[Season2] SEVEN

1.5K 216 22
                                    

Hyemi merasakan kepalanya sedikit berat ketika ia memaksakan matanya untuk terbuka. Walaupun begitu, ia merasa selamat karena ia sedang duduk dibangku.

"Ahh, sakit sekali," keluh Hyemi saat merasakan tangannya bergesekan dengan sesuatu seperti— astaga! Mengapa tangan Hyemi terikat?

Ia baru ingat. Tadi saat ia ingin pulang dan baru keluar dari kafe, ada seseorang yang memukul belakang kepalanya dan selanjutnya— entahlah, semuanya gelap.

Hyemi mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan yang sedikit pengap karena sangat gelap. Belum lagi barang-barang berdebu yang ada didekatnya.

"Sudah sadar?"

Eoh.

Hyemi mengenal suara itu. Suara berat khas pria yang ia sangat kenal.

Hyemi kembali mengedarkan pandangannya. Mencoba mencari dimana pria itu berada.

"Aku ada disini, sayang," ujar pria itu tepat ditelinga Hyemi.

"Wonu-ya! Apa yang kau lakukan?" bentak Hyemi kala Wonwoo menggigit telinga kanan Hyemi sensual.

"Mengambil apa yang seharunya menjadi milikku," jawab Wonwoo santai.

Hyemi terus mengoceh kala Wonwoo mengigit-gigit lehernya gemas. Sesekali Hyemi berteriak kala Wonwoo menjilat lehernya.

"Kumohon tidak, Wonu. Kau sahabatku," ucap Hyemi setengah berteriak. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan air matanya.

"Bisakah kau menganggapku lebih dari itu? Aku mencintaimu bahkan sebelum kau mengenal Mark, Mi-ya!" bentak Wonwoo.

"Apakah aku harus mengelak dari kenyataan bahwa aku istri Mark? Aku juga ingin melakukan itu dulu dan sempat berpikir untuk kabur denganmu karena Mark adalah bajingan. Tetapi sekarang aku berubah pikiran, setelah aku tahu kau ternyata lebih bajingan dari Mark!" ujar Hyemi.

Plak.


Hening.

Namun setelah itu terdengar suara isakan dari bibir Hyemi. Hyemi menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang sahabatnya lakukan.

Padahal Wonu menampar pipiku. Tetapi mengapa hatiku yang terasa sakit?

Hyemi hampir berteriak kala Wonwoo duduk dipangkuannya dan langsung mencium bibirnya tanpa permisi.

Hyemi mengkatup bibirnya rapat-rapat. Tidak membiarkan Wonwoo memasukan lidahnya dalam rongga mulutnya.

Tetapi sungguh disialkan, Wonwoo justru menggigit bibir Hyemi cukup kencang hingga membuat Hyemi membuka mulutnya.

Lagi-lagi Hyemi hampir menangis kala tangan Wonwoo mulai menyentuh bahkan sesekali meremas payudara Hyemi.

Mark, tolong aku!

Mark, kumohon datanglah!

Mark, aku tidak ingin disentuh siapapun selain dirimu! Kumohon datanglah.

Mark, aku mencintaimu. Walaupun kau tidak datang dan aku menjadi wanita kotor. Tolong izinkan aku tetap mencintaimu.

Mark's Darkness✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang