"Tuh udah gue bilang kan," Franda tertawa.
Shara beranjak dari meja makan, ia pamit untuk pergi lebih dulu karena ada kelas pagi. Ia seorang mahasiswi . Memang kakaknya ini orang yang pintar, ia tidak segan-segan berkutat di layar monitor untuk tugas yang akhir-akhir ini membuat nya sibuk dan harus menyelesaikan skripsinya hingga pulang larut malam.
"Shara berangkat dulu ya mi," ia menyalami punggung tangan dan mencium pipi ibunya.
"Hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut," mami memperingati.
"Oke mi, bye." Ia meninggalkan ruang makan dan pergi menuju garasi.
Setelah selesai makan, Franda melihat arloji yang terikat di pergelangan tangan nya.
"Waduh udah jam 6.45 mi, papa mana ?" Franda terkaget-kaget dan langsung beranjak dari kursi.
"Papa kan pergi ke luar kota, ada tugas memang nya kamu ga tau?" Tanya mami dengan santai.
"APAA ??? Terus aku siapa yang nganter mi?" Franda terbujur kaku di hadapan mami dan pasrah dengan keadaan.
"Kamu naik kendaraan umum ya," mami menyeringai.
Tidakkk angkutan umum lagi.
Franda sedang duduk di halte menunggu bus yang akan mengantarkannya ke sekolah. Ia menarik nafas dalam-dalam dan pasrah karena ia tahu gerbang sekolah sudah di tutup dan ia harus kena hukuman karena tidak mengikuti kelas pertama.
Akhirnya bus datang
Ia masuk ke dalam bus yang penuh, OMG ini yang disebut berdesak-desakan karena banyak orang yang akan pergi ke tempat kerjanya, karena ini jam masuk kantor.
Mana kak Shara sibuk, kasian kalo Franda menjadi bebannya hari ini.Bus berhenti tepat di gedung sekolah yang megah ini. Franda terkulay lemas saat melihat gerbang sudah ditutup.
"Kan gue telat," batinnya.
Tiba-tiba dari kejauhan seseorang terlihat asing baginya, namun ia tak tahu siapa yang sedang mendekat ke arahnya dan membuka kan gerbang yang terkunci.
"Yuk masuk, keburu ada yang lihat,"
Franda memasuki sekolah dan berjalan di belakang cowo tinggi dengan halis tebal dan rambut jambulnya.Lalu Franda memperkecil langkahnya dan berhenti. 'He' menengok ke arah belakang dan menatap tajam Franda. Seraya bertanya kenapa? Karena ia sekarang sedang berada tepat di ruang kepala sekolah.
Franda kikuk dan kaget karena ia memasuki ruangan itu tanpa izin dan menaruh kunci yang berhasil membuat Franda selamat.
Ia mendekat dan mencekal tangan Franda, membawa Franda ke koridor dan meninggalkannya di ruang kelas X-3. Di papan pengumuman terpampang jelas nama FRANDA ERINSCA SM.Ia memasuki ruangan yang seperti kapal pecah, ribut karena tidak ada guru. Seperti yang Franda ketahui hari ini di sekolahnya ada jam pelajaran kosong. Franda memasuki kelas dan melihat sekitarnya, kelas yang tadinya ribut kini hening seketika melihat Franda mengucapkan salam seraya berdiam diri di ambang pintu.
Satu bangku ujung kanan tepat disebelah perempuan berpostur tubuh mungil dengan kawat gigi dan kulit putihnya.
Franda menghampirinya dan tersenyum. Ia melihat name tag yang tercantum di bajunya, Reinna Seeren N. Baiklah itu cukup bagiku, dia terlihat santun."Hai," ucapku kaku.
Ia tersenyum menunjukkan gigi rapih berbehel keramik itu.
"Hallo, Franda Erinsca," ia menyipitkan matanya seraya melihat name tag yang berada di pakaian ku.
"Boleh aku duduk disini?" aku tersenyum padanya.
"Boleh," ia membalas senyum Franda.
Belum sempat mereka mengobrol seseorang memasuki ruang kelas. Tiba-tiba semua terdiam akan seseorang yang tepat berada di depan kelas.
"Gibran ?" Batin Franda.
"Kamu kenal kakak kelas itu ?" Reinna bertanya dan menunjuk kearah cowo itu.
"Iya, memangnya kenapa?" Franda mengernyitkan dahinya.
"Gpp, dia Ketos disini kan?" Reinna tidak terlepas dari cowo yang berada di depan kelas saat ini.
Kayaknya dia suka deh sama Gibran. Batin Franda.
Holla para penggemar fiksi remaja!
Kalian jangan pernah bosen ya sama cerita SOMEONE jangan di hapus dulu dari daftar list kalian. Soalnya cerita ini NEW UPDATE dari prolog sampe akhir cerita. Dan untuk mempercepat selesainya cerita, POWER TOWER di pending dulu guys. Karena cerita PT nyambung sama Somone-1. Makasih yang udah mau baca cerita aku. Pliss voment oke. Bye ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [new update]
Teen FictionTiap tetesan keringat ini membuatku tahu apa itu artinya hidup. Dunia Ku penuh dengan tantangan, tanpa satu hal terkecuali hati. Aku terdorong untuk masuk kedalam dunia ini, terikat akan aturan yang mungkin orang lain bilang hidupmu terkekang. Tapi...