Zing Two

34 3 0
                                    

Saat aku buka pintu aku sangat terkejut dan senang, karena yang datang ke rumah ku itu Papa ku. Dia baru pulang dari Amerika, setelah menjenguk kakak ku yang sedang kuliah disana.

Keisya: "Papa." Teriak aku dan memeluknya

Papa: "Hei, Keikei. Ayo duduk." Peluk papa dan menuntun ku ke ruang keluarga

Keisya: "Pah bagaimana keadaan kaka disana?" Kata ku khawatir

Papa: "Dia baik-baik saja. Dia tidak sakit parah, dia hanya terkena tifus." Jelas papa

Keisya: "Oh, syukurlah!"

Papa: "Mama mana de?" Tanya papa ke dapur

Keisya: "Mama lagi di kantor, mau aku telpon?"

Papa: "Tidak perlu, biar nanti papa aja yang telpon." Kata Papa sambil menghubungi mama

Aku kembali ke kamar. Saat di kamar hp ku berdering.

Keisya: "Siapa ini?" Dalam hati bingung melihat no telepon tanpa nama

Nomor itu pun mati. Terlihat nomor itu sudah menghubungi ku sampai 11x. Akhirnya nomor itu kembali menghubungi ku.

Telpon

Keisya: "Iya, hallo. Ini dengan siapa?"

?: "..."

Keisya: "Oh tante Tika. Maaf ya tan aku baru ke kamar."

Tan.Tika: "..."

Keisya: "Sekarang?"

Tan.Tika: "..."

Keisya: "Iya tan. Aku siap-siap sekarang."

Tan.Tika: "..."

Keisya: "Iya. Waalaikumsallam."

Aku pun bersiap-siap untuk pergi menemani Al ke IFB, untuk membeli beberapa buku. Sebentar lagi Al menjemput ku. 2 menit kemudian suara motor besar terdengar.

Dari luar rumah. Ting, Tong!

Alvaro: "Keisya!"

Papa: "Keikei, ada teman mu!" Teriak papa dari ruang tamu

Keisya: "Iya pah. Tolong suruh masuk pah." Pinta ku

POV Papa

Papa: "Alvaro ya?" Kata papa mengenali Al

Alvaro: "Eh ia om. Om udah pulang." Jawab Al mengenali

Papa: "Baru aja sampai. Kok kamu disini? Lagi main?" Kata Ayah

Alvaro: "Bukan main lagi om, tapi udah pindah." Jelas Al

Papa: "Oh sudah pindah. Kapan?"

Alvaro: "Sekitar 5 hari yang lalu."

Papa: "Oh. Ayo duduk." Kata papa mempersilahkan duduk

Alvaro: " *senyum* Keisya nya dimana om?" Kata Al mencari ku

Papa: "Di atas, sebentar ya om panggilkan." Kata papa ke atas

Tok,tok

Keisya: "Ia pah. Udah di dalam?" Tanya ku sambil membuka pintu kamar

Papa: "Sudah. Kau rapih sekali, mau jalan ya sama Al?" Kata papa meledek tersenyum-senyum

Keisya: "Ih papa apaan sih senyum-senyum. Ia Keikei mau ke IBF, mau beli buku pelajaran." Jelas aku

Papa: "Oh, yaudah sana turun kasian dia udah nunggu lama."

Keisya: "Ia. Keikei pergi dulu ya pah, assalamuallaikum."

Papa: "Waalikumsallam. Hati-hati.

Akhirnya aku pun berangkat ke IBF dengan motor besarnya. Sesampainya di IBF kami berpencar. Saat disana aku mencari sebuah novel, pelayan bilang novel itu ada di bagian paling atas. Kukira raknya tidak terlalu tinggi, dan ternyata raknya cukup tinggi untuk badan ku ini. Sudah ku panggil-panggil pelayan tidak ada satu pum datang. Untung saja ada seseorang yang mau membatu ku, dia orang yang cukup tinggi...








*Go vote





*Go Vote




*Go vote



*Maaf ceritanya agak gak jelas



*Vote. Vote Back




The Thrill of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang