Eomma membuat egg-rolls dan bibimbap untuk kami berempat. Eomma, Appa, Aku, Oppa, kami berempat memulai hari kami dengan sarapan bersama.
"Bogum-a, Bomi-ya, baik-baiklah hari ini dan semoga kalian sukses," kata Appa.
"Ne," ucap kami bersamaan namun dengan gaya yang berbeda. Aku menekankan suara sedangkan Bogum mengayunkan suaranya sehingga terdengar menggemaskan.
"Aigo.. Kita tidak tertukar menamai anakkan? Aigoo, uri ddal uri adueliji (anak perempuan dan anak laki lakiku)," ucap eomma sambil menatap kami berdua dan membereskan meja makan.
"Hehe, eomma.. " tanganku mengadah meminta uang, beraegyo.
"Kami berdua lucukan?" Bogum ikut mengadahkan tangannya.
Eomma menggeleng dan memberikan uang kepadaku dan Bogum. "Gamsahabnida," (terimakasih)
"Aigoo~" appa hanya berdecak.
***
"Oppa, kita satu kelas?" Tanyaku ketika sedang menunggu bus."Aku rasa begitu,"
"Ooh.." aku hanya berooh ria dan menatap bus yang datang. "Kaja~" (ayuk)
"Annyeonghaseyo (hallo atau bisa diartikan selamat pagi disini)" ucap kami berdua ketika masuk ke dalam bus.
Bus selalu penuh dipagi hari, apalagi hari kerja dan sekolah seperti ini. Aku dan bogum berdiri di bagian belakang bus bersama para siswa yang lain. Dan aku dapat mendengar jelas bisikan bisikan mereka, terutama para siswi.
"Itu park Bogum?"
"Tampan sekali!!!!"
"Dia anak baru? Disekolah kita? Yaampun!! Aku harus sekelas dengannya"
"Ada kamera? Park Bogum sedang syuting?"
"Dia mirip bogum!!!"Aku menatap saudara kembarku, "heol, (semacam umpatan) nggak dimana mana... sepertinya muka tampanmu mesti ku ganti"
Bogum menatapku serius, "bukankah harusnya kamu bahagia?"
"Kenapa harus bahagia?"
"Karena aku tampan dan aku Park Bogum," ucapnya dan melirik gadis-gadis yang membicarakannya dan memberikan senyuman.
Gadis-gadis tersebut makin berisik.
"Ya, geumanhae.." sikutku.
Bogum hanya tertawa.
Ini bukan pertama kalinya seperti ini. Di sekolah kami yang lama, sebelum Appa pindah, semua orang juga sangat menyamakan Bogum dengan aktor Park Bo-gum. Bukan hanya namanya yang sama, bahkan wajah mereka 11 12, hanya beda satu poin.
Semua gadis (hampir semua) menyukainya.Aku juga menyukainya, tapi melihat dia dikelilingi begitu banyak orang sangat menggangguku. Aku bagaikan manager, yang tidak terlihat bagi orang lain tapi sangat berjasa untuk Bogum. Ya setidaknya itu penilaian aku pribadi.
Intinya... Bogum selalu tenar dimanapun dan kapapun. (Harusnya dia berterima kasih kepada Park Bogum yang asli karena telah menjadi terkenal)
Aku memandang ke arah depan, seorang siswa dengan seragam yang sama mendekat dan berbalik badan ketika mencapai tempat yang diinginkannya. Aku mencoba mengingat wajahnya tadi, sepertinya aku kenal..
Itu bukan wajah yang asing.Tapi siapa???
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Not Twins But...
Teen Fiction[Still Update] Appa, Eomma, Oppa dan Aku. Kami hidup bersama dan berbahagia bersama. Tapi.. bahagia bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan di dunia. Karena ia rentan, dan mudah berubah sesuai dengan keadaan. Ya, semuanya cukup berub...