Chapter 5

6.7K 752 33
                                    

Hyemi menatap bosan Wonwoo yang kini sedang berpikir. Pria itu sedang berusaha mati martin untuk mengerjakan tugas fisika yang diberikan oleh Park ssaem.

Sedangkan Hyemi sudah menyelesaikannya sejak tiga puluh menit yang lalu. Yah, itu juga karena bantuan dari Park ssaem langsung. Alasannya tentu karena Mark.

Lamunan Hyemi buyar saat Park ssaem berdeham cukup keras. Membuat para penghuni kelas menatap guru manis nan bohay itu penuh tanya.

Mata Hyemi membulat sempurna saat melihat kearah depan. Disana berdiri seorang namja yang tadi pagi ia tabrak. Park Jimin!

"Kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan diri." Ujar Park ssaem yang disambut anggukan dari Jimin.

"Annyeong haseyo... Park Jimin imnida. Kalian bisa memanggilku Jimin. Aku murid pindahan dari Busan. Mohon bantuannya... " Ujar Jimin ramah dengan senyuman manisnya. Dan entah mengapa membuat Hyemi tersenyum malu.

"Baiklah, Park Jimin. Kau bisa duduk dibangku yang kosong dan mengerjakan tugas." Ujar Park ssaem dengan judes. Namun disambut anggukan dan senyuman manis dari Jimin.

Jimin berjalan dengan santai. Menuju ke baris ke empat bangku ke enam. Duduk disana sendirian dan menatap Hyemi sambil tersenyum. Hyemi salah tingkah. Ia mengalihkan pandangannya kearah Wonwoo yang kini bernafas lega.

"Selesai?" Tanya Hyemi.

"Tentu! Aku kan jagonya fisika!" Ujar Wonwoo bangga. Hyemi menggeleng.

"Bagaimana sensasinya tinggal satu apartemen dengan bajingan? Menyenangkan?" Wonwoo bertanya dengan nada sedikit sinis. Membuat Hyemi bingung.

"Membosankan. Memangnya kenapa? Kau cemburu?" Hyemi terkejut kala Wonwoo mengangguk cepat.

"Ya. Aku cemburu," Wonwoo terdiam sejenak. "Mi-ya, jangan berani berani kau jatuh cinta pada Mark. Aku tidak mau kau menangisi bajingan seperti dia." Ujar Wonwoo menatap dalam kedua bola mata Hyemi. Membuat gadis itu hanya dapat terdiam dan membuang muka asal.

Tanpa mereka sadari, Jimin sedari tadi memperhatikan dan menguping pembicaraan antara Hyemi dan Wonwoo. Membuat pria itu tersenyum licik.

"Aku punya umpan. Kini aku hanya tinggal memancing." Desis Jimin dalam hati. Pria itu juga tersenyum manis.

👹👹👹

"Jimin masuk kekelasmu?" Tanya Mark tajam.

"Ya. Kau mengenalnya?" Hyemi menatap Mark yang kini melihat kearah langit.

"Tidak. Hanya tahu beberapa informasi tentangnya." Jawab Mark tanpa menoleh.

Kini, Hyemi dan Mark sedang berada diatap sekolah. Hanya berdua sedang menyantap makan siang yang Mark belikan entah dimana. Duduk dibangku yang terletak tak jauh dari pintu masuk dan keluar.

"Jauhi dia," Ucap Mark tajam. "Dia bukan pria baik baik." Sambungnya. Membuat Hyemi menatap Mark mencibir.

"Lalu kau pikir, kau pria baik baik? Menjijikan." Sindir Hyemi yang langsung mendapatkan hadiah tatapan mematikan dari Mark. Membuat Hyemi hanya mendengus dan mengalah.

"Turuti saja kata kataku." Perintah Mark dengan nada dingin. Dan itu sungguh membuat Hyemi tidak dapat berkata selain 'ya'.

Mark's Darkness✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang