"Tadaima" seru sasuke ketika memasuki rumahnya
"okaeri" balas ibu sasuke sambil tersenyum kearah sasuke. Kemudian ayah sasuke datang menghampirinya dengan wajah tegasnya. Dilihat dari wajahnya sasuke tahu pasti ada yang ingin ayahnya bicarakan
"Apa yang ingin tou-san bicarakan?" kata sasuke cepat sebelum ayahnya membuka mulut.
***
Pairing : SasuSaku
Rate : T
Genre : Romance/Drama
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Chapter 2 : Hal yang tak terdugaSebelum menjawab pertanyaan sasuke, fugaku uchiha ayah sasuke menuntunnya untuk menuju ruang keluarga. Kemudian ayah sasuke duduk dan memulai pembicaraan
"sasuke, tou-san dan kaa-san mu akan pergi ke suna bersama ibu sakura besok. Kami ada tugas mendadak, jadi kami akan meminta sakura untuk tinggal bersamamu dirumah ini agar kau tidak kesepian. Kami harap kau akan baik saja dengan sakura" jelas ayah sasuke dengan penuh penegasan. Sasuke tidak bisa menyangkal ayahnya, karena keputusan seorang Uchiha Fugaku tidak pernah bisa di ganggu gugat. Jadi jalani sajalah dengan apa adanya.
"Baiklah, aku mengerti" ujar sasuke sambil beranjak dari ruang keluarga menuju kamarnya. Namun kemudian ibu sasuke memeluk sasuke dan berpesan agar sasuke menjaga sakura dengan baik. Memangnya sasuke pengasuh sakura apa?
.
Dikediaman Haruno, sakura terus merengek meminta ibunya agar tidak meninggalkannya ke Suna. Dia takut, maksudnya dia tidak mau jika harus satu rumah dengan sasuke. Apalagi mereka tinggal berdua, dalam satu rumah. Oh kami-sama apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
"Kaa-san, aku tidak mau tinggal dengan sasuke. Bagaimana orang-orang menanggapinya kalau seorang gadis tinggal berdua dengan pemuda dalam satu rumah" sakura terus memohon pada ibunya,
"Sakura, kaa-san harus kesana bersama keluarga uchiha karena ada tugas sayaa~ng. Sakura, kau tau kan keluarga uchiha lah yang selama ini membantu kita, jadi sekarang giliran ibu yang membantu mereka. Dan ingat! Kaa-san kan asisten pribadi mereka selama bekerja,mana bisa kaa-san tidak menutut pada mereka" timpal ibu sakura. sakura yang mendengar hal itu mau tidak mau menurut pada ibunya.
"Baiklah kaa-san, kaa-san harus menelponku ketika sudah berada disana"
" Tentu sakura"
.
.
.
Ting tong
Suara bel keluarga Uchiha berbunyi, tak lama setelah itu sasuke membuka pintu dan tercengang melihat siapa yang berada didepan rumahnya. Sakura. yang berada didepannya sekarang adalah sakura dan tangannya memegang koper berisi barangnya. Sakura tersenyum kemudian melambai-lambaikan tangannya didepan wajah sasuke, kemudian sasuke mempersilahkannya masuk.
"Jadi kau sudah tahu mengenai..."
"Ya, untuk itulah aku datang kesini" potong sakura. Kemudian menghela nafas "...dimana kamarku?" lanjut sakura
Tanpa menjawab, sasuke langsung berjalan menunjukan dimana kamar sakura berada. Dan ternyata kamar mereka hanya dibatasi satu tembok. Kamar sasuke disamping kamar sakura, ini kebetulan atau memang sudah direncanakan? Entahlah.
"Ini kamarmu, aku sudah meminta pembantuku membereskannya jadi silahkan simpan barang-barangmu didalam" ujar sasuke dingin dan memberikan kunci kamar sakura.
"Terimakasih sasuke"
"..." sasuke tak menghiraukannya dan malah berlalu begitu saja
"Baiklah sakura, sepertinya kau harus membereskan barang-barangmu" sakura berbicara kepada dirinya sendiri dan kemudian membuka kamarnya dan mulai membereskan barang-barangnya dengan rapi. Waktu menunjukan pukul 19.05 dan sakura baru selesai menata barangnya, sakura mengambil handuk dan masuk kekamar mandi untuk membersihkan dirinya karena keringat memenuhi badannya.
Setelah Sakura selesai mandi dia memilih memakai kaos t-shirt dan celana jeans pendek saja. Dia mulai membaringkan tubuhnya diatas ranjang king size milik keluarga Uchiha yang sedang ia tempati sekarang. Tapi kemudian tiba-tiba lampunya mati seketika, sakura yang takut kegelapan langsung pergi menuju kamar sasuke berada dengan meraba-raba tembok agar tidak jatuh dalam gelapnya ruangan. Kemudian dia meraba-raba pegangan pintu kamar sasuke dan berhasil, sakura memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar sasuke.
Tok tok tok
"Sasuke, apa kau didalam. Bolehkah aku masuk?" tanya sakura pada pemilik kamar tersebut
"Masuklah" jawab sasuke didalam kamarnya
Kriee~~eet
Pintu kamar sasuke terbuka dan siapa lagi yang membukanya kalau bukan Haruno Sakura. Sakura berjalan kearah sasuke dengan hati-hati karena ia tidak bisa melihat dalam gelap.
Duk .. Sakura tak sengaja tersandung dan jatuh kedalam pelukan sasuke diatas kasur,deruan nafas sasuke terasa dileher sakura begitu pula sebaliknya. Wajah sakura memerah tapi untungnya tidak terlihat karena mati lampu, dan apa kalian tahu? Sasuke juga merona tapi sangat tipis sehingga hampir tidak bisa dilihat oleh siapapun. 'Tubuh sasuke sangat hangat' inner sakura
"Apa kau akan terus dalam posisi seperti ini sakura?" ucap sasuke dan langsung membuat sakura tersadar dari lamunannya dan kemudian bangun dari posisi menindih sasuke
"Maaf sasuke"
"Hn" sasuke menghela nafas ".. adaapa?" lanjur sasuke
"Eh? A-aku hanya takut gelap. Bolehkah aku menginap dikamarmu?" tanya sakura malu-malu dan menundukan wajahnya
"Hn"
"Terimakasih sasuke.." teriak sakura dan dengan cepat memeluk sasuke. Sasuke merona lagi. Entah berapa kali sasuke merona karena perkaluan sakura padanya. Sakura melepaskan pelukannya dan kemudian mengambil selimut untuk dipakai sebagai alas tidurnya dibawah. Sasuke yang melihatnya menaikan sebelah alisnya
"Apa yang kau lakukan? Tidurlah diranjang, aku tidak mau kau sakit karena tidur dilantai" ujar sasuke dan membuat sakura menghentikan kegiatannya
"ta-tapi a-aku.. maksudku kita tidak mungkin tidur dalam satu ranjangkan?" tanya sakura memastikan
"Hn. Kita bisa memakai guling untuk pembatasnya" timpal sasuke.
Sakura pasrah mendengar penuturan sasuke. Dan akhirnya menurut juga pada sasuke, sepertinya sakura selalu menurut apa yang dikatakan sasuke.
"Ba-baiklah" susah payah sakura menjawabnya dan hanya dibalas dengan kata ambigu sasuke lagi. Sudahlah mungkin seorang sasuke memang irit bicara.
.
"engh" desah sakura ketika matahari menerobos masuk lewat gorden kamar sasuke. Kamar? Sasuke? Oh ya ampun sakura baru ingat jika ia tidur dikamar sasuke semalam, dengan cepat ia membuka matanya dan sakura terkejut ketika wajah sasuke berada didepan wajahnya hanya tinggal beberapa senti, namun sasuke masih tertidur pulas. Sakura kemudian beranjak dari tempat tidur namun sebelum sakura pergi tangan sasuke menahannya dan menariknya kembali ketempat tidur, sasuke kemudian memeluk erat sakura sontak sakura membulatkan matanya
"Sebentar saja sakura"
Sakura diam dipelukan sasuke,sebenarnya wajah sakura sudah merona sejak tadi namun ia menyembunyikannya dibawah dada sasuke. Sasuke merasakan detak jantung sakura yang begitu kencang sama seperti dirinya.Sasuke membuka matanya menampakan onyxnya yang begitu tajam dan beralih menatap mata sakura 'indah' ujar sasuke dalam hati ketika melihat mata emerald sakura.
"sa..su..ke"
Perlahan Sasuke mendekatkan wajahnya dengan wajah Sakura.
3 cm
2 cm
1 cm...
CUP
Bibir meraka bersentuhan sontak membuat sakura terkejut dan membulatkan matanya. Sasuke bukan hanya menempelkan bibirnya dengan bibir sakura tapi sasuke melumat bibir sakura dengan lembut
"emmpp...sa.,sasuke" sakura memberontak,dia mencoba menjauhkan dirinya dari sasuke namun nihil. Sasuke lebih mengeratkan pelukannya pada pinggang sakura, sasuke bisa menghirup aroma tubuh sakura. Wangi itu bisa membuat sasuke tenang
Sakura mendorong dada sasuke agar menjauh, rasanya nafas sakura sesak "emmpp...emmmpph..ngh"
sasuke menekan kepala sakura untuk memperdalam ciumannya, bibir sakura benar-benar kenyal dan manis seperti buah cherry. Sakura terus mendorong badan sasuke agar melepaskan ciumannya karena sakura kehabisan nafas saat ini "hah..hah..hah.." sakura mencoba mengambil nafas sebanyak-banyaknya setelah sasuke melepas ciuman mereka
"sakura.." kata sasuke pelan dengan sambil mengatur nafasnya
"kenapa kau menciumku bodoh ! hiks.. aku..aku membencimu ..hiks" ujar sakura dan menendang perut sasuke. Sasuke diam dan tak berkata apapun, seolah-olah dia juga merasa bersalah atas perbuatannya
"maaf" kata sasuke pelan
Sakura berlari kekamar mandi sasuke dan menguncinya dari dalam. 'sepertinya dia marah' batin sasuke merasa bersalah
.
"hiks..hiks..hiks" isak sakura. Pikiran sakura sekarang benar-benar kacau, ia tak habis pikir kenapa sasuke melakukan itu padanya. Menciumnya. Sakura memandang dirinya didepan cermin, kedua tangannya menghapus air matanya dan kemudian menghela nafas mencoba menenangkan dirinya. Sakura kemudian memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi dan sebelumnya sakura sudah menengok kiri-kanan melihat apakah sasuke ada dikamar ataukah tidak. Karena keadaan kamar sepi, sakura berjalan keluar meninggalkan ruangan tersebut.
'fiuuu~h' sakura menghela nafas lega karena berhasil keluar dari kamar sasuke dengan selamat, sakura masuk kekamarnya dan mengambil handuk untuk mandi dan setelahnya ia mengganti pakaiannya menjadi seragam sekoah. Sakura turun dari kamarnya dan dia sekarang sedang berada didapur, dan mulai mengambil bahan makanan yang akan dimasaknya didalam kulkas. Sakura bukanlah seorang koki yang bisa masak ini itu, dia hanya bisa membuat nasi goreng ditambah dengan banyak tomat diatasnya karena sakura tahu sasuke penggemar tomat. Oh tidak, kenapa sakura memikirkan sasuke terus.
Sakura membawa 2 piring nasi goreng untuk sarapannya dan sasuke namun dia terpeleset. Sakura memejamkan matanya karena ia tahu pasti akan sakit jika ia terjatuh ' 1..2..3..' hitung sakura dalam hati sebelum terjatuh. '4..5..' dan......... hap , lagi-lagi sakura tidak jadi jatuh karena tangan kekar sasuke menahannya. Sakura kemudian kembali berdiri dan menaruh sarapannya diatas meja. Sasuke dan sakura duduk bersebrangan dan dengan tenang menyantap masakan yang tersedia. Terlihat sasuke menyantap masakan sakura dengan lahap, dan bahkan sampai suapan terakhir. Kemudian setelah mereka berdua sarapan, mereka beranjak dari meja makan dan pergi sekolah dengan mobil sasuke. Biasanya sasuke selalu memakai motor, namun hari ini dia memakai mobil ferrari nya yang sangat mahal itu.
Didalam mobil, sasuke dan sakura sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sasuke yang fokus pada jalanan dan sakura yang sibuk dengan ponselnya. Sasuke melirik sakura dengan ekor matanya dan membuka suara "Soal tadi..aku minta maaf" sakura memasang headset dan memutar lagu dengan volume keras ditelinganya, ia sedang tak mau berbicara dengan sasuke. Sakura marah.
.
.
.
~SKIP TIME~
Suasana kantin begitu ramai, tentu saja karena ini waktunya istirahat. Banyak yang menghabiskan waktu dikantin hanya untuk makan, dan berkumpul dengan teman-temannya seperti yang dilakukan sakura dkk. Seperti halnya perempuan lain, mereka (ino,hinata,tenten,sakura) dikantin selalu membicarakan laki-laki yang mereka idamkan atau bisa disebut dengan menggosip. Dan semua orang juga tahu bahwa ratu gosip sekolah adalah ino. Mereka terlihat sedang tertawa riang kecuali sakura yang sejak tadi menunduk dan hanya mengaduk-aduk minumannya. Para pemuda yang diketahui adalah naruto,neji,kiba, dan sasuke kemudian menghampiri mereka.
"hey ladies, apakah kami diperbolehkan duduk" seru naruto yang so cool dan tak lupa juga beberapa pemuda disampingnya yang tak lain terdiri dari neji,kiba,dan sasuke. Mereka duduk dan memulai pembicaraan yang tentu saja naruto yang paling heboh diantara mereka. Naruto duduk disebelah hinata dan membuat wajah hinata merah padam karena malu. Sedang neji duduk disebelah tenten dan disamping tenten duduk seorang pria bertato dipipi yaitu kiba yang bersebelahan dengan ino. Dan ini dia tokoh utama dalam ff ini, sasuke dan sakura duduk bersebelahan dan tubuh mereka sangat dekat karena dalam satu meja bulat ini, terduduki oleh 6 orang. Ah sungguh, mereka mencari kesempatan dalam kesempitan. Udah tahu bahwa mejanya hanya cukup 4 orang namun tetap saja mereka itu.....ya pokoknya begitulah.
"Sakura?" seru seseorang yang memiliki mata lavender dan rambut coklat panjang a.k.a neji
"Hn?" sakura menengadahkan wajahnya dan berbalik kearah suara berasal,
"kenapa kau terus menunduk? Apa ada masalah?" tanya neji yang lebih tepatnya seperti menginterogasi sakura. Sakura kemudian berdiri dan menghela nafas
"Aku mau ketoilet" sakura tidak menjawab pertanyaan dari neji dan pergi ketoilet. Sebenarnya itu hanyalah alasan sakura, karena sakura tidak betah dengan orang-orang yang tentu saja menurutnya merusak moodnya terutama disana ada sasuke.
Tap tap tap
Sakura berjalan menuju toilet, namun tak disangka sasuke membuntutinya dibelakang dan akhirnya tangan sakura diraih oleh sasuke dan menghentikan langkah sakura. Sasuke menatap lekat-lekat mata sakura yang sedang menatapnya juga. Dan terjadilah aksi saling tatap menatap. *hehe vish deh
~flashback~
"ino, sakura kenapa" tanya kiba dan neji berbarengan
"aku juga tidak tau, kenapa kalian bertanya padaku?"
"me-me-re-ka ber-ta-tanya pa-pada i-ino kare-re-na ino a-adalah sahabatnya ya-yang pa-paling de-dekat" bukannya neji dan kiba yang menjawab tapi malah hinata lah yang menjawab pertanyaan yang dilontarkan ino. Kemudian ino mengangguk dan berpikir "oh begitu"
Sasuke yang sedari tadi diam akhirnya beranjak dari meja dan menyusul sakura kearah toilet. Sasuke berlari dengan terburu-buru dan membuat teman-temannya heran karena mereka merasa sasuke dan sakura sikapnya berubah dan sedaru tadi mereka berdua tidak berbicara dan hanya diam.
~flashback off~
"ehem..Kenapa kau terus membuntutiku. Dasar stalker" bentak sakura sambil melepaskan tangannya dari sasuke
"Hn"
'Hah? Apa-apaan ni cowok nyebelin banget' inner sakura kesal. Sakura memalingkan wajahnya dan berjalan kearah pintu toilet siswi. Ketika sakura memegang knop pintu, sasuke memanggilnya atau lebih tepatnya seperti memerintah sakura untuk berhenti.
"Sakura tunggu..." sakura menengok kearah sasuke dan mengangkat alisnya. Sasuke menghela nafas beberapa kali dan menelan ludahnya sebelum kemudian berbicara kembali "...maaf" lirih sasuke. Namun sakura tidak peduli apa yang dikatakannya, ia masuk ketoilet dan membanting pintu toilet didepan wajah sasuke.
.
.
.
"Kau lama sekali tadi toilet"
"Bukan urusanmu ino" bentak sakura. Ino diam seribu kata setelah sakura membentaknya.
Sakura mengambil handphone androidnya dan kemudian memasang earphone ditelinganya dan memutarkan musik kesukaannya dengan volume keras, hari ini dia benar-benar malas berkomunikasi dengan siapapun,dia ingin sendiri. Dimana ia bisa merasakan yang dinamakan ketenangan tanpa dinganngu siapapun. Ketika sakura asik dengan musik, murid yang lain seperti biasa mereka ribut didalam kelas. Namun tak berlangsung lama ketika gurunya memasuki kelas dengan membawa 1 orang pemuda berambut merah cerah dan jika dilihat dari wajahnya, pemuda tersebut masih muda seperti seumuran sakura dan lainnya. 'Dia..tampan' sakura tersenyum ketika melihat pemuda itu dan ia bahkan lupa belum melepas earphonenya karena sibuk memandangi pemuda tampan didepannya.
"Baiklah anak-anak, hari ini kita kedatangan tamu" seru guru kakashi, "silahkan perkenalkan dirimu" lanjutnya lagi. Pemuda itu mengangguk dan mulai angkat bicara.
"Namaku Akasuna Sasori, aku disini bertugas untuk menjadi guru kalian menggantikan guru kakashi, kalian bisa memanggilku sensei. Terimakasih" sasori membungkukan badannya setelah memperkenalkan diri dan tersenyum.
Sakura sedari tadi memperhatikan sosok didepannya tanpa berkedip sedetikpun 'Jadi namanya sasori' sakura senyum-senyum sendiri mengundang keheranan ino
"kau kenapa?" tanya ino
"Apa? Ah,aku tak apa" sakura beralih pada buku dimejanya sebelum ino mencurigainya karena sakura terus memperhatikan sasori. Sasuke yang melihat gelagat sakura, tentu saja ia tau bahwa sakura bertingkah seperti itu karena si sasori itu. Sasuke jadi benci pada sensei barunya itu. 'Awas ya kalau kau mendekati kekasihku' inner sasuke sambil mendeathglare kearah sasori,. Eh tunggu? Apa katanya tadi? Kekasih? Sejak kapan sakura jadi kekasihnya? Tapi ya sudahlah, jangan bahas soal itu.
Sasori masih memasang senyumnya yang imut, namun senyumnya hampir hilang karena ia sadar ada yang mendeathglare dirinya. 'Kenapa dia? Apa dia tidak suka padaku' inner sasori.
.
.
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiii~~~nnnnnnnnnnnnnngggggggggggggggg
Inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh murid, bunyi bel yang menandakan pulang. Semua murid dikelas bersorak ria ketika mendengar bel tersebut dan bergegas membereskan peralatan sekolahnya kedalam tas mereka. Bagi mereka, suara bel adalah malaikat yang telah menyelamatkan mereka dari neraka yang memebosankan alias belajar. *hahahah (ketawa jahat)
"Sakura ayo pulang bersamaku, hari ini aku pulang sendiri karena sai mendapat pelajaran tambahan dikelas jadi....ayoo!" ajak ino. Sakura hanya manggut-manggut mendengar penuturan ino, "baiklah, aku..." belum selesai sakura berbicara,namun sasuke sudah memotongnya "Sakura pulang bersamaku, jadi kau sendiri saja" ujar sasuke sambil menarik tangan sakura keluar kelas meninggalkan ino sendiri tanpa mempersilahkan ino menjawab perkataannya. Ino menghentakan kakinya dilantai karena kesal ditinggal sendiri dan berteriak "Dasar menyebalkaaaaaaaaaaaaaaaaaan" teriaknya pada sasuke namun yang diteriaki tak peduli, teriakan ino hanya seperti angin berlalu.
Sakura menghentikan langkahnya "kau selalu saja mengaturku, kau itu siapa?" kata sakura dengan sedikit membentak. Sasuke hanya diam dan berbalik menghadap sakura yang telah berlinang air mata "kau...hiks..bukan siapa-siapa diriku..dan..hiks..aku bukanlah siapa-siapa dirimu, tapi kenapa?...hiks.. Kenapa seolah-olah kau adalah kekasihku yang selalu menjagaku,melindungiku,..hiks...aku tidak mengerti.." belum sempat sakura menyelesaikan perkataannya,sasuke telah memeluknya erat mencoba menenangkan sakura sebisanya.
Masih dalam keadaan memeluk sakura yang menangis, tak lama kemudian turun hujan yang begitu deras membasahi tubuh mereka berdua.
Sakura yang tadinya menangis, akhirnya berhenti ketika hujan membasahi mereka. Sakura celingak-celinguk mencari tempat berteduh, namun mata sakura sudah remang-remang dan kepalanya pusing. Sakura sudah tak kuat lagi dan akhirnya dia terjatuh pingsan dibawah guyuran air hujan yang sangat deras. Sasuke segera menggendong sakura dan membawanya kedalam mobil ferrarinya, lalu melesatkan mobilnya menuju rumahnya dimana mereka akan beristirahat.
Setelah sasuke sampai didepan rumah dan memarkirkan mobilnya, dengan segera ia membuka pintu mobil dan menggendong tubuh sakura menuju kamar sakura. sasuke menggendong sakura ala bridal style dan segera merebahkan tubuh sakura diranjang king size dan menutup tubuh sakura dengan selimut tebal karen ia tau pasti sakura kedinginan akibat hujan.
Sasuke menatap wajah sakura yang terbaring diranjang, dia kemudian mengecup kening sakura sebelum ia pergi dari kamar tersebut " aku menyayangimu sakura" setelah berkata seperti itu, sasuke keluar kamar sakura masuk kamarnya dan segera mengganti seragam sekolahnya yang basah menjadi kaos miliknya yang berwarna biru dongker berlambang klan uchiha dibelakangnya dan celana jeans putihnya.
Sasuke mengambil ponsel diranjangnya dan menekan tombol hijau dilayar ponsel "moshi-moshi ino, aku butuh bantuanmu. Segeralah kesini"
"Baiklah tunggu sebenta.."
Tut tut tut
Percakapan sasuke dengan ino diputus oleh sasuke sendiri membuat ino kesal. Tak butuh lama-lama, ino segera melesat menuju rumah sasuke dengan mobilnya.
Ting tong
"cepatlah masuk" sasuke membuka pintu rumahnya setelah mendengar bel dari ino. Sasuke menuntut ino untuk mengikurinya dan sampailah didepan pintu kamar sakura. Sasuke menyuruh ino masuk dan mengganti pakaian sakura yang basah karena tidak mungkin bukan sasuke yang harus mengganti pakaiannya.
"Kau menelponku dan memintaku datang hanya untuk mengganti pakaian sakura?" ino sangat kesal sekarang, ia datang jauh-jauh hanya untuk diminta mengganti seragam sakura yang basah? OMG. Si Sasuke itu bebar-benar menyebalkan
"hn" ujar sasuke sambil berlalu
.
.
.
Saat menuruni tangga ino melihat sasuke yang sedang membaca koran ditemani secangkir kopi, ino menghampirinya dan mendeathglare sasuke.
"Baiklah tuan uchiha, tugas ku sudah selesai jadi aku akan pulang sekarang. Lagi pula hujan sudah reda sekarang"
"Hn. Terimakasih"
Apa? Sasuke berterimakasih padanya. Ino baru kali ini ia mendengar sasuke berterimakasih pada seseorang yang tak lain pada dirinya. Apa karena sakura? Sakura telah merubah si uchiha ini.
"Sepertinya sakura merubahmu. Jaa~a" ujar ino sambil melambaikan tangannya tanda ia akan pergi dari rumahnya.
Sasuke's POV
Setelah ino pergi dari rumahku, aku lekas menaiki tangga menuju kamar sakura yang masih terbaring. Aku mengelus puncak kepalanya dengan perlahan karena tak ingin sampai membangunkannya. Tanganku terus bergerak mengelus puncak sakura turun kepipi dan kemudian tanganku berhenti tepat dibibir sakura. Aku ingin sekali mengecup bibir sakura namun dengan segera aku menggeleng-gelengkan kepalaku menghilangkan pikiran itu.
Tubuh sakura bergerak ketika tanganku mengelus lehernya, dan kemudian ia terbangun dan terkejut saat melihatku. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya padaku, setelah ia melihat sergamnya telah berganti dengan pakaian biasa. "Hn, ino yang mengganti seragammu" sakura menghela nafas setelah aku menjelaskannya. Jika saja aku tidak segera menjelaskannya,mungkin sakura akan menghajarku dengan segera.
End Sasuke's POV
"Apa yang kau lakukan dikamarku" tanya sakura
"Kau tadi pingsan disekolah, aku yang menggendongmu sampai kamar. Kau tau, badanmu itu sangat berat jadi sebaiknya kau harus diet sekarang." celetuk sasuke panjang lebar. Sakura cengo mendengar penuturan sasuke yang panjang ,pasalnya sasuke adalah orang yang pelit kata jadi tak heran sakura merasa aneh dengan sasuke yang berbicara sedikit panjang.
"Sasuke bisa kau keluar kamarku, aku ingin sendiri"
"Hn"
Sasuke berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamar sakura rapat. Sasuke memasuki kamarnya dan membaringkan tubuhnya, sepertinya hari ini ia kelelahan. Kepalanya sedikit pusing, mungkin karena tdi sasuke kehujanan dengan sakura. Onyx sasuke menutup perlahan membawanya kealam mimpi, sasuke tertidur. Tak lama setelah sasuke tertidur, sakura datang kekamar sasuke dan menghampiri sasuke yang sedang tidur, sakura meraba kening sasuke. Sakura terkejut ketika mengetahui bahwa sasuke demam tinggi, ia segera membeli obat di puskesmas dan kembali kekamar sasuke.
Cup
Sakura mencium pipi sasuke dan menaruh obat-obatan yang telah ia beli dimeja dekat sasuke. "Cepatlah sembuh sasuke" ucap sakura pelan pada sasuke. Entah sejak kapan sasuke bangun, namun tiba-tiba tubuh sakura ditariknya dan dengan sekilas sasuke mencium bibir sakura "Aku tak apa-apa sakura"
"Eh?" Sakura terkejut dengan perlakuan sasuke yang tiba-tiba bangun dan menciumnya "..bukankah kau tadi tidur"
"Hn"
Sasuke tersenyum bukan lebih tepatnya menyeringai, dan itu membuat sakura jadi salah tingkah bahkan membuat wajah sakura persis seperti tomat kesukaan sasuke.
TBC
Yosh chapter 2 udah kelar *usap keringat . Jangan bosen bacanya ya!! Eits.. vote + komentar juga guyss!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku Tetanggaku
Hayran KurguJodoh memang ditentukan Tuhan. Namun, Sakura tidak pernah menyangka jika jodohnya adalah tetangganya sendiri!