"Eh,"
Seorang gadis yang merasa bahunya ditepuk menoleh ke belakang.
"Liat catatan les yang minggu lalu dong, waktu itu gue nggak masuk," ucap seorang lelaki yang tadi menepuk bahunya.
Gadis itu mengambil catatannya dan dengan ragu ia menyerahkannya pada lelaki itu. "Sorry ya catatan gue lumayan berantakan."
"Iya gapapa. Nanti pulang les gue mau fotokopi dulu ya."
Gadis itu mengangguk, ia merasa familiar dengan lelaki yang duduk di belakangnya. Karena penasaran, ia kembali menoleh ke belakang untuk memastikan. Gadis itu terkejut ketika lelaki tersebut juga ikut menoleh. Lelaki itu bahkan melempar senyum padanya.
Malu bukan main, lelaki itu adalah anak kelas sebelah yang selama ini ia taksir.
"Thanks ya," ucap sang lelaki sambil mengembalikan lembaran kertas yang baru saja ia fotokopi.
Gadis yang berdiri di hadapannya mengangguk pelan dan mengucapkan 'sama-sama'.
"Oh iya, gue Andrean. Nama lo siapa?" tanya lelaki yang baru saja menyebut namanya Andrean.
Percakapan keduanya terhenti ketika sebuah mobil sedan berhenti di depan tempat fotokopi dan membunyikan klakson. Jendela mobil bagian penumpang depan terbuka sedikit dan terdengar teriakkan 'cepat' dari sana.
"Gue duluan ya," ucap gadis itu sambil terburu-buru masuk mobil dan duduk di bangku belakang.
Andrean merasa telah kehilangan kesempatannya namun begitu melihat coretan di kertas hasil fotokopi, seulas senyum tersungging di bibirnya.
Krisan. Krisan. Krisan.
Tertulis belasan kata 'Krisan' dengan beragam bentuk tulisan di sana.
"Krisan," gumam Andrean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crawling Back
FanfictionAndrean memang sudah cinta mati pada Krisan. Mau mengelak bagaimana pun juga Andrean masih akan terus mengharapkan Krisan. Krisan bisa mematahkan hatinya berulang kali. Dan ketika hatinya sembuh, ia akan kembali untuk Krisan.