Mark menghela nafasnya berat. Ia menutup matanya dengan sebelah tangan.
Mark benar-benar merasa malu. Setelah membuat keributan di kantor polisi dan menuduh Sowon meracuni istrinya, rumah sakit menelfonnya dan mengatakan bahwa Hyemi hanya syok.
Mark melirik Hyemi yang kini tertawa pelan. Hyemi sedang duduk di atas ranjang rumah sakit.
"Apa yang lucu?" tanya Mark sinis.
Hyemi kembali tertawa tanpa menjawab pertanyaan Mark.
Dengan langkah yang sedikit dihentak karena kesal, Mark berjalan mendekati Hyemi dan langsung menyentil kening Hyemi.
"Aw! Kau gila?!" keluh Hyemi seraya memegang keningnya dan langsung menatap Mark tajam.
"Ya, aku gila! Aku gila karenamu! Kalau sampai tadi rumah sakit menelponku dan mengatakan kau keracunan, sudah kupastikan Sowon dan Wonwoo akan ku mutilasi!" sahut Mark setengah melotot.
Hyemi kembali tertawa setelah melihat Mark yang seperti orang kesetanan. Ia tersenyum manis seraya menatap Mark dengan pipi memerah.
"Sudahlah, lagipula aku dan anak kita sehat," ujar Hyemi mencoba menenangkan Mark.
Mark menghela nafas panjang dan memeluk Hyemi dari samping. Menyenderkan kepalanya pada pundak wanitanya.
"Aku tadi lelah makanya marah. Anak kita berani sekali pada ayahnya, sama sepertimu," ujar Mark.
Hening menyelimuti mereka. Begitu pula dengan kehangatan. Hyemi berdeham. Ingin mengatakan sesuatu.
"Mark, jika aku mengandung anak laki-laki, nama apa yang ingin kau berikan?" tanya Hyemi.
"Hm, Kelvin Tuan atau Ken Tuan," jawab Mark.
"Tapi jika perempuan?" tanya Hyemi sedikit menciut.
"Lauren Hanna Tuan atau Ve Tuan mungkin," jawab Mark seperti menimang.
"Kau lebih bahagia jika aku mengandung anak laki-laki atau perempuan?" tanya Hyemi dengan nada yang lebih pelan.
Mark tersenyum mendengar ucapan istrinya yang takut-takut. Sungguh, Mark sangat gemas dengan istrinya saat ini.
"Aku lebih senang jika kau sehat dan melahirkan anakku dengan keadaan yang sehat juga," jawab Mark seraya mengusap puncak kepala Hyemi gemas.
"Mark, tadi dokter memeriksaku dan sekalian memeriksa kehamilanku. Ia bilang aku sudah ada di usia lima bulan dan jenis kelamin anak kita adalah perempuan dan laki-laki," ucap Hyemi pelan.
Mark mengernyit bingung. Sedangkan Hyemi yang menyadari ada kesalahan dalam pengucapannyapun segera membenarkan.
"Maksudku aku mengandung dua anak sekaligus. Hm, kembar," jelas Hyemi.
Mark terdiam sesaat. Mencoba mencerna kata demi kata yang Hyemi ucapankan.
"Astaga! Kau sudah lima bulan? Kembar? Mulai sekarang aku akan selalu di sampingmu. Pekerjaanku akan ku serahkan kepada Jimin. Yang benar saja, Mi-ya! Ayah macam apa aku?!" ujar Mark dalam satu tarikan nafas.
Hyemi terkekeh melihat Mark yang berubah banyak bicara. Dengan gemas Hyemi menarik hidung Mark.
"Aku mencintaimu," ujar Mark seraya memeluk Hyemi dari samping.
"Aku juga," sahut Hyemi yang langsung menghadap Mark dan membalas pelukannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Mark's Darkness✔
FanfictionHe's from the darkness. He's a player. But, he's my future. Jung Hyemi dijodohkan dengan cucu pemilik sekolahnya, Mark Tuan. Mark sendiri adalah berandalan yang paling ditakuti disekolah. Ia juga pembalap liar dan playboy. Kalau Hyemi dijodohkan den...