"Kau sedang memasak apa?" Mark berjalan mendekat kearah Hyemi yang kini sedang fokus memasak makan malam. Hyemi hanya menoleh dan kembali fokus memasak.
Hyemi sedang memasak sup miso kesukaannya. Ia tadi juga sudah memasak telur gulung dan juga brokoli tumis.
"Aku bertanya padamu!" Mark memukul pelan puncak kepala Hyemi. Yah, sepelan pelannya pukulan seorang pria tidak akan menyamai pukulan pelan seorang wanita.
"Aw... Appo!" Hyemi menatap jengkel Mark yang kini terkekeh. Menyebalkan.
"Mianhae."
Chu
Jantung Hyemi berhenti berdetak selama beberapa detik. Membuat seluruh organ tubuhnya membeku. Lagi. Mark mengecup bibirnya.
Mark tersenyum disela kecupan ringannya. Dengan jahil, pria berwajah tampan itu menekan bibirnya lebih dalam. Membuat Hyemi seketika lumpuh.
Pria itu melepas kecupannya dan terkekeh geli melihat wajah Hyemi yang sungguh menggemaskan. Membuatnya ingin sekali mencubit kedua pipi gadis manis itu.
"Supmu sudah mendidih tuh," Hyemi terbelalak dan segera mematikan kompor. Salah tingkah. "Terlalu menikmati kecupan ku yah... " Goda Mark yang membuat pipi Hyemi seketika merah padam.
"Ka-kau! Aiish... Ah! Ka-kau makan malam sendiri saja. Ak-aku aku akan makan malam diluar." Hyemi melepaskan celemeknya dan melemparnya ke lantai. Bodoh. Ia segera memungut celemek itu dan meletakannya dibangku. Wajahnya benar benar panas. Suhu tubuhnya juga naik.
Hyemi berjalan menuju pintu. Oh Tuhan! Hyemi kan tidak tahu password apartemen ini!
Hyemi berbalik. Kembali menuju kearah dapur. Hyemi langsung mendapati Mark yang terkekeh geli melihat tingkah bodohnya.
"Kenapa balik lagi?" Mark bertanya dengan nada mengejek.
"Ah... Anu.. Aku--"
"Makan malam saja dirumah. Kau memasak banyak sekali. Aku tidak akan sanggup menghabiskannya." Ujar Mark yang mau tidak mau harus dituruti.
Hyemi berjalan mendekat dan mengambil nasi. Ia duduk dihadapan Mark yang kini sedang menatap Hyemi mengejek.
"Aku akan pergi dan pulang larut malam. Aku aka--"
"Akan membawa seorang yeoja dan aku tidak perlu menunggumu. Baiklah. " Hyemi memakan makanannya. Kemudian menatap Mark yang kini mengacungkan ibu jarinya kepada Hyemi.
"Good girl." Puji Mark. Pria itu tersenyum manis dan memakan makanannya dengan lahap.
Makan malam hari ini hanya di isi dengan keheningan. Hyemi yang tidak ingin berbicara pada Mark. Dan Mark yang hanya fokus kepada makanannya.
🐥🐥🐥
Hyemi menatap bosan indahnya kota Seoul dari balkon kamarnya. Mark sudah pergi satu jam yang lalu saat bajingan itu sudah menghabiskan makan malamnya. Tanpa memberi tahu Hyemi password apartemen ini.
Hyemi benar-benar merasa dirinya hampir mati karena bosan. Ia tidak dapat melakukan hal yang menyenangkan disini. Sungguh amat sangat membosankan.
"Ibu... Ayah... Aku rindu kalian." Hyemi berdesis dengan lirih. Hatinya seakan akan diremas remas. Menimbulkan rasa nyeri yang amat sangat menyakitkan.
Tanpa sadar air matanya turun dengan deras. Membasahi pipinya.
Sementara itu di tempat Mark
KAMU SEDANG MEMBACA
Mark's Darkness✔
FanficHe's from the darkness. He's a player. But, he's my future. Jung Hyemi dijodohkan dengan cucu pemilik sekolahnya, Mark Tuan. Mark sendiri adalah berandalan yang paling ditakuti disekolah. Ia juga pembalap liar dan playboy. Kalau Hyemi dijodohkan den...