Sepuluh

579 49 6
                                    

Aaaahhhhhh.. Gilaaaaaaa gue masih baperrrrr..

Dreo, kamu paling bisa deh.

Aku melangkahkan kakiku masuk ke kelas, kemarin aku seharian ngerem diri dikamar, karena masih baper sama hadiah suprise dari Dreo.

"Dri, PR dong" aku memberikan buku pr ku kepada tyas, tyas ini hobbynya nyontek. Dan nyonteknya sama orang orang yang pinter.

Bukannya aku sombong, tapi memang kenyataan. Dari awal pendidikanku aku tidak pernah lewat dari peringkat dua, dan aku juga sudah memenangkan olimpiade dan lomba kejuaraan lainnya.

"Eh.. Lo tau ga siii Driii.. Emma putus tau dari Jason" aku memutar kedua bola mataku, dan ini juga salah satu sifat jelek tyas, Dia ratu gosip.
"Lo kapan nyusul?" tanya tyas, aku menoleh dan mengernyit.
"Nyusul apaan?" tanyaku.

"Nyusul Emmaa"

"Nyusul emma ngapain?"

"Nyusul emma putus, lo putus sama dreo"

Pletak!

Aku memukul kepala Tyas dengan buku ku.

"Enak aja lo, gue baru aja baikan sama dreo. Masa mau langsung putus" aku merengut, sedangkan tyas cengengesan.
"Oo.. Pasti lu lagi nungguin prosesnya kan? Ya iyalahh, semuanya itu kan butuh proses. Jadi, hargailah sebuah proses" kata kata tyas membuatku kesal, aku melengos pergi meninggalkan tyas yang sedang tertawa kencang.

Bel berbunyi tanda jam pelajaran dimulai, selama pelajaran aku hanya diam memperhatikan pintu yang tidak ditutup itu, kadang aku tersenyum teringat dreo saat menyanyikan lagu di gazebo itu.

"Woi, liatin tuhh.. Tawa tawa aja! Gila lo?" aku mendengus ke lena yang memang duduknya disampingku, nafasku tercekat saat dreo datang ke kelasku membawa berkas berkas yang banyak. Dan seluruh kelas pun mengecengiku dengan berbagai macam kata seperti :

"Iiiiiiii gilaaaaaa kak dreo ganteng bangett" tyas.

"Iiiiiiiii ganteng banget sii calon pacar gue" desi.

"Eh driaz, bagi bagi dong kak dreonya" tia.

"Ya ampuuunn kak dreooo, minta di kawinin banget" sophie.

Dan masih banyak lagi.

Sedangkan yang dipuji puji malah tidak menghiraukan kata kata itu.

Dreo berjalan keluar kelasku dan terus mendapatkan siulan siulan yang berbagai macam bentuknya, Dreo berjalan layaknya disekelilingnya tidak ada orang. Bahkan meliriku pun ia tidak.

"Udah ini mah.. Lo bakalan kayak emma sama jason" aku hanya mendengus dan mengacuhkan segala macam godaan godaan dari teman temanku.


Driaz Zalera
Dre, dimana? Nanti istirahat kamu ke kelas aku ga?

Dreo Farenzi
Engga.

Huh dasaarrrr, pacar macam apa itu? Kok gamau jemput pacarnya biar turun bareng.

"Dri.. Jan main hape, nanti hape lo disita aja. Lo tau kan mem mardos galaknya kayak apaan?" aku meringis saat mata mem mardos melirikku, aku masukan lagi ponselku kedalam tasku.

Bel istirahat berbunyi, dan tinggal aku saja yang sendiri berada dikelas.

Bayangkan!

Sendiri.

SENDIRI

oh tuhannn ampunilah dosanya Dreo Farenzi, Kelas XI MIA 1 ya tuhann..

Drrrtttt Drrrttt

Do You Hear Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang