Author.
Driaz mulai memasuki gerbang SMA-nya, ia mencekal tali tasnya. Terkadang ia menyapa beberapa guru yang berlalu lalang disekitarnya.
Driaz merekahkan senyumnya saat melihat siluet Dimas yang baru saja keluar dari toilet laki laki, Dimas pun ikut tersenyum saat melihat senyum cantik milik Driaz merekah.
"Hai Dri" ujar Dimas mendekati Driaz.
"Mm.. Hai" jawab Driaz santai.
"Lo mau keatas?" tanya Dimas, Driaz mengangguk sambil tersenyum lebar.
"Bareng-"
"Driaz bareng gue"
Belum sempat Dimas melanjutkan perkataannya, Dreo sudah terlebih dulu memotong ucapan Dimas.
"Hm.. Yaudah, gue keatas duluan ya" ujar Dimas sambil memaksakan senyumnya. Dreo mengangguk kaku sedangkan Driaz hanya memperhatikan punggung tegap Dimas menjauh.
"Ayo jalan, ngapain diem?" tanya Dreo sambil mulai melangkahkan kakinya, sedetik kemudian Driaz tersadar dan mulai mengikuti langkah kaki Dreo.
"Dre, kenapa sih?" tanya Driaz merasa tidak nyaman dengan sikap Dreo yang akhir akhir ini berubah drastis.
Lebih tepatnya, berubah setelah ia dan Dreo mengunjungi perform Dimas.
"Gapapa" ujar Dreo singkat. Driaz memicingkan matanya mencari letak kejujuran dimata Dreo.
"Hhhh.. Yaudah aku ke kelas duluan" ujar Driaz, Dreo mengangguk
***
Pacaran berasa jomblo.
Ucap Driaz dalam hati.
Ia menghela nafas dan mulai beranjak dari kursinya, melihat seluruh teman yang berada dikelasnya sudah turun kebawah, ia langsung bergegas keluar dari kelasnya.
"Eh, ada Driaz" Driaz menoleh dan menemukan Dandi, anak kelas sebelah.
"Kenapa dan?" tanya Driaz
"Gapapa, manggil doang. Mau turun kebawah?" tanya Dandi, Driaz hanya tersenyum tipis.
"Ditanyain malah senyum senyum kayak orgil, mau turun kebawah ga? Kalo mau turun kebawah bareng yok" ajak Dandi, Driaz menggeleng cepat.
"Nggak usah dan, gue mau turun bareng sama Dreo aja" ujar Driaz menolak ajakan Dandi dengan halus
"Yaudah Gue kebawah duluan ye" ujar Dandi, Driaz mengangguk.
Emangnya Dreo bakalan jemput gue? Kepedean banget gue haha
Driaz, mentertawakan aksi kepedannya.
Menghela nafas, kemudian Driaz mulai menyusuri koridor dan turun melalui tangga.
Dilihatnya dari kejauhan, Dreo sedang bersama teman temannya. Dan tak lupa juga, oh.. Niki pun ada bersamanya, tepat di samping Dreo.
"Bengong aja.. Ngeliatin apaan?" tanya Lena sambil menyenggol lengan Driaz, Driaz menggeleng cepat .
"Nggak ngeliatin apa apa" dusta Driaz. Memutar kedua bola mata, Lena tahu kalau Driaz berbohong.
"Mau makan diluar kantin, atau di-"
"Diluar kantin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Hear Me?
Teen FictionDriaz Zalera, seorang perempuan yang sudah mengangumi -Dreo farenzi dari awal pertama melihatnya. Driaz tidak menyangka tiba tiba ada pesan dari Dreo yang meminta Driaz untuk menjadi pacarnya dan dengan senang hati Driaz menerimanya. Dreo yang cuek...