Chapter 9

5.9K 733 54
                                    

Hyemi berjalan malas memasuki kamarnya. Menutup pintunya dengan kencang. Matanya sudah sangat mengantuk. Ditambah lagi ia sudah sangat lelah karena hari ini adalah hari pertunangan nya.

Hyemi berteriak tidak jelas. Bersumpah serapah dengan mata yang hanya sudah segaris. Gadis itu terus mendumal sambil melempar flat shoes nya asal. Gadis manis itu langsung tengkurap diranjangnya. Menenggelamkan wajahnya dibantal.

Ceklek

Pintu kamar Hyemi dibuka. Hyemi menoleh sebentar ke arah pintu lalu kembali menenggelamkan kepalanya di bantal. Betapa bodohnya Hyemi menoleh padahal ia sudah tahu kalau orang itu adalah Mark.

"Kau mau apa? Aku mengantuk." Gumam Hyemi lemas. Gadis itu bahkan hampir tertidur kalau Mark tidak menarik bantal yang ia pakai.

Hyemi melirik kesal Mark, namun hal itu tak berlangsung lama. Gadis itu mengambil bantal yang sedang Mark gunakan untuk bersender. Mengadu kepala besi milik Mark dengan kayu dari kepala kasur. Rasakan!

Telinga Hyemi dapat mendengar kalau Mark meringis kesakitan. Namun, gadis itu tak peduli. Sekian detik kemudian, gadis itu telah tertidur dengan lelap dan bermimpi.

***

"Oppa... Ayo bermain petak umpet denganku." ujar seorang gadis berusia 7 yang lucu. Dengan rambut panjang dan poni yang menutupi keningnya. Menambahkan kesan imut pada gadis mungil itu.

Gadis itu menghampiri seorang anak laki laki yang berusia sekitar 10 tahun. Pria kecil yang sangat manis dan lucu. Gadis mungil itu mengambil sebuah buku yang sedang kakaknya baca dengan serius. Gadis itu menaruhnya di meja. Membuat kakaknya dengan gemas menyubit kedua pipi berisi milih gadis manis itu.

"Kajja... Kau sungguh menggemaskan. Aku sungguh mencintaimu Mi-ya." Pria itu mendekatkan wajahnya pada gadis mungil itu. Mengecup bibir gadis itu ringan.

"HOSEOK-AH! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Tiba-tiba seorang wanita paruhbaya datang. Tak sendiri. Wanita itu datang bersama seorang pria juga. Mereka adalah Ibu dan Ayah dari Hyemi dan Hoseok.

"Ibu... Aku... " belum sempat Hoseok melanjutkan penjelasannya. Ayahnya memotong.

Mark's Darkness✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang