ELB Part 2

80 6 0
                                    

"Ega! koq kamu disini dek." Kata Fida dengan Nada bahagia.

"Lah pertanyaan itu harusnya buat Teteh, aku kan rumahnya deket sini "

"Owh ya, Teteh baru tahu... Alhamdulillah kalau kamu tinggal disini..."Ucap Fida penuh rasa bahagia

"Emang kenapa teh, emang Teteh disini dari kapan, sama siapa, koq gak di Jakarta, emang mau sampai kapan di Bandung, terus kenapa gak ngontek Ega" Cerocos Ega, sedang Fida hanya geleng-geleng Kepala melihat tingkah Ega yg belum juga berubah sejak dulu.

"Dek, Teteh harus jawab yg mana dulu... "

"Yang mana aja boleh, hehehehe" Jawab Ega sambil nyengir Kuda.

"Teteh disini sama Kang Kurdi, dia paman eh maksud Teteh Mamang Teteh. Teteh udah dua hari disini, Teteh disini sampai dua minggu, kamu kan tahu kita kuliah libur panjang... Teteh gak hafal kalau bandungnya kamu daerah sini juga, kalau tahu udah dari kemarin-kemarin Teteh ngontek kamu neng, Puas... Sekarang" Kata Fida memberi penekanan pada kata Puas.

"Nah kamu sendiri sedang apa, waktu maghribkan udah hampir habis.." Tanya Fida

"Aku mau nyusul Aa, maksudnya kakaku teh, sebentar ya teh, aku Cari kakaku dulu" Kata Ega seraya melangkahkan kakinya ke bagian shaf laki-laki yang hanya di batasi oleh tirai putih tipis dengan bagian shaf perempuan.

Tak butuh waktu lama bagi Ega mencari kakaknya yang tentu saja sudah hafal betul seluk beluk gestur tubuhnya meskipun Ia tengah mebelakanginya.

Benar saja dalam hitungan detik ia sudah menemukan Reza karena kebanyakan dari jamaah sudah kembali kerumahnya masing-masing, setelah di dapati sosok Reza Ega bergegas menghampirinya.

"A! Aa, Ada tamu yang ingin menemui Aa" Bisik Ega setelah ia berada tepat disamping Reza.

"Siapa...?"

"Eneng tidak tahu A, Neng baru liat dia, ngakunya sih namanya Rizal" Terang Ega

"Rizal, kamu yakin namanya Rizal" Tanya Reza meyakinkan, Ega memutar bola matanya tanda ia sedang benar-benar kesal, Reza yang sudah hafal akan sifat adiknya itu langsung paham dan Ia memilih untuk tidak mempermalukan dirinya sendiri dengan dumelan Ega yang cerewetnya melebihi Uminya.

Gadis cantik dan manis di depannya ini bisa berubah jadi sangat jutek dan mengesalkan kalau sudah berkaitan dengan masalah Syariat dan orang yang meragukan daya ingatnya, Ia bisa mengalahkan ibu-ibu kost bawel diseluruh Indonesia. Ega mecubit pinggang Reza agar ia mengikutinya, sementara Reza hanya meringis yang mau tak mau mengikuti Ega, hati Reza tak karuan sekaligus di dera rasa penasaran karena ternyata mereka menghampiri seseorang yang tengah memasukan mukenanya kedalam tas kecil yang senada dengan warna dan motiv mukenanya.

"Teh kenalkan, ini kakak Ega" kata Ega memperkenalkan Reza.

Fida mendongkakkan wajahnya memandangi sekilas wajah Reza, begitu pun dengan Reza Ia memperhatikan lekat wajah teduh Fida dan saat itulah kedua pandang mata mereka bertemu saling menguci satu sama lainnaa dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kenalkan! namaku Reza, panggil saja Ejja. Terkesan anak-anak memang tapi di sini aku di panggil seperti itu" Kata Reza sambil tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya dengan senyuman terbaiknya, Fida hanya tersenyum manis padanya.

"Aku Fida A..! Hmm boleh kan aku manggil kamu Aa seperti Ega" Kata Fida Juga memperkenalkan dirinya. Mendengar kata-kata Fida, Reza hanya mengangguk dan tersenyum kembali.

"Orang ini Lucu juga, dia memang hoby senyum atau sedang mencari perhatian, tapi aku suka senyumnya, sangat manis, Astagfirullah..." Gumam Fida dalam hati, Ia buru-buru beristigfar Karena memikirkan hal yang seharusnya tak ia fikirkan.

Engkau Laksana BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang