Di ruang piket...
Guru piket: "Isya, kau diminta oleh orang tua murid baru untuk menemaninya di sekolah. Mengantarnya ke kelasnya." Kata guru piket tersenyum
Keisya: "Lalu?"
Guru piket: "Kenapa kau tidak mengantarkan ia ke kelasnya..." Saat guru piket berbicara aku memotongnya
Keisya: "Tapi bu aku udah..." Pembicarakan ku di potong kembali
Guru piket: "Sst.. sst! Tidak usah mengeles. Kau meninggalkannya di depan kelas mu." Kata bu.piket melotot
Dari jauh Alvaro tersenyum-senyum, melihat aku di marahi guru piket yang bermuka seram.
Keisya: "Huh...!" Menghela napas 😧
Keisya: "Lalu aku harus mengantarnya?"Guru piket: "Iya lah. Cepat! sebentar lagi bel berbunyi."
Keisya: "Ya, bu." Meninggalkan ruangan piket
Aku pun mengatarkan ke kelasnya. Dan aku kembali masuk ke kelas ku.
Tong, Tang, Ting!
Bel istirahat berbunyi.Anya: "Isya, dia udah nunggu lo di depan tuh!" Kata Anya menunjuk ke arah luar
Keisya: "Siapa?"
Anya: "Si cowo cool." Kata Anya tersenyum
Keisya: "Si cowo cool?" Kata ku heran
Keisya: "Hm, siapa ya? Hoah, maksud ia Al." Kata ku di dalam hatiAku dan Anya pun keluar kelas.
Alvaro: "Isya, kantin yuk." Katanya tersenyum
Keisya: "Kenapa gak sama anak lain aja?" Kata ku agak sinis
Alvaro: "Ok baiklah kalau lo gak suka, tapi hati-hati aja saat seseorang tidak menepati janjinya." Dia mengancam ku
Anya: "Udah lah ajak aja." Bisik Anya
Alvaro melihat Anya dengan aneh, yang sedang membisiki ku dan tersenyum-senyum.
Keisya: "Ish, apaan sih lo!" Kata ku kesal
Anya: "Eh dia udah kenal gua belom sih?" Kata Anya ingin sekali di kenal kan
Keisya: "Belum sih." Kata ku ke Anya
Keisya: "Ok lo ke kantin sama gua. Oh ya sebelum nya kenalin sahabat gua, Anya." Kata ku memperkenalkan Anya ke AlAnya: "Hai, Anya Putri. Biasa di panggil Enya'nya. Hehehe" Tawa kecil Anya senang
Alvaro: "Bagus juga nama panggilan mu. Alvaro Manique, ya agak sedikit luar, panggil aja Al." Senyum Alvaro
Entah kenapa aku merasa kesal saat melihat mereka saling tertawa bersama 😠. Tiba-tiba saja ada yang memanggil Alvaro dari depan kelas Al. Dan ternyata yang memanggilnya Arka.
Arka: "Al, ke kantin yuk!" Ajak Arka
Anya: "Hai Arka, tapi Al nya mau ke kantin bareng kita." Kata Anya lesu
Arka: "Boleh gabung?" Kata Arka menghampiri kami
Keisya: "Anya!" Kata ku berbisik dan mencubit pinggang Anya
Anya: "Aduh! Apaan sih?" Kata Anya kaget kesakitan
Alvaro: "Ayolah ke katin nanti jam istirahat keburu abis." Kata Alvaro cemas
Kami pun ke kantin bersama. Kami duduk di sisi kantin, kami sepertinya memesan makanan yang sama. Saat kami menyantap makanan yang sudah terhidangkan, saat itu Anya memakan burger yang terisi mayones dan saus. Dan saat itu pula semua berantakan di bibir nya Anya.
Alvaro: "Hm, Anya maaf ya. Ada banyak saus, dan mayones..." Sambil mengelap saus dan moyones yang ada di mulutnya Anya
Anya: "Oh, iya. Makasih ya." Senyum Anya
Mereka benar-benar dekat sekali, rasanya sudah 1 tahun lamanya mereka kenal. Padahal baru beberapa saat saja. Aku hanya bisa melihat ia tertawa bersama.
Arka: "Hei, Isya. Wei, jangan ngelamun." Kata Arka melambaikan tangannya di depan wajah ku
Keisya: "Ish! Apaan sih! Siapa yang ngelamun!" Aku langsung menarik tangannya, dan mengarahkan ke mukanya
Arka: "Aw!"
Keisya: "Uups! Maaf, maaf. Sumpah gua gak sengaja." Kata ku merasa bersalah
Keisya: "Muka lo merah. Maaf ya aduh..." Lesu ku sambil mengelus-ngelus mukanyaSaat itu mereka berdua Al dan Anya benar-benar melihat ku seperti...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Thrill of Love
Teen FictionTidak enak hati, itulah yang aku rasakan. Karena mamah, aku jadi seperti ini. Kini aku menderita, kalau bukan karena mamah, aku tidak akan jadi temannya. Aku di tugasi untuk membantu murid baru, dia anak teman mamah ku. Merepotkan, pasti. Dia sudah...