13.back

1K 84 9
                                    

"Lama sekali." Gumam caitlin dengan kesal. Semua orang yang berada di dekatnya tertawa.

"Kenapa kalian tertawa?" Tanyanya. Jack langsung mengacak rambut caitlin.

"Operasi itu lama, cait! Sabar." Ucap jack. Caitlin mendengus.

Caitlin terus menerus menggerutu. Dia ingin melihat justin. Caitlin ingin melihat justin dengan membuka mata, tersenyum, berbicara padanya. Dia tau, justin akan tidur dulu. Tapi caitlin ingin cepat cepat karna dia tidak ingin ada kabar buruk, dia ingin operasi ini berjalan lancar.

Tiba tiba pintu oprasi terbuka dan menampakkan dokter itu. Caitlin dengan langsung berdiri. Dokter itu tertawa kecil melihat tingkah caitlin.

"Operasi berjalan dengan lancar." Ucap dokter. Caitlin mengucapkan terimakasih kepada tuhan.

"Boleh aku masuk?" Ucap caitlin. Dokter itu menggeleng. Caitlin menghela nafas kecewa.

"Dia akan dipindahkan dulu, baru kau bisa melihatnya." Caitlin mengangguk.

Jack mengelus pundak caitlin. Caitlin menengok kearah jack lalu tersenyum tipis. Caitlin tidak sabar untuk melihat justin.

****

"Justin." Sapa caitlin. Ini sudah seminggu justin tidak bangun bangun. Caitlin mengusap punggung justin dan sedikit memijat.

"Tidurnya jangan lama lama." Ucap caitlin dan mengecup punggung tangan justin. Punggung tangan justin menempel di pipi caitlin. Caitlin memejamkan matanya.

"Aku merindukanmu." Bisik caitlin.

"Aku bersyukur, kau mendapatkan jantung baru. Kalau tidak kau.. kau tidak akan berada disampingku, benarkan?" Bisik caitlin. Air mata caitlin membasahi punggung tangan justin yang masih berada dipipinya.

"Aku menempati janji ku, justin. Aku disini, aku masih bisa bernafas. Aku tidak mendonorkan jantungku untuk mu." Caitlin menurunkan tangan justin. Dan menghapus air mata nya dengan cepat.

Caitlin beranjak dan mendekatkan wajahnya ke wajah justin. Caitlin mengusap sebelah pipi justin. Wajah justin pucat dan masih ada selang pernafasan di kedua lubang hidungnya.

Caitlin mencium kening justin dengan lama. Caitlin memejamkan matanya. Entah kenapa air mata itu jatuh lagi. Caitlin melepasnya dengan lembut.

"Aku mencintaimu." Bisik caitlin, mengecup singkat hidung mancung justin. Caitlin tersentak. Melihat air mengalir di ujung mata justin.

"Justin? Kau menangis?" Ucap caitlin. Dia menghapus air mata itu.
"Kau mendengarku justin? Buka matamu justin." Ucap caitlin.

Caitlin melihat di kedua mata justin bergerak gerak. Caitlin mengecup kening justin kembali. Dia ingat. Saat terakhir sebelum justin pingsan, dia mengecup keningnya juga. Caitlin melepas dengan perlahan dan menatap wajah justin. Caitlin tertawa kecil dan air matanya jatuh dengan deras. Justin membuka matanya. Kedua mata justin terlihat basah, bahkan bulu mata justin mengkilat. Justin menutup matanya lalu membukannya kembali seperti hal sama dalam mata semua makhluk.
"Justin?" Bisik caitlin pelan. Justin menatap caitlin lama. Lalu sebuah tangan kekar mengusap air mata caitlin. itu tangan justin.

"Kau bangun, sayang?" Ucap caitlin. Justin tersenyum lemah. Dengan langsung caitlin memeluk justin dengan hati hati. Justin menutup matanya dan begitupun caitlin. Menikmati hangatnya pelukan ini.

"C-caitlin." Ucap justin. Caitlin melepas pelukannya. Lalu tersenyum.

"Aku disini justin, aku disampingmu." Ucap caitlin. Justin menatap dinding kamar ini. Seperti mencari sesuatu.

My life // j.bTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang