ELB Part 7

60 3 0
                                    

"Hhiiiihhhh, Aa Ejja kenapa senyum-senyum sendiri, sakit ya....?" Tegur Ega tiba-tiba, sontak saja membuat Reza sedikit terkejut.

"Ikhhh dasar adik durhaka, masuk kamar itu permisi, izin kek, salam kek..."Gerutu Reza sambil mengacak pucuk kepala Ega gemas yang di balut jilbab creamnya.

"Hallo Mr lonely! aku sudah mengetuk pintu tadi, tidak hanya pakai tangan tapi juga pakai ulekan, Aa'nya aja yang tidak dengar" Kata Ega membela diri.

Sementara Reza hanya bisa tersenyum simpul, memang bagi Reza bertengkar dengan Ega adalah obat mujarab ketika hatinya dilanda kebimbangan dan kesedihan.

"ciee sepertinya ada yang lagi senang nih, seperti yang sedan lagi jatuh cinta" Kata Ega menggoda Reza, Reza tertunduk malu seolah menjadi pencuri yang tengah terangkap basah.

"Sok tahu sekali kamu neng, sepert yang pernah jatuh cinta saja" Ucap Reza mencoba menyembunyikan perasaannya yang kini benar-benar tak karuan.

" ikhhh si Aa mah dibilang gak tahu segala, Neng tahu atuh walaupun Neng gak pernah jatuh cinta sekalipun.. Liat saja Aa sudah seperti ABG labil senyum-senyum sendiri tidak jelas seperti itu" Goda Ega lagi lalu duduk memangku bantal di didekat Reza. Sementara Reza telihat gelagapan mendengar kata-kata Ega.

"Jadi benar, Aa lagi jatuh cinta..." Kata Ega lagi meyakinkan, Reza terlihat senyum masam walaupun pada akhirnya ia mengangguk juga.

"Oh ya! sama siapa? Biar Neng tebak.. Sama teh Fida'kan...!" Tebak Ega, tentu saja itu membuat wajah Reza semkin merah padam Karena malu.

"Jadi benar sama Teh Fida..." Kata Ega mulai histeris, dengan tingkah malu-malu akhirnya Reza mengangguk.

"Ini kenyataan'kan A! Aa lagi tidak bercanda'kan.." Kata Ega lebih menegaskan, dan lagi Reza hanya mengangguk pelan

"Alhamdulillah....."seru Ega kegirangan, Reza hanya geleng-geleng Kepala melihat tingkah adiknya yang heboh sendiri.

"Ini harus dirayakan.... UMI....!" Kata Ega yang melompat setengah berlari menuju kamar ibunya, tapi sebelum Ega pergi Ia di cegah oleh Reza.

"Neng, tadi Neng ada perlu apa ke kamar Aa..." Kata Reza ketika Ega sudah diambang pintunya hendak keluar.

"Owh itu! Neng mau nanya besok Aa mau ikut kondangan gak..?"

"Aa kenal nggak "

"Kayaknya Aa nggak kenal, soalnya dia teman kampus Neng, dan ternyata temennya Neng itu anaknya temen baik lamanya Umi, jadi Umi ikut Ega besok siang katanya mau temu kangen sama Ce Irna "

"Tapi sepertinya Aa tidak ikut, ada janji sama Fida." Terang Reza, sementara Ega hanya tersenyum penuh arti, lalu beranjak pergi meninggalkan Reza yang tengah dilanda kasmaran.
Sesaat kemudian Ega kembali dari balik pintu namun yang terlihat hanyalah kepalanya saja. "

Apalagi Gania Sopha.." Kata Reza sudah mulai gemas dengan godaan adiknya. "Sukses ya Say.... " Kata Ega jenaka lalu lari terbirit-birit menuju kamar Uminya sembari meneriaki nama Uminya keras-keras, sementara Reza ia hanya tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan adiknya itu.

...... Engkau Laksana Bulan.....

"Ini dimana A..." Tanya Fida ketika ia sampai disebuah rumah yang cukup luas. Sore itu Reza mengajaknya kesebuah tempat yang seperti tak asing baginya.

"Ini di panti asuhan..." Kata Reza sambil membuka seatbeltnya, Fida sedikit tak percaya ketika mendengar nama panti asuhan, Reza turun dari mobilnya sembari membawa kardus berisikan aneka mainan di dalamnya, sementara Fida keluar dengan langkah menelaah keadaan sekitar sambil menjinjing kantong plastik berukuran sedang, di tangan kanan kirinya.

Engkau Laksana BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang