Three

49 2 0
                                    

Di ruang piket...

Guru piket: "Isya, kau diminta oleh orang tua murid baru untuk menemaninya di sekolah. Mengantarnya ke kelasnya." Kata guru piket tersenyum

Keisya: "Lalu?"

Guru piket: "Kenapa kau tidak mengantarkan ia ke kelasnya..." Saat guru piket berbicara aku memotongnya

Keisya: "Tapi bu aku udah..." Pembicarakan ku di potong kembali

Guru piket: "Sst.. sst! Tidak usah mengeles. Kau meninggalkannya di depan kelas mu." Kata bu.piket melotot

Dari jauh Alvaro tersenyum-senyum, melihat aku di marahi guru piket yang bermuka seram.

Keisya: "Huh...!" Menghela napas 😧 
Keisya: "Lalu aku harus mengantarnya?"

Guru piket: "Iya lah. Cepat! sebentar lagi bel berbunyi."

Keisya: "Ya, bu." Meninggalkan ruangan piket

Aku pun mengatarkan ke kelasnya. Dan aku kembali masuk ke kelas ku.

Tong, Tang, Ting!
Bel istirahat berbunyi.

Anya: "Isya, dia udah nunggu lo di depan tuh!" Kata Anya menunjuk ke arah luar

Keisya: "Siapa?"

Anya: "Si cowo cool." Kata Anya tersenyum

Keisya: "Si cowo cool?" Kata ku heran
Keisya: "Hm, siapa ya? Hoah, maksud ia Al." Kata ku di dalam hati

Aku dan Anya pun keluar kelas.

Alvaro: "Isya, kantin yuk." Katanya tersenyum

Keisya: "Kenapa gak sama anak lain aja?" Kata ku agak sinis

Alvaro: "Ok baiklah kalau lo gak suka, tapi hati-hati aja saat seseorang tidak menepati janjinya." Dia mengancam ku

Anya: "Udah lah ajak aja." Bisik Anya

Alvaro melihat Anya dengan aneh, yang sedang membisiki ku dan tersenyum-senyum.

Keisya: "Ish, apaan sih lo!" Kata ku kesal

Anya: "Eh dia udah kenal gua belom sih?" Kata Anya ingin sekali di kenal kan

Keisya: "Belum sih." Kata ku ke Anya
Keisya: "Ok lo ke kantin sama gua. Oh ya sebelum nya kenalin sahabat gua, Anya." Kata ku memperkenalkan Anya ke Al

Anya: "Hai, Anya Putri. Biasa di panggil Enya'nya. Hehehe" Tawa kecil Anya senang

Alvaro: "Bagus juga nama panggilan mu. Alvaro Manique, ya agak sedikit luar, panggil aja Al." Senyum Alvaro

Entah kenapa aku merasa kesal saat melihat mereka saling tertawa bersama 😠. Tiba-tiba saja ada yang memanggil Alvaro dari depan kelas Al. Dan ternyata yang memanggilnya Arka.

Arka: "Al, ke kantin yuk!" Ajak Arka

Anya: "Hai Arka, tapi Al nya mau ke kantin bareng kita." Kata Anya lesu

Arka: "Boleh gabung?" Kata Arka menghampiri kami

Keisya: "Anya!" Kata ku berbisik dan mencubit pinggang Anya

Anya: "Aduh! Apaan sih?" Kata Anya kaget kesakitan

Alvaro: "Ayolah ke katin nanti jam istirahat keburu abis." Kata Alvaro cemas

Kami pun ke kantin bersama. Kami duduk di sisi kantin, kami sepertinya memesan makanan yang sama. Saat kami menyantap makanan yang sudah terhidangkan, saat itu  Anya memakan burger yang terisi mayones dan saus. Dan saat itu pula semua berantakan di bibir nya Anya.

Alvaro: "Hm, Anya maaf ya. Ada banyak saus, dan mayones..." Sambil mengelap saus dan moyones yang ada di mulutnya Anya

Anya: "Oh, iya. Makasih ya." Senyum Anya

Mereka benar-benar dekat sekali, rasanya sudah 1 tahun lamanya mereka kenal. Padahal baru beberapa saat saja. Aku hanya bisa melihat ia tertawa bersama.

Arka: "Hei, Isya. Wei, jangan ngelamun." Kata Arka melambaikan tangannya di depan wajah ku

Keisya: "Ish! Apaan sih! Siapa yang ngelamun!" Aku langsung menarik tangannya, dan mengarahkan ke mukanya

Arka: "Aw!"

Keisya: "Uups! Maaf, maaf. Sumpah gua gak sengaja." Kata ku merasa bersalah
Keisya: "Muka lo merah. Maaf ya aduh..." Lesu ku sambil mengelus-ngelus mukanya

Saat itu mereka berdua Al dan Anya benar-benar melihat ku seperti...


The Thrill of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang