Angin malam berhembus dengan kencangnya di jalanan kota Seoul yang dingin. Seorang wanita berjalan dengan membawa sebuah kantung belanjaan seraya berjalan di pinggir jalan raya.
Hyemi menghembuskan nafasnya kasar saat lagi-lagi angin berhembus kencang. Gadis itu kesal karena jaket yang ia pakai tidak melindunginya dari rasa dingin.
"Ah, andai kau ada di Korea, Mark," keluh Hyemi.
Sudah hampir dua bulan Hyemi ditinggal pergi oleh Mark ke Taiwan. Alasannya karena Mark akan membuka cabang restauran di sana, negara kelahirannya.
Tin tin
Hyemi menoleh ke samping kanannya. Di sana ada sebuah mobil sport berwarna merah yang menyala.
Hyemi berjalan mendekat kala kaca mobil turun dan menampakkan sosok Wonwoo.
"Mi-ya, kau ingin kemana?" tanya Wonwoo.
Hyemi tersenyum dan menjawab, "Rumah. Aku tadi habis membeli sabun dan pembalut."
Wonwoo tidak menyahut dan ber'oh' ria. Sedangkan Hyemi sedari tadi terus memeluk dirinya untuk mengurai rasa dingin.
Wonwoo yang memahami gelagat Hyemi pun tersenyum lalu berkata, "Masuklah. Aku tau kau sedang kedinginan."
Tanpa basa-basi. Hyemi langsung berputar dan membuka pintu mobil milik Wonwoo. Wanita itu segera menghangatkan dirinya dengan penghangat yang ada di mobil Wonwoo.
Wonwoo tersenyum lagi dan mulai menjalankan mobilnya. Pria itu akan mengantar Hyemi pulang terlebih dahulu baru ia akan pulang ke rumahnya.
"Mark belum pulang?" tanya Wonwoo.
Hyemi menoleh, "Belum."
"Hm, lalu kenapa kau pergi tidak naik mobil? Bukan kah di rumahmu dan Mark memiliki banyak mobil?" tanya Wonwoo lagi.
"Percuma saja punya banyak mobil. Aku tidak bisa mengendarainya. Lagipula, Mark tidak mengizinkan aku untuk naik mobil sendiri," jawab Hyemi cepat.
"Apa kau tidak takut?"
Hyemi mengernyit bingung dengan pertanyaan Wonwoo. Namun wanita itu tetap menjawabnya.
"Takut? Takut apa?" Hyemi berbalik tanya.
"Musuh Mark. Kau tahu'kan kalau musuh Mark bertambah banyak? Apalagi sekarang ia sukses diberbagai macam bidang," jawab Wonwoo.
"Sebenarnya aku sedikit takut. Yah mengingat waktu itu aku hampir pernah dibakar hidup-hidup oleh orang suruhan si penyuntik dana gelap, Mr.Jackson," ujar Hyemi yang langsung bergidik kala membayangkan hal yang pernah menimpanya itu.
Wonwoo ikut bergidik saat membayangkan hal yang Hyemi ceritakan. Karena pada saat itu, Wonwoo juga ada di sana.
"Kau harus lebih berhati-hati," ujar Wonwoo.
Hyemi mengangguk setuju dan berkata, "Pasti! Aku akan berhati-hati."
Lagi-lagi Wonwoo tersenyum. Hyemi tetap tidak berubah. Tetap pemberani dan sedikit penakut. Aneh memang. Tapi itulah faktanya. Buktinya, Hyemi berani melawan kata-kata Mark saat SMA dulu. Tetapi jika Mark sudah marah Hyemi justru menciut.
***
Hyemi melambaikan tangannya pada Wonwoo yang telah mengantarnya sampai rumah. Setelah memastikan Wonwoo sudah menjauh, Hyemi cepat-cepat berlari ke dalan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mark's Darkness✔
FanficHe's from the darkness. He's a player. But, he's my future. Jung Hyemi dijodohkan dengan cucu pemilik sekolahnya, Mark Tuan. Mark sendiri adalah berandalan yang paling ditakuti disekolah. Ia juga pembalap liar dan playboy. Kalau Hyemi dijodohkan den...