Chapter 6 : I'll Tell you

51 3 0
                                    

Aku menutup pintu kamar rapat-rapat, dan menghempaskan badan ke atas kasur.

"Oppa.. Oneul, (hari ini) aku merasa menjadi orang yang benar-benar tidak mengetahui apapun,"

Aku membenarkan posisiku dan duduk di atas kasur. sedangka Bogum mendengarkanku dari kursi belajar.

" Musun soriya? (Apa maksudmu?)"

Aku menatap mata Bogum, "Hari ini aku mendapatkan kejutan,"

"Dari?"

"Pertama, Lee Seulbi. Oppa, kau benar benar harus hati-hati. Entah kenapa aku memiliki firasat yang buruk tentang dirinya,"

"Wae? Ahh, tadi dia benar-benar hanya mengajak Oppa pulang bersama,"

"Oppa! Jangnan hajima (jangan bercanda), aku merasa dia benar benar serius mengatakan akan menjadikanku adik ipar. Aku tidak mau!"

Bogum melongo, "Mwo??? Adik ipar?"

"Ne, maengsehae (aku bersumpah) dia gadis yang mengerikan,"

Bogum menatapku serius.

"Kedua, Han Minji dan siapa satu lagi... eum.. oh! Choi Hyomin. Mereka sempat mengatakan sesuatu yang membuatku penasaran,"

Bogum mendengarkan dengan seksama. "Intinya dia bilang sesuatu mengenai hal yang pernah di lakukan Seulbi kepada Hyomin sebelum Oppa datang,"

"Maksudnya?"

"Entahlah, sepertinya meraka berdua pernah terlibat suatu masalah"

Bogum hendak membuka mulut namun langsung ku potong, "Ketiga, bukannya aneh jika aku memiliki wajah yang mirip dengan Jeong Baro?"

"Mungkin dia operasi plastik?"

"Ya mana mungkin,"

"Kalau begitu terima saja bahwa mungkin dia adalah orang yang mirip denganmu"

"Ya Oppa!"

"Ada lagikah?"

"Ada.. tadi saat pulang entah mengapa dia berterima kasih padaku dan padamu kerena telah menjadi magnet. Dan Gitae juga mengatakan aku adalah penyelamat hidup Baro,"

"Mwo???!!!"

"Ssst!! Kenapa kamu berisik banget!"

"Ani, Oppa kaget mendengarnya"

Tiba-tiba terdengar pintu rumah terbuka, "Eomma pulang"

Bogum bangun dari duduknya, "Ya na dongsaeng,(adik) kita bicara lagi nanti"

Ia keluar dari kamar dan segera menyambut Eomma dibawah. Aku dapat mendengarnya.

"Aku benar-benar penasaran..." Aku menbiarkan diriku sekali lagi menghempas kasurku.

***
Bogum mencari seseorang di kontak handphonenya,

"Song...song... ah ini dia"

Bogum mondar mandir, menunggu telponnya diangkat.

"Yeoboseo? Ah.. song Baek Jo, naya (ini aku). Apa kau merindukanku?"

"BaekJo, kau tahukan aku pindah sekolah?"

"Ne" terdengar suara dari seberang, nampak bersemangat. "Bagaimana bisa kau baru mengatakannya sialan? Harusnya aku membuat pesta sambutan"

"Kau berlebihan," bogum tertawa. "Ya, besok kita harus bertemu oke? Dan aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan padamu,"

"Pertanyaan macam apa? Kau lucu ya," ucap suara diseberang

"Kaukan ketua siswa di Seungri, pasti tau! Aku punya banyak pertanyaan tentang teman sekelasku, terutama Jeong Baro,"

Tidak ada respon disebelah.

"Yeoboseo?? BaekJo?? Ya! Yeoboseo?"

"Ah mian Bogum-a, tadi ada sedikit gangguan. Gurae (baiklah) kalau memang itu maumu, aku akan menjelaskan dengan baik siapa si bajingan itu,"

"Mwo? Bajingan?" Bogum menganga.

"Tenang saja, kau aman bersamaku. Sampai jumpa besok Bogum-a"

"Ah ne," jawab Bogum dan mengakhiri telphonenya.

Jeong BaRo, bajingan macam apa dia?
Bogum memijat-mijat lehernya, "Aigoo aku terlalu banyak berfikir"

We're Not Twins But...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang