ketus ia masih tidak terima dengan bentakanku kemarin,

Yang lain hanya menatap datar padaku, kulihat Alden sedikit kesal dengan keadaan ini

Aku memendam kepalaku, sedikit menunduk dan menarik nafas dalam

"Aku tahu dengan jelas, kalian pasti merasakan perbedaan pada Ebina.. Semenjak kembali dari liburan, semua yang kalian lihat tidak salah.."

Kini semuanya menatapku heran, aku yakin mereka pasti bertanya tanya padaku
Dengan susah payah aku harus tetap melanjutkan perkataanku

"... Sikap Ebina yang berbeda, Bakat Ebina yang menurun drastis, bahkan caraku menjalankan semua ini tentu tidak sama dengan dirinya.."

"Apa maksudmu? Apa yang kau bicarakan?"

Momo bertanya sinis padaku

"Sungguh aku tidak punya waktu untuk ini."
Hobie bersandar malas pada kursi duduknya, aku tahu dia muak

.......

"...Aku, aku bukanlah Ebina Jung yang kalian kenal"

Mereka semua menatapku kaget.

..........

Kami semua sibuk dengan pikiran yang berada di otak kami masing masing, isakan tangis Momo dan Bin sangat sulit untuk ku dengar,
Hobie hanya menunduk tidak percaya
Cimin menutup wajahnya dengan kedua tangannya, aku tahu ia menitihkan air matanya
Alden, ia hanya terbengong kosong mencerna penjelasan panjang lebarku tadi

"Aku sungguh tidak percaya ini!"
Momo terhentak di dalam tangisnya, Bin yang mengusap punggung Momo juga tampak begitu sedih, aku tak sanggup melihat mereka

Never MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang