Part 1

153 9 0
                                    

Pukul 6.45

Franda turun dari mobil, lalu ia berpamitan pada papah-nya.

"Udah nyampe pah, Franda masuk sekolah dulu ya," Franda memeluk dan mencium punggung tangan laki-laki itu.

"Hati-hati sayang, have a nice day." laki-laki itu berlalu dengan mobil putihnya yang mengkilat.

KRINGGGG !!!!

Bel berbunyi tepat pukul 6.50 lebih cepat dibanding yang gue kira.

"Duh maaf ga sengaja ." Badanku terdorong kedepan. Aku terburu-buru karena bel telah berdering.

"Iya ga apa-apa, maaf juga ya." katanya sambil bergegas memasuki gerbang karena ia pun khawatir terlambat. Dalam benakku berpikir, " Orang tadi kenapa mirip sama ... Oh My God gue lupa," and lupakan.

P E N G U M U M A N 

Bagi siswa dan siswi baru harap kumpul di lapangan outdoor. Segera ! Terima kasih.

Begitu pengumuman yang disampaikan oleh anggota OSIS.

Saat pengumuman itu di siarkan Franda kebelet pipis.
"Duh ganahan nih, gue tinggal aja kali ya bentaran doang." Franda lari sekencang mungkin ke koridor.

"Duh, gue ada dimana ?" Franda tersesat disaat yang tidak tepat. "Duh gimana nih, mana ni sekolah gede banget," Franda mulai parno. Dia tengok kanan kiri sepi. Franda berada di koridor yang sangat sepi, disana tidak ada seorang pun.  Banyak tanaman rambat dan lumut lembab, sunyi tak ada seorang pun disini.

Franda tidak bisa menahan rasa takutnya. Keringat dingin bercucuran mulus dari dahinya. Ia berjongkok dan menutup kedua mata dengan tangannya.

Tiba-tiba suara sepatu seseorang terdengar jelas olehnya. Sekarang ia lebih takut dari sebelumnya.

"Tuhan.. Tolong gue,, gue takut banget,"

"Hei, lo kenapa ada disini?," suara yang terdengar asing dikuping Franda membuat ia semakin takut.

"Hei lo nangis ?"

"Gue takut banget, tolong jangan apa-apa in gue. Gue ..Gu. E."  gumam Franda.

"Hei tenang, gue ga gigit ko. Gue ga akan apa-apain lo," jawab pria itu

Franda membuka matanya dan menyeka keringat yang sedari tadi meluncur dengan mulus di dahinya.

"Lo siapa? Tolong gue. Disini gue siswi baru," jelas Franda setelah melihat cowo yang tersenyum tipis padanya.

"Ayo bangun, nanti baju lo kotor," sahut cowo jangkung dengan paras ganteng dan putih ini mengenakan seragam SMA-nya dan tepat di kerah baju yang ia gunakan ada PIN yang terpampang OSIS.

"Thanks," jawab Franda setelah terbangun dari posisi jongkok nya.

"Ga masalah, pertanyaan yang gue Sampein belum lo jawab,"

"Apa ?"

"Kenapa lo bisa ada disini," tanya pria yang belum diketahui namanya itu. "Sebelumnya gue mau tau nama lo dulu,"

Dengan gugup Franda menjawab pertanyaan nya, " Na-m ma gue Franda Erinsca Sarvyso Muham, gue anak baru disini, dan tadi gue sempet kebelet pipis jadi gue tujuannya mau ke kamar mandi tapi malah tersesat," jelasnya dengan agak sedikit canggung karena tidak terbiasa mengobrol dengan orang yang tidak ia kenal.

"Wow, nama lo panjang banget. Mmm.. Gue suka ujung nya 'sarvyso muham' kenalin gue Gibran dari kelas XI MIA-4 gue juga ketua OSIS disini. Btw, lo udah telat sekarang jam 7.40" ia melihat jam digital hitam bermerk nya.

"Oh maaf, kirain.."

"Eh gue rasa lo harus ke lapangan sekarang, kalo lo mau ngobrol lagi gue ada di ruang OSIS," tawarnya pada Franda.

"Yuk gue anter lo ke lapangan,"

"Mmm... Iya kak ," sahut Franda dengan terbata-bata sedikit gugup dan kaku karena ternyata ia kakak kelasnya.

"Ckck.. Gausah panggil gue kak, panggil nama aja ya." Gibran tertawa kecil dan tersenyum dengan lesung di pipi kanan nya.

Gue meleleh fix !
Parasnya karismatik, jangkung putih. Tuhan, gue kenapa deg-degan gini ?

"Hei lo ngelamun?" suara Gibran membuyarkan lamunan Franda.

"E..engga ko kak,"

"Gue udah bilang panggil nama aja, lo lupa ya ?"

"Oh iya, kak. Eh maksudnya Gibran."

"Nah gitu," Gibran nyengir," yuk,"

Gibran mengantar Franda ke lapangan.

"Gue anter sampe sini ya, oh iya mana HP lo?"

Ko tiba-tiba dia Nanyain HP gue ?

"Woi, ngelamun mulu. Gue tau ko kalo gue ganteng makanya lo kaya gini salting ya ?" Gibran menggoda Franda dengan jahil.

"Isshh.. Geer ah, tadi mau apa ? Sorry gue tadi ngelamun," ujar Franda dengan sedikit muka merah.

"Tuh kan makanya jangan liat gue terus nanti lo bisa diabetes,"

"Emang nya kenapa kak ? Eh maksudnya Gibran ?"

"Because ..."

Someone [new update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang