"Gibran !" Panggil seseorang dengan nada menyentak.
Gibran terbangun dari lamunannya, ia sadar selama gurunya menerangkan ia hanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.
"Ii..I,iya bu," melongo seperti orang celeno
"Kenapa kamu melamun ? Saya menerangkan kamu malah bengong!" sentak bu Arini membuat seantero kelas hening sesaat.
"Maaf bu," kata Gibran menyesal
"Keluar kamu dari kelas saya !" Pinta bu Arini cepat sambil berkacak pinggang
"Ta...ta pi.." Jawab Gibran terbata-bata
"CEPAT !" Satu kelas tersontak kaget saat meja guru di gebrak
Gibran permisi keluar dan wajahnya tampak bersemu merah.
Gue bodo apa bego sih ?!
Baru pertama kali gue masuk kelas bu Arini di tendang keluar gitu aja! Gimana nasib nilai sikap gue. Tuhan, bantu hamba-Mu.Gibran tampak seperti orang dungu melengok kanan kiri di tepian koridor yang sepi.
Ia fikir kenapa harus kelas bu Arini sedangkan bu Arini wali kelasnya. Bisa gawat kalo nilainya semua dikurangi.
Gibran melangkahkan kaki menuju lapangan sekolah. Ia megambil basket yang berada di pinggir lapangan dan men-dribble nya.
Dug...
"Aduh.." seseorang terkena serangan Gibran.
"Sorry, gue ga sengaja" jawab Gibran sambil menghampiri cewe yang berada tepat dibawah ring basket.
Kenapa coba ni cewe muncul tiba-tiba ?
"Lo ga apa apa kan ? tanya Gibran saat ia melihat gadis itu berlari
Aneh ...
Gibran memainkan kembali basket nya dan SHOT !
***
"Pasien sudah boleh dibawa pulang siang ini, semoga lekas sembuh" seseorang dengan jas putih melekat di tubuhnya tersenyum melihat kondisi Franda yang sudah membaik.
Sudah hampir 4 minggu ia berada di ruangan yang menurutnya mengerikan. Pasalnya setiap kali ia mencium bau rumah sakit ia trauma akan masa kecilnya.
Mengingat masa lalu nya, sekelebat bayangan itu muncul di kepala Franda. Ia masih teringat Ryan.
Franda mengambil handphone nya diatas meja, ia membuka pass dan membuka galeri. Terlihat foto Ryan masih kecil, lucu.
Ia tersenyum sendiri, dan berfikir ingin cepat-cepat masuk sekolah. Biar bisa ketemu Ryan.***
"Gibran, lo mau kemana cuy buru-buru amat, emak lu mau lahirkan lagi ?" Tanya Thomas geli melihat Gibran merogoh tasnya dan membuka ponselnya.
"Ah gue udah telat, Sampein ke Dimas gue gabisa balik bareng," Gibran memasukkan kembali buku-buku dan semua peralatan yang ia keluarkan.
"Oke ttdj," kata Thomas sambil mmicingkan mata sebelah
"Najis lu banci, apaan lagi ttdj ? Lu punya kamus sendiri yang ga dimengerti banyak orang," Gibran menggidig, dan pergi keluar pintu kelas.
"Ttdj itu tiati dijalan," teriak Thomas kepada Gibran yang sudah menghilang dibalik kerumunan orang banyak.
. . .
"Assalamualaikum," sapa Ryan saat masuk kedalam rumah.
"Waalaikumsalam, Ryan udah pulang?" tanya lelaki paruh baya yang duduk bersebelahan dengan istrinya
"Papah ? Kapan pulang ?" Tanya Ryan melongo
"Ayo kalian berdua duduk disini ya, aku buatin minuman sama makanan ya," tante Zahra menuju dapur
"Sini duduk Ryan," ia menuruti apa yang diminta lelaki itu.
"Nih," ia memberikan sesuatu."Apa ini pah ?" Tanya Ryan bingung
"Buka dulu aja,"
Ryan membuka kotak kecil itu, ia melihat ada gelang yang dibawahnya tersimpan foto.
"Kamu masih inget ? Papah nemuin ini di laci gudang," kata Papah Ryan sambil mengingatkan kembali
Ryan mengangkat gelang itu dan melihat foto yang sudah kusam. Disana ada seorang gadis kecil berpakaian kebaya dengan anak laki-laki memakai pakaian adat yang senada.
Franda ?
"Nih makanan nya di coba ya," tante Zahra tiba di ruang tengah dengan membawa orange jus dan camilan lezat.
"Emm... Pah Ryan ke kamar dulu," pinta Ryan sambil membawa barang miliknya
"Ryan, kalo mau makan tante udah sediain di atas meja makan," sahut tante Zahra
Tidak ada balasan, Ryan menaiki anak tangga. Ia menuju surga kecilnya yaitu kamarnya.
Ryan menutup pintu dan membanting diri di kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya.
Terpampang jelas di muka nya raut penyesalan dari masa lalu. Ia fikir bokapnya gaakan pernah ingat lagi masa lalu nya."Apa maksud semua ini ?" Ryan berceletuk sendiri
Ryan memejamkan mata nya dan tertidur pulas. . .
Holla !!
Udah lama ga update ceritanya jadi simpang siur. Oke semoga kalian tetep suka. Jangan lupa vote and comment ! Thanks ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Someone [new update]
Novela JuvenilTiap tetesan keringat ini membuatku tahu apa itu artinya hidup. Dunia Ku penuh dengan tantangan, tanpa satu hal terkecuali hati. Aku terdorong untuk masuk kedalam dunia ini, terikat akan aturan yang mungkin orang lain bilang hidupmu terkekang. Tapi...