Chapter 3

8.4K 898 35
                                    

Hyemi memakan sarapannya dengan tenang. Tidak mewah. Hanya sepiring nasi goreng kimchi buatannya.

Tidak seperti Hyemi yang tenang. Mark justru terlihat sangat rusuh. Lihat saja mejanya, banyak sekali nasi yang berceceran disana.

"Hey, kau ini kenapa sih?" Tanya Hyemi yang sudah menyeselaikan sarapannya. Gadis itu meraih segelas air putih dan kembali menatap Mark yang duduk di hadapannya.

"Moodku sedang buruk." Mark menyahut tanpa menatap wajah Hyemi. Pria itu juga melempar piringnya menjauh. Kemudian tangannya meraih gelas air putih dihadapannya.

"Waeyo? Eh iya, kau bilang kau akan pulang larut. Tetapi, jam 9 malam kau sudah pulang. Kau juga bilang kalau akan membawa seorang yeoja. Tetapi nyatanya, kau pulang sendiri. Ada apa? Apa ada hubungannya dengan itu?" Tanya Hyemi panjang lebar. Gadis itu menatap Mark yang kini meremas gelasnya.

"Bukan urusanmu." jawab Mark ketus sambil menatap datar Hyemi.

"Ya aku tau. Tetapi, aku hanya ingin tau." Ujar Hyemi memutar kedua bola matanya jengah.

"KUBILANG BUKAN URUSANMU!!!" Mark melempar gelas yang sedang ia genggam kearah tembok. Membuat gelas transparan itu melebur menjadi potongan potongan kaca kecil yang berbahaya.

Hyemi tertegun. Ia mematung sambil menatap Mark yang kini membanting bangkunya. Pria itu juga berteriak marah. Dan hal itu sungguh membuat Hyemi ketakutan.

"Ba-baiklah. Aku akan berangkat." Hyemi mengambil tas sekolah berwarna hijau tosca polos miliknya. Memilih untuk kabur daripada menjadi pelampiasan kemarahan yang tak berdasar pria itu.

Hyemi berjalan dengan tenang kearah pintu. Dan, Oh bodohnya Hyemi! Gadis itu kan tidak tahu password apartemen ini.

Saat Hyemi berbalik, Hyemi melonjak kaget. Gadis itu kaget karena Mark yang sudah berada dibelakangnya. Pria itu memiliki jurus ninja milik Ninja Hatori yah?

"Jalang pabo!" Mata Hyemi melotot saat Mark mengucapkan kata itu lagi.

Mark menyelipkan jari jarinya diantara jari jari mungil milik Hyemi. Menggenggamnya erat lalu mengecupnya sekilas. Pria itu dengan biadabnya tersenyum manis, membuat jantung Hyemi memompa darah lebih cepat. Membuatnya seolah akan meledak.

"Mianhae. Kajja kita berangkat, Mrs. Tuan." Ucap Mark dengan manis. Pria itu menggenggam erat tangan Hyemi. Membuka pintu apartemennya dan menggandeng Hyemi menuju basement. Mengambil mobil kesayangannya.

😳😚😘

Perjalanan menuju sekolah dilalui hanya dengan keheningan. Hyemi kini menjadi canggung saat menatap Mark. Detak jantung gadis itu seolah tak menentu. Membuat suhu tubuhnya naik dengan drastis.

Kini mereka-Mark dan Hyemi- sedang berada diparkiran sekolah. Mark memarkirkan mobil sport warna hitam miliknya dengan rapih. Lalu pria itu keluar dari mobilnya.

Hyemi juga melakukan hal yang sama. Gadis itu menatap Mark sekilas lalu menunduk.

"Go-gomawo Mark-sshi." Hyemi menelan salivanya kasar. Membasahi tenggorokannya yang tiba tiba saja mengering.

"Ne. Ayo ku antar kekelasmu." Mark kembali meraih tangan Hyemi. Sedikit menyeret Hyemi untuk ikut bersamanya.

Walaupun Hyemi berontak, memangnya Hyemi bisa apa? Berteriak minta tolong? Semua penghuni SMA Hwangu 01 saja takut pada Mark. Mau tak mau, Hyemi harus mau diantar oleh Mark.

Mark's Darkness✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang