Saat aku buka pintu aku sangat terkejut dan senang, karena yang datang ke rumah ku itu Papa ku. Dia baru pulang dari Amerika, setelah menjenguk kakak ku yang sedang kuliah disana.
Keisya: "Papa." Teriak aku dan memeluknya
Papa: "Hei, Keikei. Ayo duduk." Peluk papa dan menuntun ku ke ruang keluarga
Keisya: "Pah bagaimana keadaan kaka disana?" Kata ku khawatir
Papa: "Dia baik-baik saja. Dia tidak sakit parah, dia hanya terkena tifus." Jelas papa
Keisya: "Oh, syukurlah!"
Papa: "Mama mana de?" Tanya papa ke dapur
Keisya: "Mama lagi di kantor, mau aku telpon?"
Papa: "Tidak perlu, biar nanti papa aja yang telpon." Kata Papa sambil menghubungi mama
Aku kembali ke kamar. Saat di kamar hp ku berdering.
Keisya: "Siapa ini?" Dalam hati bingung melihat no telepon tanpa nama
Nomor itu pun mati. Terlihat nomor itu sudah menghubungi ku sampai 11x. Akhirnya nomor itu kembali menghubungi ku.
Telpon
Keisya: "Iya, hallo. Ini dengan siapa?"
?: "..."
Keisya: "Oh tante Tika. Maaf ya tan aku baru ke kamar."
Tan.Tika: "..."
Keisya: "Sekarang?"
Tan.Tika: "..."
Keisya: "Iya tan. Aku siap-siap sekarang."
Tan.Tika: "..."
Keisya: "Iya. Waalaikumsallam."
Aku pun bersiap-siap untuk pergi menemani Al ke IFB, untuk membeli beberapa buku. Sebentar lagi Al menjemput ku. 2 menit kemudian suara motor besar terdengar.
Dari luar rumah. Ting, Tong!
Alvaro: "Keisya!"
Papa: "Keikei, ada teman mu!" Teriak papa dari ruang tamu
Keisya: "Iya pah. Tolong suruh masuk pah." Pinta ku
POV Papa
Papa: "Alvaro ya?" Kata papa mengenali Al
Alvaro: "Eh ia om. Om udah pulang." Jawab Al mengenali
Papa: "Baru aja sampai. Kok kamu disini? Lagi main?" Kata Ayah
Alvaro: "Bukan main lagi om, tapi udah pindah." Jelas Al
Papa: "Oh sudah pindah. Kapan?"
Alvaro: "Sekitar 5 hari yang lalu."
Papa: "Oh. Ayo duduk." Kata papa mempersilahkan duduk
Alvaro: " *senyum* Keisya nya dimana om?" Kata Al mencari ku
Papa: "Di atas, sebentar ya om panggilkan." Kata papa ke atas
Tok,tok
Keisya: "Ia pah. Udah di dalam?" Tanya ku sambil membuka pintu kamar
Papa: "Sudah. Kau rapih sekali, mau jalan ya sama Al?" Kata papa meledek tersenyum-senyum
Keisya: "Ih papa apaan sih senyum-senyum. Ia Keikei mau ke IBF, mau beli buku pelajaran." Jelas aku
Papa: "Oh, yaudah sana turun kasian dia udah nunggu lama."
Keisya: "Ia. Keikei pergi dulu ya pah, assalamuallaikum."
Papa: "Waalikumsallam. Hati-hati.
Akhirnya aku pun berangkat ke IBF dengan motor besarnya. Sesampainya di IBF kami berpencar. Saat disana aku mencari sebuah novel, pelayan bilang novel itu ada di bagian paling atas. Kukira raknya tidak terlalu tinggi, dan ternyata raknya cukup tinggi untuk badan ku ini. Sudah ku panggil-panggil pelayan tidak ada satu pum datang. Untung saja ada seseorang yang mau membatu ku, dia orang yang cukup tinggi...
*Go vote
*Go Vote
*Go vote
*Maaf ceritanya agak gak jelas
*Vote. Vote Back
KAMU SEDANG MEMBACA
The Thrill of Love
Ficção AdolescenteTidak enak hati, itulah yang aku rasakan. Karena mamah, aku jadi seperti ini. Kini aku menderita, kalau bukan karena mamah, aku tidak akan jadi temannya. Aku di tugasi untuk membantu murid baru, dia anak teman mamah ku. Merepotkan, pasti. Dia sudah...