Hari ini aku dan keluargaku pulang ke jakarta, kami bersalaman kepada tante dan om tanda perpisahan. Aku mengirim pesan singkat ke Dreo
Driaz Zalera
Dree.. Mau pulang ke jakarta niiiHanya deliv, mungkin dreo sedang bermain games atau apalah.
Dreo Farenzi
YaTidak ada ucapan 'Hati Hati' atau ucapan selamat pagi sekalipun. Aku hanya tersenyum masam.
Mungkin berpacaran dengan dreo bisa menguji kesabaran dan rasa bersyukur.
Kesabarannya, yaa sabar ngadepin sifat cuek dreo.
Rasa Bersyukurnya, syukur syukur dibales. Walaupun singkat juga, daripada ga dibales? Lebih nyesek lagi.
"Tante.. Aku pulang yaa, kapan kapan main lagi" ucapku kepada tanteku, aku mencium kedua pipi tanteku dan punggung tangannya.
"Om.. Iyas pulang yaa" ucapku sambil mencium punggung tangan om anwar.Selama perjalanan pulang aku hanya menatap layar ponselku tanpa tahu apa yang aku ingin lakukan.
Pengen message pacar, tapi takut ganggu.
"Kak, kaka lusa pulang ya ke amrik?" tanyaku ke kak dreyla, kak drey mengangguk tanpa mengalihkan matanya dari layar ponselnya.
Drrttt Drrtttt
Aku membuka kunci layar ponselku dan mendapatkan pesan singkat dari dreo.
Dreo Farenzi
Hati hati dijalan.satu, aku mencoba membaca pesan itu lebih lama
Dua, aku membulatkan kedua mataku
Dan
Tiga, aku berteriak
"WOOOOOOOOOOOO" aku mencium layar ponselku layaknya, itu adalah pipinya dreo.
"Kenapa si de? Kayak orang gila tau ga kamu" aku hanya cengengesan menanggapi ucapan kak dreyla.------
"Hhh.. Akhirnya nyampe juga" ujarku sambil masuk kedalam kamar ku. Aku merebahkan badanku diatas kasur yang sudah kurang lebih 3 hari tidak ku tempati.
Dreo Farenzi.. Nama itu, nama itu yang sudah mengisi hatiku sejak lama, sejak pertama kali mataku menangkap matanya. Entah mengapa seperti ada kupu kupu yang bertebrangan sesaat aku meliriknya.
Dan sekarang aku sudah menjadi pacarnya, salah satu impianku.
Driaz Zalera
DreeeeeAku mengirim pesan ke dreo.
Dreo Farenzi
Hm?Driaz Zalera
Sibuk ga?Dreo Farenzi
GaDriaz Zalera
Pengen ceritaaaLama.. Hanya deliv, 30 Menit kemudian baru ada balasan dari Dreo.
Dreo Farenzi
Besok aja, gue mau tidur.Jleb!
Driaz Zalera
Terus aja begitu dre.. Sampe aku bosen sama kamu! Kenapa sih ga pernah luangin waktu untuk aku, kenapa sih, ga mau jadi pendengar yang baik buat aku? Kenapa sih, ga mau jadi sosok pacar yang seenggaknya care dikit. Kalo ga bisa jadi pacar yang di idam idamkan wanita? Kenapa sih dre?Dreo Farenzi
Bukan gitu, gue ngantukDriaz Zalera
Bodo amat!.Dan ponselku bergetar lagi dan lagi, tetapi aku sama sekali tidak menghiraukan, aku memejamkan mataku dengan segala semua kesalku.
------
"Maa.. Paa..Driaz berangkat yaa" aku mencium tangan kedua orang tuaku dan langsung pergi ke garasi mobil menuju sekolah.
"Driazzz.. Yaaa ampunnn kangenn deeeeh cama yuuuuww" aku bergidik ngeri melihat kelakuan maya, yang alaynya ga ketulungan.
"Eh iyaa nichh.. Udah balik orangnya, habis jalan jalan ngilangin stres pacaran sama kak Dreo tuuuhh" ujar risa pengompor gosip di sekolah ini.
"Duhh.. Apaan si lu semua, udah ah gue mau duduk" ujarku sambil berjalan kearah bangku ku.Istirahat telah dimulai, tetapi aku masih diam dalam kondisi tangan menangkup wajahku.
"Ayok drii ke kantin.. Diem mulu, nanti kesambet looo" ujar melati Teman ku.
"Ga ah mel, lo aja ke kantin, gue mau disini aja" ujarku memberikan penolakan secara halus.
"Ya ampunn dri.. Nungguin apaan sii? Kak dreo? Kak dreonya juga ga bakalan kesini, palingan dia lagi pacaran tuh sama hapenya" ujar melati membuatku kesal, akhirnya dengan segenap jiwa ragaku aku turun ke kantin bersama melati."Drii.. Driii, liat dehh kak dreo tuhh" aku menengok kearah yang sedang ditujukan melati, dan mendapatkan dreo yang sedang tertawa bersama teman temannya. Dreo melirik kearahku, aku langsung memalingkan wajahku karena masih kesal dengan sifat cueknya terhadapku semalam.
"Kenapa si, berantem?" tanya melati yang tadi tangannya aku tarik cepat cepat karena bertemu dengan dreo, aku hanya menggeleng.
"Kalo enggak kok ngehindar?" tanya melati lagi.
"Ga, gue ga ngehindar kok. Gue mau ke perpus" alibi ku.
"Ke perpus kok lewat sini?" aku langsung terdiam dan tersadar bahwa jalan ke perpustakaan bukan lewat belakang sekolah."Ehem" aku dan melati berhenti dan menengok ke belakang, aku kaget setengah modar, saat melihat dreo dengan kacamata yang masih menempel di tulang hidungnya kini sedang melangkah mendekat kearahku.
"Mm.. Nama loo" ujar dreo sambil melihat nametag dibaju melati.
"Melati, yaa melati.. Boleh ga lo pergi duluan, soalnya ada yang mesti gue omongin sama driaz" dengan mudahnya, melati mengangguk dan berjalan meninggalkanku bersama dreo.Aku melangkahkan kakiku, tetapi lenganku ditahan begitu saja oleh dreo.
"Ish.. Lepasin! Ngapain si megang megang?" ujarku sambil mencoba melepaskan cekalan tangan dreo. Dreo meghela nafas"Gue minta maaf" ujarnya singkat, aku hanya mendengus, memangnya semua kata maaf yang telah ia keluarkan dari bibirnya bisa membuat goresan dihatiku menjadi hilang?.
"Gue mau pergi, tolong lepasin!" ucapku pelan.
"Gue minta maaf" aku hanya memutar kedua bola matanya."Gue maafin"
"Tapi dimata gue, lo gak ikhlas maafin gue"
"Terserah lo lah.. Capek gue"
"Tuh kan.. Masih marah" ucap dreo, aku mengepalkan tangabku, kesal.
"Minggir! Gue mau ke perpus" aku menarik tanganku dari cengkaram tangannya dan berjalan berlalu meninggalkan dreo.
"Driaz" aku tetap berjalan tidak mau berhenti ataupun menoleh kearahnya.
-----
Driaz Dreo kamvekkk
Jangan lupa vote dan commentnyaa
Ditunggu lohh sama dakuu*Dandelionsh
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Hear Me?
Novela JuvenilDriaz Zalera, seorang perempuan yang sudah mengangumi -Dreo farenzi dari awal pertama melihatnya. Driaz tidak menyangka tiba tiba ada pesan dari Dreo yang meminta Driaz untuk menjadi pacarnya dan dengan senang hati Driaz menerimanya. Dreo yang cuek...